"Apa maksudmu dia hilang?" pertanyaan Henry kedengarannya seperti hardikan buat Solihin.
"Iya Pak, neng Qorine enggak ada di rumah. Enggak ada yang tahu neng Qorine pergi ke mana?" terang Solihin. Jelas terdengar ada getaran ketakutan dalam cara bicaranya.
Henry cepat-cepat bangkit dari tempat duduknya, ia tidak ingin berita ini terdengar orang-orang yang ada disekitarnya. Ia terus menuju ke pojok ruangan sambil berbisik-bisik menelpon Solihin.
"Apa maksudnya enggak ada yang tahu dia pergi ke mana?"
"Iya enggak ada pak. Enggak ada yang lihat neng Qorine keluar rumah. Tapi dicari ke mana-mana, orangnya enggak ketemu." terang Solihin.
"Pokoknya aku enggak mau tahu, cari Qorine sampai ketemu!" tanpa sadar intonasi suara Henry mulai meninggi lagi, padahal tadinya ia berusaha semaksimal mungkin agar percakapannya tidak terdengar siapapun. Ia tidak ingin membuat orang-orang di sekitarnya curiga dengan apa yang terjadi.
***
Itu adalah usaha keenam Henry, menghubungi Qorine seharian ini. Hasilnya tetap sama saja, nihil. Tidak ada jawaban apapun di ujung telepon Qorine. Henry dibuat gusar oleh tingkah Qorine kali ini.
"Lu ke mana sih? Angkat teleponnya!" gerutu Henry perlahan. Ia tidak ingin gerutuannya terdengar oleh editor, fotographer, penata busana dan juru rias yang sudah sejak sejam lalu menanti kedatangan Qorine. Mereka semua berkumpul di situ untuk sesi foto dan wawancara ekslusif yang telah dijadwalkan jauh-jauh hari.
"Bagaimana Hen? Apa Qorine bisa datang hari ini?" tanya editor majalah pria dewasa itu kepada Henry. Nada kekecawaan yang sangat terus terang tersirat dari balik pertanyaan sang editor.
"Apa sesi ini bisa ditunda?" tanya Henry mencoba bernegosiasi dengan sang editor.
"Sampai kapan?"
Henry mencoba bersikap tenang dan berharap mampu mengontrol semuanya. Ia tahu ia tak mampu memberi kepastian waktu. Namun ia harus menjawab pertanyaan itu.
"Sampai nanti aku hubungi kamu kembali." janjinya, lemah.
"Apa Qorine benar-benar hilang?" tanya editor itu menyelidik.
Samar-samar ia menangkap informasi itu dari percakapan antara Henry dan Solihin lewat telepon tadi.
"Siapa yang bilang!" kata Henry ketus.
***
Tak menunggu waktu lama untuk tahu jika Qorine telah menghilang. Jadwal yang disusun berantakan. Telepon-telepon dari pihak-pihak yang terkait dengan karir kebintangan Qorine, tak digubris sama sekali oleh Qorine. Terang saja Henry amat kerepotan karena ia yang menanggung semua itu. Berapa banyak janji lagi yang harus ia batalkan? belum lagi kontrak-kontrak Qorine yang membuatnya stres setengah mati. Sesi foto, jadwal shooting iklan, film, maupun sinetron yang melibatkannya, kini tanpa kejelasan.
Tentu saja media menangkap keanehan ini dengan cepat, secepat dan sekasat angin. Berita menghilangnya Qorine pun segera menjalar seperti virus, menjangkiti berita-berita infotainment di seluruh kanal media mainstream yang ada.
Berita apa yang lebih menghebohkan lagi selain kehilangan seorang artis terkenal secara tiba-tiba? Tanpa sepucuk surat pun yang ditinggalkan kepada orang-orang terdekat.
Media online dengan kecepatannya, segera mengolah artikel-artikel liputan mengenai menghilangnya sang artis muda nan cantik itu. Sang sopir pribadi yang terakhir kali bersamanya, mendadak dihubugi para jurnalis. Begitu pula dengan kawan-kawan dekat sang artis. Kini mereka ikut juga menikmati secuil ketenaran karena masuk pemberitaan, walau hanya dalam wujud kutipan-kutipan kecil.
Bagai ditelan bumi. Artis cantik yang sedang naik daun, Qorine Saraswati, sampai detik ini menghilang tanpa kabar jelas. Saksi-saksi mata dan kawan-kawan dekat sang artis ketika diwawancarai reporter infotainment melayangkan pernyataan, bahwa akhir-akhir ini Qorine memang sering terlihat murung, melamun dan seperti memikirkan hal-hal yang pelik.
"Apakah yang sesungguhnya terjadi di balik misteri hilangnya gadis indo berusia 24 tahun itu?" sebut presenter salah satu acara gosip di televisi pada suatu sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lari
Mystery / ThrillerAdam melompat dari hidupnya yang mapan di Jakarta. Lelaki ini terlempar dari rutinitas yang membosankan. Mencoba meraup kebebasan yang ingin diraihnya. Tak disengaja ia bertemu dengan Qorine. Pesohor yang kalut akan konsep kabahagian dalam hidup. Me...