Prisoner

1.7K 117 23
                                    



Yo, balik lagi hehehe. maaf lama, yah pemberkasan buat masuk kuliah banyak sih, apalagi masih tes-tes juga. Maaf ya! punya pesen, baca kalo pas buka atau sahur aja, meski gak terlalu explicit banget tapi yah ada deh. makasih buat pembaca setia, voter dan commenter. thanks a lot. gak terlalu berharap part ini bakal bagus hehehe. tapi tolong please kasih review kalian biar bisa lebih baik di part selanjutnya.

**************************************************************************************************

Besi dingin terhubung oleh rantai hitam dengan penyusun sama mengekang kedua lengannya. Pertama kali besi itu terpasang, Leon tahu jika besi itu akan membuatnya tidak melakukan sihir apapun, singkatnya menyegel semua kemampuan sihir Leon, yang berarti membuatnya tidak bisa memanggil pedangnya maupun Asmodeus. Tetapi sekuat apapun borgol itu mengekang lengannya, batasan itu tidak berpengaruh pada tekad pemilik lengan tersebut. Tekad kuat untuk kembali pada dia yang ia miliki dan juga mereka yang selalu menunggunya. Dia bertekad akan kembali.

Punggung yang terlihat kurus bersandar pada dinding batu kotor, kedua kakinya dilipat mendekati dada , mata safir itu menatap keluar sel, wajah tampannya nampak tenang, namun dibalik itu terdapat ribuan tipu muslihat di dalam otak kriminalnya, seperti seekor harimau yang mengintai mangsanya, hanya menunggu waktu hingga kedua tangannya dapat menghabisi semua yang mengusik mereka dan ia yang bertitel orang-orang tercintanya.

Leon tahu dari mana semua masalah ini berasal. Tidak butuh berhari-hari hanya untuk mengetahui ketakutan seorang budak kekuasaan merupakan akar dari masalah ini. Beberapa potong memori serta peristiwa akhir-akhir ini sudah menjadi gambaran yang cukup untuk disambungkan oleh otaknya. Mata rantai yang hilang terlihat sangat jelas.

Leon menguap bosan. Sudah tiga jam sejak pembicaraannya dengan Athena, atau sudah dua jam lebih pengguna rapier itu masuk ke–apa yang disebut mereka–sel tahanan. Leon masih tidak mengerti kenapa tempat ini bisa disebut sel tahanan–setidaknya bukan sel tahanan dalam pikirannya–tidak ada jeruji besi yang membatasinya dengan dunia luar, fungsi itu digantikan dengan sebuah dinding sihir bening yang akan membakarmu jika menyentuhnya. Dalam ruangan berbentuk kubus itu, tidak ada apapun selain dirinya dan borgol di lengannya, bahkan tidak terlihat seekor kecoak. Otaknya menebak jika orang yang membangun tempat itu ingin membuat tahanan merasa terisolir dan putus asa. Celah-celah antar batu penyusunnya sangatlah tipis, mungkin hanya selebar helai rambut, bahkan jika ruangan itu sudah berumur ribuan tahun, celah itu tidak melebar sama sekali, mungkin sihir penyebabnya. Hal kecil namun menimbulkan kesan kesendirian sekaligus mematahkan semangat tahanan untuk kabur. Berbeda dengan kelima sisi yang lain, sisi di depannya menampilkan sebuah tangga – satu-satunya jalan keluar dari penjara – membuat tahanan biasa akan memcoba keluar ketika malam hari dimana gargoyle penjaga tertidur. Sayangnya harapan itu akan pupus karena dinding sihir yang sudah kukatakan tadi.

Pemilik manik safir itu menguap sekali lagi. Matanya mulai merasa berat, tubuhnya butuh istirahat. Pertarungan beberapa jam yang lalu benar-benar menorehkan luka yang berat baginya. Mungkin yang paling terlihat adalah jantungnya yang hancur, tetapi tidak banyak yang tahu jika beberapa organ dalamnya meleleh dan jiwanya tercabik karena pemendekan rapalan mantra sembrononya. Rasa sakit itu masih ada, bahkan masih membuat beberapa bagian tubuhnya terutama dada terasa seperti ditusuk pedang. Kejadian dimana ia bertarung dengan tiga dewa adalah kedua kalinya dia menerima luka seberat itu. Paling tidak saat ini Leon masih hidup dan Leon benar-benar butuh istirahat saat ini. Lupakan balas dendamnya, tubuh Leon benar-benar butuh tidur. Secara perlahan kepala Leon menunduk, membuat lututnya menyangga kepala, kemudian kedua tangannya yang masih terborgol. Perlahan namun pasti, Leon menyerah pada kegelapan.

Berlainan dengan kesunyian dan kesendirian Leon di penjara, suasana di Gedung Dewan Olympussedang panas. Beberapa dari mereka saling melirik curiga. Awalnya mereka ingin membahas tentang menangkap buronan serta pengkhianat. Hingga mereka sampai pada subjek untuk mendapatkan informasi dari tahanan mereka. Usulan pertama dengan menggunakan cara tradisional yaitu penyiksaan, tetapi segera ditolak Athena dengan menjelaskan sihir kuno milik Leon yang akan membuat Poseidon semakin melemah sehingga segel Thyphon juga akan melemah. Hal yang paling dihindari dewa dewi Olympus , kebangkitan Thyphon.

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang