Seketika tubuh ini menjingkat dikarenakan guyuran air dingin yang menimpa tubuhnya. Dan kini suara gemeletuklah yang dia rasa dapat mengurangi rasa dingin tersebut. Dengan tangan yang masih gemetaran efek dari kedinginan, Meila mulai meraih mantel mandi yang tersampir pada gantungan.
Sambil bersenandung Meila mencari baju ganti yang telah ia bawa dan sesaat ia baru tersadar bahwa baju gantinya masih berada diatas tempat tidur. Mau tidak mau dirinya harus pasrah mencari baju yang ada di keranjang baju kotor. Sesaat setelah menengok keranjang tersebut terkejutlah dirinya bahwa tidak ada sepotong bajupun yang ada di dalamnya.
Disanalah onggokan bajunya yang terkena air yang akhirnya dirinya harus memasrahkan diri menggunakan mantel mandinya.
Disertai rapalan doa agar si bosnya sudah hilang dari flatnya, ia membuka pintu kamar mandi.
terkejutlah dirinya bahwa sang empunya masih termenung diam di tempat semula, Tempat yang sama dan posisi duduk yang sama ketika ia memasuki kamar mandi ini. Degupan jantung yang bersorak sorai menghantarkan Meila di depan pintu kamar mandi. Dengan langkah 1000 ia berlari memasuki daerah teretorialnya a.k.a kamar pribadinya. Ia bahkan tidak sempat melihat apa yagn tengah dialami oleh bosnya. Kalau tak... dia mungkin akan malu sendiri
Dengan dentuman jantung yang masih bergemuruh ia mengucapkan syukur bahwa dirinya sudah berada di zona nyamannya, ia setidaknya masih beruntung bisa keluar dari kamar mandi walaupun hanya menggunakan mantel. Yah dari pada hiportemia karena suhu yang anj**t dingin bangetttt.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomanceKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...