Fıţňѧһ

9K 889 49
                                    


Rindy merasa, Hans kadang tidak profesional dalam bekerja. Dia sangat heran akan hal itu. Hans memintanya untuk turun lebih akhir dari para TL, padahal Rindy harus memimpin briefing pagi itu. Hans menyuruhnya menunggu, dengan alasan ada hal yang ingin ia bahas untuk ekspor besok. Akhirnya Rindy meminta Sisi untuk menggantikannya.

Setelah ruangan sepi, bukannya membahas masalah pekerjaan, Hans malah menarik tangan Rindy hingga tubuh istrinya itu jatuh ke dalam pangkuannya.

"Katanya mau bahas buat ekspor besok? Kok, malah peluk-peluk gini sih?" tanya Rindy berlagak tidak setuju dengan tindakan suaminya itu, dia berusaha melepaskan diri dari pelukannya dan tentu saja hal itu ia lakukan dengan setengah hati.

Seringai mesum Hans, terlihat menghiasi wajah tampannya, yang bikin omes Rindy kumat saat melihatnya.

"Berikan aku ciuman untuk memulai hari," gumam Hans serak.

"Nanti ada yang lihat." Protes Rindy, tapi bibirnya tidak menunjukkan tanda-tanda menolak, bahkan lebih mendekat ke arah bibir Hans.

Hans tertawa dalam ciuman mereka, karena tingkah istrinya itu. Tapi tawanya perlahan lenyap saat ciuman itu semakin mendalam.

Sebuah ketukan di pintu, layaknya suara halilintar yang menyambar, Rindy langsung menghentikan ciuman dan mendorong dada Hans.

Hans segera menangkap tangannya, tapi Rindy segera menggigit tangannya itu. Dia meringis dan dengan jahatnya Rindy tertawa sambil melarikan diri.

Di pintu masuk, Rindy bertemu dengan si pengetuk pintu, yang ternyata adalah Jimmy. Rindy pun tersenyum pada Jimmy yang mengangguk ke arahnya.

Namun, tak sedikit pun Rindy menghentikan langkah, dan terus berjalan menuruni anak tangga menuju area produksi.

Saat tiba di bawah, pandangannya tertuju pada Line yang selama lima hari ini dia tinggalkan.

Semua operator tampak serius dengan pekerjaan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua operator tampak serius dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Namun pandangan mereka seketika teralih dari pekerjaannya saat melihat Rindy mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun pandangan mereka seketika teralih dari pekerjaannya saat melihat Rindy mendekat.

Rindy membalas sapaan para operator yang menyapanya dengan raut wajah gembira, karena Rindy, ibu mereka, pemimpin mereka, sudah kembali bekerja.

Si Tomboy Rindy Dan Si Bule Han'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang