"Lihat!!! Dia diam, dan itu artinya semua perkataannya bohong, dia hanya mengarang cerita untuk membebaskan diri dari tuduhan yang mengarah padanya." Leader PPIC bawahan Rey pun kembali berkoar-koar. Dan Rindy tampak bingung, kecemasan pun menyerang wajahnya.Hans tersenyum melihat istrinya yang mulai kebingungan, ia pun mengisyaratkan Jimmy untuk mulai beraksi.
"Semua yang dikatakan Rindy, memang benar apa adanya," ujar Jimmy setelah bangkit dari duduknya. Dan berjalan menghampiri monitor dengan layar berukuran besar, yang menghadap para peserta meeting. Semua mata pun tertuju pada Jimmy, tentu saja bukan hanya ketampanannya yang menarik perhatian, tapi juga pernyataannya yang membenarkan perkataan Rindy.
"Sesungguhnya saya adalah, seorang detektif yang diperintahkan pemegang mayoritas saham di perusahaan ini, yang mulai curiga dengan kerugian dengan jumlah yang sangat tinggi dari perusahaan ini," lanjut Jimmy dan tersenyum pada Rindy yang menganga menatapnya tak percaya.
"Selama enam bulan, saya dan beberapa tim meneliti dan menyelidik dalam diam aktivitas perusahaan ini, yang hasilnya ternyata sangat mencengankan. Dan puncak dari penyelidikan yang kami lakukan adalah dengan memasang mini kamera di setiap penjuru ruangan, yang biasa terjadi transaksi kecurangan. Saya menyamar sebagai seorang engineering di sini. Tentu tak ada yang mencurigai saat saya memasang perekam gambar dan suara itu. Ini adalah hasil rekaman untuk aktivitas kecurangan tersebut, dan ini merupakan bukti dari perkataan Nona Rindy," ujar Jimmy, dan mulai menyambungkan ponselnya dengan wall display yang ada di ruang meeting itu.
Tak lama munculah di layar monitor yang berukuran sangat lebar itu sebuah tayangan video atau rekaman-rekaman hasil investigasi Jimmy.
Semua orang menatap layar monitor tak bekedip, layaknya para penonton bioskop yang sedang menonton film horor.
Rekaman vidio itu menggambarkan segala bentuk kecurangan, dimulai dari transaksi yang di lakukan kepala gudang dengan para TL, leader teknisi proses yang menjual material sisa pembuatan semple. Para operator yang bekerja dibawah tekanan, dan terakhir yang mencengangkan adalah saat Rey sang manager PPIC, menyerahkan sejumlah uang pada sopir mobil kontener yang siap membawa hasil produksi untuk di kirim pada customer.
Jimmy menggunanakan kamera kancing untuk mengintai kontener itu hingga pelabuhan. Sesuatu pun terjadi di pelabuhan, si sopir kontener menyuruh kondekturnya untuk menurunkan beberapa karton sepatu yang siap di ekspor dari dalam kontener dan memindahkannya ke kontener lain berwarna kuning. Kontener kuning tersebut terlihat memasuki kapal kargo dengan tujuan Philipina.
"Begitulah cara pencuri itu membawa hasil curiannya keluar dari area produksi. Mereka mengepak barang dan menyusunnya di dalam kontener bersamaan dengan barang yang akan di ekspor, lalu menurunkan barang curian tesebut di pelabuhan untuk dikirim ke Philipina, negara asal Rey sang manager PPIC. Jika bukti ini belum cukup. Maka saya punya bukti lain. Apa perlu saya tunjukkan pula?" Tutur Jimmy.
"Semua harus jelas, tuan detektif. Jadi, saya harap ada menjabarkan semua dengan rinci," jawab Mr. Shihyu Lin sang direktur.
"Baik, tapi sebelumnya saya harus bertanya dulu pada manager produksi gedung B yang akan eksport hari ini," sahaut Jimmy.
"Silakan" jawab pak direktur
"Mr. Sam, saya mau bertanya pada anda, tolong jawab dengan jujur! Berapa quantity yang akan di ekspor tim anda hari ini?" Tanya Jimmy.
Sam yang sedari tadi hanya diam menunduk dengan cepat mendongakan wajah pucatnya.
"Ada dua puluh PO," jawab Sam. dengan suara bergetar. " Tiga puluh dua ribu pasang sepatu dari pilot line, dan dua puluh satu ribu dari line 6, " Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Rindy Dan Si Bule Han's
Roman d'amourCover: By. @HatersOfWorld 18+ Hans Pou Hwa adalah pria keturunan Jerman-Korea, yang memiliki ketampanan yang mampu menyihir setiap wanita di dekatnya, tak terkecuali Si Tomboy Rindy Ayuning Dias. Namun, sangat disayangkan seorang Hans yang tampan da...