Hem... dasar cewek kebo jam segini baru aja bangun, suara merdu sang dewa iblis menghentakku dan menyadarkanku akan imajinasi weekendnya yang indah akan hilang dalam sekejap.
Dasar.... nie anak, malah bengong bukannya bersihin tuh badan. Setengah jam lagi kamu mesti udah rapi soalnya hari ini rekanan bokapku ngadain acara oh yah satu lagi baju ma tetek bengeknya ada di box ini. Sambil menyerahkan 2 kotak kardus yang ukurannya lumayan gedhe.
Mendengar instruksi tersebut Meila hanya bisa menerima kedua kotak tersebut dan termenung mencoba memahami kejadian yang tengah ia alami . Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikirannya. Salah satunya pertanyaan yang mengganjalnya ialah bagaimana bosnya bisa masuk kedalam flatnya.
Melihat meila yang masih berdiam diri, membuat Jack semakin geram dengan langkah yang mantap Jack berjalan untuk mendekati Meila.
Aduh.... nie anak, masih bengong aja? ini udah semakin siang bentar lagi acaranya bakalan dimulai? kata si bos yang mulai kehilangan kesabaran
"Tapi bos, kenapa bos bisa masuk kedalam flat? bukannya tadi malam pintunya sudah saya kunci?" tanyaku penasaran
"o... jadi karena itu kamu masih bengong, kenapa gak nanya dari tadi? Huh... dasar cewek" suara jengkelnya semakin jelas terlihat.
"Tadi aku ketemu Nasty pas diparkiran dan bilang kalau aku ada kerjaan sama kamu, trus dia ngasih kuncinya ke aku... Gimana udah puas atas jawabannya?"
"em... aku kirain pintunya kemarin gak sempet aku kunci" Sambil mengeloyor pergi meninggalkan bosnya yang hendak berkata sesuatu.
Pantesan aja flatnya udah bersih gak kayak kemarin sore pas ia tinggal, ternyata Nasty udah ngeberesin semua. Makanya pas tuh bos nonggol dan flatnya udah bersih hihihi sempat kepikiran juga sih kalo bosnya yang ngeberesin tapi melihat sifatnya yang kayak gitu emang gak mungkin alias mustahil bin mustajab hahaha
#####
Didalam kamar mandi yang minimalis, Meila mencoba untuk menghilangkan godaan akan kenyamanan bathupnya. Terlebih mengingat seminggu ini Meila bekerja secara ekstafet dan terlebih pekerjaannya yang setiap hari lembur so melihat bathup itu ia semakin tergiur akan ritualnya berendam dan ditemani musik dari mozart serta tidak ketinggalan lilin- lilin aroma terapi yang akan membuatnya lebih rileks dan terpenting badannya gak akan pegal- pegal seperti saat ini.
Sambil menggosok gigi Meila mencoba merekam kejadian yang tadi malam baru saja ia alami. Ia masih ragu akan tindakan yang tengah ia lakukan bersama bigbosnya . ARGH... pilihan yang sulit bagi kehidupan dan masa depannya kelak.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomansaKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...