"Ternyata gak susah-susah amat, ya Hans. Bahkan lebih mudah dari bawa motor. Tinggal duduk aja, gak perlu nyeimbangin badan," ujar Rindy, dengan pandangan fokus pada jalan raya yang diterangi lampu mobil yang ia kendarai.
Ya, Rindy mengendari mobil saat berangkat ke kampus, tepatnya belajar mengendari mobil. Karena jika ia benar- benar mengendarai mobil, tidak mungkin ada Hans di belakangnya, duduk di kursi yang sama dengannya, dengan otak mesumnya yang mulai kumat karena posisi duduk Rindy yang hampir menduduki kejantanannya.
"Mobil metic memang mudah dikendalikan, jauh lebih mudah dari mengendalikan kejantananku yang berontak meminta lubangmu saat kamu mendudukinya seperti ini," sahut Hans dengan suara penuh penekanan, menahan hasrat yang kembali bergejolak hanya karena kejantanannya menekan bokong Rindy yang duduk tepat didepannya
"Oh, apa dia bangun?" Goda Rindy dengan mendorong bokongnya lebih ke belakang menekan tubuh Hans.
"Oh... Shiit. Jangan menggodaku, sayang. Bisa-bisa aku memasukimu sekarang juga," geram Hans dengan suara mendesis.
"Aiiiih, boleh-boleh aja tuh, kalau kamu siap kena tilang. Tapi kayanya lebih aman kalau di tahan aja. Tunggu hingga kita menemukan tempat tidur, okay." Balas Rindy, dengan menahan tawanya namun tak berhasil.
"Kalau begitu, jangan menggodaku!" jawab Hans frustrasi.
"Okay, enggak lagi." Janji Rindy dengan sedikit memajukan posisi duduknya, dan kembali konsentrasi pada jalanan yang mereka tempuh.
Mereka berangkat ke kampus sepulang dari bukit, setelah maghrib. Masih punya waktu 45 menit untuk sampai ke kampus Rindy.
Saat ini Rindy tak mungkin terlambat, mengingat waktu yang ia miliki sebelum kelas dimulai masih banyak, untuk itu ia tidak menolak saat Hans menawarkan untuk mengajarinya mengendari mobil.
Setelah berdehem, Hans mulai menjelas kan semua fungsi kemudi. Dan Rindy menyimaknya dengan antusias.
"Jadi, mengendalikan mobil metic lebih mudah dari mengendalikan mobil manual?" Tanya Rindy setelah mendengar beberapa penjelasan Hans.
"Ya, untuk seorang pemula yang sedang belajar sepertimu, mobil seperti ini memang sangat cocok," jawab Hans.
Bukan Rindy kalau harus puas dengan jawaban singkat dari pertanyaan yang ia lontarkan.
"Kenapa?" Tanya Rindy kembali menuntut jawaban.
Dan sepertinya Hans harus kembali menjelaskan dengan detail.
Setelah menarik napas, Hans meletakan dagunya di pundak Rindy sebelum menjelaskan jawaban dari pertanyaan istrinya itu.
"Mobil dengan transmisi otomatis seperti ini memang sedikit lebih mudah dipelajari, tidak ribet, tak perlu pusing-pusing pindah gigi, cukup dengan menginjak gas lebih dalam, maka mobil pun berjalan lebih cepat dan cukup dengan menginjak rem mobil pun berhenti. Intinya tidak perlu capek-capek mengimbangi antara mengoperasikan kopling, gas dan memindahkan transmisi dalam berkendara. Yang ada hanya gas-rem-gas-rem saja, dan saat sedang jalanan macet pun tidak harus bolak-balik pindah persneling. Tapi berhubung tidak bisa mengatur persneling, maka pada saat melalui track menurun harus ekstra hati-hati dalam mengerem. Harus sedikit...demi sedikit. Sebenarnya, aku lebih suka mobil dengan transmisi manual dari pada otomatis seperti ini," jelas Hans.
"Kenapa?" Kata itu kembali terlontar dari mulut Rindy. Dan Hans tak tahu, entah ada berapa lagi kata 'kenapa' yang akan dilontarkan istrinya itu. Tapi Hans tetap menjawabnya dengan sabar.
"Karena mobil dengan transmisi manual persnelingnya bisa diatur. Pengemudi mobil manual bisa menyesuaikan mobil dengan kecepatan yang diinginkan. Memang sedikit ribet karena harus aktif mengoperasikan persneling, gas dan kopling. Terutama saat melalui track menanjak atau menurun. Untuk itu jika ingin belajar mobil, sebaiknya jangan menggunakan mobil manual dulu. Karena operasionalnya melibatkan banyak fungsi, sehingga lebih rumit. Bisa-bisa pecah konsentrasi saat mengoperasikan gas, kopling, persneling, dan rem, bisa bahaya kan?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Rindy Dan Si Bule Han's
RomanceCover: By. @HatersOfWorld 18+ Hans Pou Hwa adalah pria keturunan Jerman-Korea, yang memiliki ketampanan yang mampu menyihir setiap wanita di dekatnya, tak terkecuali Si Tomboy Rindy Ayuning Dias. Namun, sangat disayangkan seorang Hans yang tampan da...