Bab 37

1.2K 42 3
                                    

5 menit yang terlalu panjang bagi Meila, sambil terus melirik kearah jarum jam yang entah kenapa sulit sekali bergerak. Seakan jam dinding pun tidak berkompromi dengan dirinya. Mungkin saja jam dinding itu bila diberi nyawa, diapun akan tertawa melihat kondisi yang Meila derita saat ini. 

Sambil terus mendesah dengan nafas yang berat, perhatian yang Meila tuju pun berubah seiring dengan menghilangnya suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi. Dengan nafas yang tertahan Meila mencoba memusatkan perhatian kepada siapapun yang akan berjalan keluar dari kamar mandi, ya karena kamar mandi tersebut berhadapan langsung dengan tempat tidurnya. Sungguh kondisi yang sangat menyiksa bagi Meila karena semuanya seperti berjalan begitu perlahan. 

Sambil terus merapalkan doa didalam hati berusaha mengusir kegelisahan yang sangat menyiksanya, namun efek dari doa tersebut tidak terlalu banyak membantunya malahan membuatnya semakin merasa tertekan. Entah apa yang akan dirinya lakukan bila dirinya harus bertatap muka langsung dengan seseorang yang tengah berada di dalam mandi tersebut. Apakah dirinya harus yang pertama menyapanya, ataukah dirinyalah yang harus menunggu sapaan tersebut. Ya tuhan cobaan apalagi yang engkau berikan? teriak Meila dalam hati.

Apakah semua derita yang dirinya hadapi belum cukup untuk menguji keimanannya, sehingga dirinya harus berada dalam situasi yang menegangkan ini. Akankah situasi ini akan memiliki dampak bagi kehidupan masa depannya. Sambil terus berfikir mengenai sesuatu dan seseorang atau bahkan masa depannya. Perhatian Meila kini entah terbang kemana? Karena saat Meila sibuk berfikir akan sesuatu atau seseorang , tampaknya si pemecah masalah yang dapat menjelaskan situasi yang Meila hadapi telah keluar dari kamar mandi

Entah apa yang orang asing itu lakukan. Dengan bersedekap tangannya di depan dada seseorang tersebut sibuk memperhatikan Meila yang tengah berdiri membelakanginya. Mungkin wanita yang ada didepannya sedang banyak pikiran atau apapun karena wanita tersebut nyatanya tak terusik karena kedatangannya. Meila terus menerus berceloteh pelan tentang apa yang harus dirinya lakukan. Tanpa dirinya sadari bahwasannya seseorang yang dia nanti dari tadi tengah berdiri dihadapannya atau lebih tepatnya dibelakangnya.

Hampir 5 menit seseorang tersebut berdiri dengan posisi yang sama, karena merasa geregetan melihat Meila yang masih saja berceloteh akhirnya dia mencoba untuk bersuara. Namun nyata seseorang tersebut belum juga berhasil menarik minat Meila dari alam khayal karena sendari tadi dirinya sudah mencoba untuk memanggilnya tapi nihil, seolah wanita yang ada dihadapannya kini memiliki dunianya sendiri. 

Akhirnya seseorang tersebut mencoba untuk menarik perhatian Meila dengan cara menyentuhnya. Karena merasa kaget akhirnya Meila mengeluarkan suara yang bisa membuat siapapun yang ada dihadapnnya kehilangan pendengaran.

"Ya, tuhan", teriak wanita tersebut dengan lantang sambil membalikkan badan untuk menghadapi yang ada di belakangnya.

Tapi saat Meila melihat sosok seseorang tersebut dirinya hanya bisa terdiam karena, dirinya tidak tahu harus bertindak apa. Sebab dirinya mengenal sosok tersebut.

Hayo sapa yang tahu sosok itu siapa? Stt... kalau tahu bisa tulis jawabannya di beranda komen. thank you.... and sabar untuk bab selanjutnya ya...!!!!

The Way's of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang