MOBIL MERAH

9.9K 925 42
                                    

Rindy duduk di pangkuan Hans dengan posisi menyamping pagi itu. Dengan lengan Hans sebagai sandarannya.

Mereka siap untuk menyantap sarapan yang sudah tersaji di meja kecil samping sofa dekat aquarium dengan dua ikan hias didalamnya.

Hans memilih sofa dari pada meja makan, karena ia ingin makan dengan posisi memeluk Rindy dalam pangkuannya.

Hans membuatkan Rindy sarapan yang menurut Rindy itu aneh, kenapa tidak. Hans kembali memasak makan Korea pagi itu, dan Rindy memandang makanan itu dengan senyum-senyum tidak jelas.

"Hans ini apa?" tanya Rindy saat menunjuk sebuah hidangan dari sawi putih yang dibumbui menyerupai acar, tapi warnanya merah.

"Itu namanya kimchi, kalau di Indonesia mungkin sejenis acar."

"Iiisshhh pagi-pagi kok makan acar, apa gak sakit perut?" tanya Rindy.

"Mungkin, jika kamu hanya makan kimchi saja saat sarapan atau kamu memakannya dengan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan gak akan menghasilkan sebuah kebaikan, benar-kan?"

Rindy hanya mengangguk dengan memasang senyum termanisnya.

"Kalau ini apa namanya?" Tanya Rindy saat menunjuk olahan daging ayam.

"Namanya Chicken Bulgogi," jelas Hans.

"Kok kaya Teriyaki?"

"Bisa dibilang sejenis, sudah cukup bertanya-tanyanya, sekarang buka mulutnya!"

Rindy hanya bisa menuruti dengan membuka mulutnya. Hans memasukan sesuapan kimchi kedalam mulut mungil itu.

Dan Hans tertawa kecil saat melihat raut wajah aneh dan senyum tak ikhlas yang diperlihatkan Rindy.

"Gak suka ya?" Tanya Hans dengan senyum diwajahnya.

"Gak terbiasa, tepatnya. Biasanya kan, aku sarapannya nasi goreng, atau kalau enggak bubur ayam atau batagor. Tapi semua makanan aku suka kok, dan aku akan terbiasa setelah suapan kedua," balas Rindy, dengan kembali membuka mulut kosongnya dan mengisyaratkan Hans untuk kembali memberikan suapannya.

"Suka semua jenis makanan?" tanya Hans, dengan kembali memberikan Rindy suapannya.

Rindy hanya menganggukkan kepalanya.

Hans tertawa kecil, "Rakus? Tapi kenapa tetap kurus?" tanya Hans disela tawanya.

Rindy hanya membalas perkataan Hans dengan senyum pasrah dengan mulut penuh.

Mereka makan bersama-sama dengan sesekali berbincang dan tertawa. Suapan demi suapan dimasukan Hans ke mulutnya dan mulut mungil Rindy. Benar, Rindy menikmati makanannya setelah mulutnya terbiasa dengan makanan itu.

"Makasih suamiku. Masakanmu luar biasa lezat. Harusnya aku sebagai istri yang menyiapkan hal seperti ini. Memasak untukmu, mengurus rumah, mencuci dan lain-lain."

"Mungkin mulai besok kamu bisa mencobanya," balas Hans dengan kembali memasukan potongan sawi putih itu kedalam mulutnya.

"Aku hak bisa masak, Hans. Tapi besok aku akan berusaha bangun pagi buat menyiapkan sarapan untuk kita."

"Nanti aku ajarkan," saran Hans.

"Jangan! Biar kamu cobain dulu karyaku, kalau memang hasilnya benar-benar buruk kamu baru ajarin aku!"

"Mmm ide bagus. Tapi aku gak yakin kamu bisa bangun pagi," jawab Hans dengan mengulum senyumnya.

"Bisa-lah, kalau kamu gak percaya kita lihat saja besok!"

Si Tomboy Rindy Dan Si Bule Han'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang