Ketika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki .
Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...
Kini yang terjadi adalah rasa dari egoku yang tak menginginkan malam ini akan berakhir seperti biasanya, yang kuinginkan perasaan lain yang akan terjadi dan itu akan terjadi pada hari ini dan malam ini.
Tatapan mataku kini berserobok dengan mata biru itu, warna biru yang tajam bahkan hampir sama layaknya warna samudera yang terdalam. Mungkin karena itu tatapan mataku bahkan terkunci dan perasaan terhisap akan eksotisme rayuan mata elang itu.
Mata biru layaknya samudera kian membuatku terpesona, rahang tegas itu yang kini mulai tumbuh cabang entah sudah berapa lama pria ini tidak mencukurnya tapi cabang itu kini menambah daya tarik dari pria ini. Mungkin Tuhan memang tak adil karena mata indah itu dihiasi pula oleh alis yang tebal ditambah lagi bulu mata yang lentik.
Rasa pening itu kini muncul kembali aku sungguh berharap bahwa aku tidak akan muntah dihadapan lelaki ini, Tuhan please jangan sekarang... dan tiba- tiba semuanya menjadi gelap/
Argh.... Meila mencoba untuk membuka kelopak matanya yang terasa berat rasa hangovernya kini bertambah parah terlebih efek samping itu menimbulkan rasa pusing dan kini memaksanya untuk menutup mata kembali terlebih rasa yang tidak nyaman yang mengusik mulutnya yaitu rasa pahit dan tenggorokan yang terbakar membuatnya harus menahan nafas agar perasaan itu tidak akan bertambah buruk.
Kemudian dirinya kembali mengingat- ingat apa yang terjadi pada dirinya semalam. Dan hal itu menambah rasa sakit dikepala kian terasa makin parah.
Gemericik suara air kembali mengusiknya, menyadarkannya bahwa dirinya tidak sendiri di dalam ruangan atau kamar ini. Karena dirinya sendiri tidak terlalu yakin dimanakah dirinya kini berada dirinya hanya mampu untuk memanjatkan doa semoga saja dia akan baik- baik saja. Dan semoga saja dirinya tidak berada di dalam kekacauan.
Setelah rasa pusing itu berkurang dirinya kini mencoba untuk duduk tetapi perasaan apa yang membuatnya tidak tenang seolah bencana dihidupnya kini akan bertambah buruk. Sedetik kemudian dirinya merasakan ada yang janggal pada jemarinya dengan hati- hati Meila mengangkat jemari tangan kanannya berada dan kini Meila merasakan sesuatu yang ganjil dengan jari manisnya. Karena kini ada sesuatu yang bertengger di jari manis tersebut sesuatu yang tidak pernah ada disana sebelumnya. Sesuatu yang berwarna putih polos tetapi milik siapa ini sebenarnya karena dirinya merasa pernah melihat namun ini bukan miliknya. Lalu milik siapa cincin ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sambil mendasah pelan Meila kini memainkan cincin yang ada di jemarinya, Memainkan dengan cara diputar- putar sambil mencoba untuk mengingat sesuatu yang terjadi semalam. Mungkin ada sesuatu yang terlewatkan. Tapi semakin dirinya mncoba untuk mengingat semakin rasa pening yang ada di kepalanya kian bertambah parah. Kini yang bisa dirinya lakukan adalah mencoba untuk menanti siapapun yang kini tengah berada di kamar mandi dan mencoba untuk bertanya tentang situasi yang dirinya alami.