Hoam.... suara Meila ketika ia mulai merenggangkan tangannya, mencoba menghirup udara pagi yang masih terasa dingin. Walaupun banyak yang ia sukai dinegara ini namun udara dingin di musim salju ialah hal yang sangat ia tidak sukai, wajar saja sendari kecil hidup di iklim tropis yang memiliki sinar matahari yang selalu tampak hangat dan panas.
Meila kemudian bergegas masuk ke dalam kamar mandi, ia tidak ingin semangat paginya akan luntur karena ia terlambat masuk kerja. Hampir 15 menit ia berada di dalam kamar mandi, ia tak ingin berlama-lama di dalam sana, kalau terlalu lama di dalam kamar mandi ia bakalan terkena flu. Beginilah nasib orang dari negara tropis kena suhu dingin saja udah ngeper bakalan flu.
Hari ini ia berdandan seadanya, ia memang tidak suka berdandan yang terlalu menor. Ia lebih memilih memakai bedak bayi dan sedikit lipgloss dibibir dan tak lupa maskara. Beruntung ia diberi kelebihan alis hitam yang tebal jadi ia tak perlu repot menggambar alis yang menurutnya terlalu menyusahkan dan buang- buang waktu.
Seperti biasa ia memilih memakai rok pensil warna hitam yang tingginya 10 cm dibawah lutut ditemani dengan kemeja warna biru favoritnya. Kemeja yang tidak terlalu melekat di tubuhnya, ia selalu risih memakai pakaian yang dapat menonjolkan bentuk tubuhnya, hahaha... mungkin hanya ia terlalu penakut atau bahkan tidak "pd" akan bentuk tubuhnya yang dirasa terlalu mungil.
Saat ia tengah sibuk memasang ikat pinggangnya, ia mendengar suara ketukan dari depan pintu flatnya.
Siapa sih pagi- pagi udah nongol di rumah orang?
Sambil membenahi penampilannya, ia kemudian membukakan pintu kepada seseorang yang sudah mengetuk pintu flatnya.
ceglek... suara orang membuka pintu. Entah sadar ataupun tidak Meila hanya menatap tak percaya kepada si- tamu tersebut.
Hah ngapain nie orang pagi- pagi udah datang kesini.
"kog malah bengong?" sambil melenggang masuk kedalam rumah tanpa dipersilahkan terlebih dahulu oleh pemilik rumah.
"em... maaf pak, silahkan masuk" jawab meila terbata- bata. Karena ia terlalu syok dengan kedatangan si-bos devilnya.
"ada masalah apa pak kog pagi sudah ada di depan flat saya? apa mau menemui Nasty?Bos mau minum apa?"tanya Meila tanpa jeda
"kalo tanya itu satu- satu biar orang gak pusing njawabnya" jawab Jack tegas.
"kamu beneran lupa atau pura- pura lupa"sambungnya kemudian
"maksudnya? tanya meila yang masih bingung atas ucapan si bos besarnya ini
"kemarin malam khan aku udah bilang kalau pagi ini mau jemput kamu" jawabnya dengan enteng
Jadi kemarin malam itu beneran yah, aku kirain cuman angin lalu doang.
ceglek...suara pintu kamar Nasty yang terbuka. Dengan wajah bantalnya ia kemudian melenggang menuju ruang tamu. Dengan wajah baru bangun tidurnya yang masih tetap cantik ia kemudian menyapa Jack sambil melirik bertanya ke arahku...
"Jack kog pagi-pagi udah nongol?" tanya nasty penasaran
"gak aku mau jemput Meila buat pergi berangkat bareng ke kantor? jawab Jack dengan ringan
"kalian udah mau berangkat? gak sarapan dulu?"
"kita berangakat aja" jawab Jack sambil melirik kearah jam mahalnya.
"iya pak, saya ambil tas dulu"jawab meila kemudian
2 menit kemudian Meila sudah siap sambil menenteng tas kerja miliknya.
"sis, aku berangkat dulu yah"sambil menyium pipi Nasty
Dengan setengah berbisik Nasty kemudian memberi ultimatum "ntar jelasin semua keaku"
"Nas, kita pergi dulu" kata Jack sambil melenggang keluar dari dalam flat
"iya hati- hati yah jack..."teriak nasty kemudian

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomanceKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...