hai im back... curcol dikit nih yah? sebenarnya sudah lama banget pengin ngelanjutin cerita ini tapi yah gitu, lagi kumat rasa malaesnya. so singkat kata ceritanya cuman bisa jadi angan- angan saja kekeke...
Back to Story
Ternyata hari ini bakalan terjadi, kembali ke pada rutinitas sehari- hari kembali pada aktivitas sehari- hari setelah sepekan berlibur dan kerumitan yang membelit hidupnya.
Sudah hampir 1 jam dirinya duduk dikursi penumpang hanya dapat terdiam sambil mengawasi dibalik jendela mobil namun sebenarnya dibalik sikap diamnya tersebut berkecamuk pikiran akan apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah sekembalinya dirinya, semoga tuhan akan membantunya menjalani ini semuanya.
Kini mereka telah sampai di pinggiran kota hanya tinggal 15 menit dirinya akan kembali ke flat tempat bernaungnya selama ini. Mungkin setelah kembali ke flatnya diri akan bisa merenungkan ini semua.
Tempat dimana dirinya benar- benar nyaman akan keberadaanya karena dirinya sudah mengenal semua benda yang ada di dalam flatnya. Seakan dunianya akan berubah tenang bila berada dalam ruangan yang dirinya kenal. Sebab didalam flat itulah terletak segala macam emosi yang pernah dirinya rasakan.
Namun, tiba- tiba saja mobil yang mereka tumpangi berbelok kekanan entah kemana lagi si bossynya itu akan membawanya karena setahu dirinya tidak ada jalan lain selain jalan utama tadi. Karena rasa penasarannya yang memunjak akhirnya dirinya memberanikan diri untuk menanyakannya kepada seseorang yang tengah menyetir.
"sebenarnya kita mau kemana sih?" tanyanya gugup
"kemarin mamaku ingin bertemu denganmu sekembalinya kita dari pelesiran itu?'" jawabnya dengan acuh tak acuh
Dan diriku hanya dapat menerima itu semua dengan anggukan yang sebenarnya tidak pernah aku setujui. Sebenarnya aku sadar kita berdua tidak menginginkan ini hal ini bakalan terjadi dan memaksa kita harus menerima ini semua.
Dengan hati yang semakin galau Melia kembali terhanyut dalam lamunannya. Ingin mencari hiburan hal itu malah akan memperburuk situasi. Bagaimana tidak dirinya masih mengingat dengan begitu jelas saat dirinya mencoba memainkan hape miliknya dan seketika itu juga murka sang bossy kembali mengusiknya.
Tuhan seakan tersenyum melihatku semenderita ini.
Setiba mereka dihunian mewah dimana keluarga bosnya atau lebih tepatnyaa dimana sang mama bosnya tinggal. Melia kembali harus berakting untuk meyakinkan mamanya sibosnya tersebut karena mengingat kondisi kesehatan yang belum stabil yang beliau idap selama ini.
Tepat didepan pintu masuk seorang pelayan datang menghampiri mereka, menyambut kedatangan mereka serta menawarkan bantuan akan barang bawaan yang harus dirinya bawa masuk kedalam rumah. Namun mereka berdua memang tidak membawa apapun karena berharap secepatnya mereka berdua kembali kehunian dimana mereka masih lajang dulu karena itulah yang telah mereka sepakati. Atau lebih tepatnya yang Melia inginkan.
"Mama dimana Robert?"tanya Jack
"Maaf tuan nyonya tengah istirahat soalnya barusan beliau minum obat dan sekarang beliau tengah beristirahat dan sebelum istirahat beliau meminta saya mengantarkan anda berdua ke dalam kamar yang telah dipersiapkan. Dan selanjutnya beliau berpesan kepada saya untuk memberitahu anda berdua untuk beristirahat mengingat perjalan yang telah anda berdua tempuh dan nanti saat jam 4 sore beliau ingin bertemu dengan anda berdua." jawabnya panjang lebar.
"Em... terima kasih robert atas informasinya sebaiknya kau tunjukkan dimana kamarnya Mevia berada, sementara itu aku akan pergi keruang perpustakaan ada hal yang perlu aku lakukan."
"kau istirahatlah dulu aku harus mengerjakan hal yang mendesak tadi Tania telah mengirimiku email"
"Baiklah kalau begitu aku istirahat dulu." walaupun sebenarnya aku sangsi dapat beristirahat mengingat semua masalah yang belum ada titik temu ini. Dengan malas Melia mengekori Robert yang tengah membantunya menemukan kamar yang akan dirinya tempati untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomansaKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...