Ia duduk merenung sendirian menatap kosong pada gelas yang ada di hadapannya. Tanpa terasa asap kopi kini digantikan oleh titik-titik air yang merembes di bawah tatakan gelas, yang berhias bunga tulip berwarna ungu. Entah berapa waktu yang telah ia buang yang pasti kopi itu telah lama menemaninya . Terlalu banyak yang ia pikirkan hingga kopi pahit itu terasa manis di mulutnya. Tetesan air hujan mulai turun lagi. Ia benci bila hujan turun semuanya akan terasa kelabu seperti yang tengah ia rasakan. Ia melihat sesaat dari balik kaca memandang hiruk pikuk orang yang mulai berlalu-lalang mencari tempat berlindung. Ada rasa yang begitu menyesakkan dadanya.
Hampir 2 tahun ini ia merasakan perasaan yang begitu sulit ia lupakan. Ada kalanya ia menginginkan seseorang tiba- tiba memukulnya dengan begitu keras yang akan mengakibatkan dirinya amnesia. Hingga mampu membuatnya melupakan semua yang tengah ia alami dan perasaan itu akan lenyap seketika. Bumm.... lenyap seketika.
Andai semudah itu ia melenyapkannya... teringat saat ia melihat sebuah film animasi dimana tokohnya memiliki keistimewaan, yang berupa kotak besar diatas kepalanya ia selalu menulis apa saja yang ia lakukan dan memasukkannya kedalam kotak tersebut hingga ia dengan mudah memilah- milah hal yang ia benci dan membuangnya.... ia ingin seperti tokoh dalam film animasi tersebut yang mampu melupakan kejadian yang ia benci dengan membuangnya dengan mudah. Tapi realitanya.......
Ia mulai menarik nafas dalam- dalam. Entah apa yang akan dikerjakannya di tempat ini. Semuanya orang terasa bahagia, tapi mengapa hanya aku, seorang diri merasa bagaikan makhluk asing yang terdampar dan sendirian di tempat ini. Tuhan tolong aku.... aku benci sendiri, aku ingin tertawa tapi mengapa sulit untuk tertawa. Serasa mulut ini kering dan kaku hanya untuk mencoba tersenyum. Aku iri-aku iri bila melihat mereka tertawa. Terdengar suara nyaring yang memekakan telinga, suara yang entah bagaimana memanggilnya untuk menoleh, seakan suara itu datang dan ingin menyantapnya hidup- hidup bak makanan pembuka. Dan hal yang harus ia lakukan menoleh dan menyapa si pemilik suara. Walaupun sebenarnya ia enggan untuk bertemu si empunya suara tapi.... semuanya harus terbentur dengan tata krama....

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomanceKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...