The First Training

4.4K 208 6
                                    

A/N: Pastibanyak yang bertanya-tanya kenapa aku Update. Jawabannya adalah karena UTS ku dimundurin 2 minggu. Jadi gak perlu basa-basi lagi selamat membaca

 

Reon

Aku menyentuh bibirku. Memastikan apakah benar aku tadi mendapat sebuah ciuman. Aku masih ingat bagaimana bibirnya yang lembut bertemu dengan bibirku. Walaupun hanya 1 detik aku masih bisa merasakan bagaimana manis dan hangat bibirnya. Oh tuhan otakku seperti meleleh saat ini.

Sebuah pikiran tiba-tiba terbesit. Kalau hanya bibirnya saja dapat membuatku seperti ini bagaimana kalau.. plak

“Auw sakit.” Aku menoleh ke arah Arthur. “Apa yang kau lakukan huh?”

“Sebaiknya kau buang pikiran kotormu itu jauh-jauh, atau kau tidak akan focus latihan.”

Sambil mengusap kepalaku yang sakit aku berkata dengan ketus, “Iya-iya, sekarang dimana kita akan latihan?”

“Ikuti!” Arthur berbalik kemudian mulai menaiki tangga. Aneh, kenapa dia menaiki tangga. Bukannya dia hanya perlu meneleportkan kami berdua. Aku menghapus pikiranku itu. Mungkin Arthur akan menteleporkan kami setelah sampai diatas. Karena mungkin itu lebih cepat atau mungkin dia punya suatu alat untuk menteleporkan kami berdua kesuatu daerah tertentu yang tidak terjangkau oleh sihir. Itu semua pendapatku.

Tapi, pendapatku ternyata salah jauh. Kalian tahu dia membawaku kemana? Perpustakaan, biar kuulangi sekali lagi. Arthur membawaku ke perpustakaan.

“Hei mengapa kita ke perpustakaan Art?” ucapku bingung dengan nada sedikit ketus.

“Sebelum aku mengatakannya duduklah.” Aku menuruti perkatannya.

“Ok jadi sekarang apa?”

“Sebelum kau mempelajari sesuatu kau pasti harus mengenalnya dulu kan?”

“Tentu saja, bukannya itu sudah jelas?” kataku.

“Jika kau sudah mengerti berarti kau sudah tahu kana pa yang akan kau pelajari hari ini?” Aku memutar otakku sedikit. Jika sejak tadi dia hanya menyungging tentang pengenalan dan blab la bla itu. berarti hanya ada satu jawaban. Jawaban itu adalah hal yang paling aku benci dari semua hal yang aku benci.

Dengan malas aku menjawab, “Teori, betulkan?”

“Ternyata otakmu masih bekerja ya.” Dia itu memuji atau menyindir sih. Dari nadanya mungkin terdengar memuji. Tapi kata-katanya itu lho, membuatku sakit.

“Karena kau sudah dengan asal-usul kita. Mari kita mula dengan penjelasan kekuatan kita” Aku mengangguk tanda mempersilahkannya untuk melanjutkan. Aah tahu begini lebih baik aku ikut Leon dan George saja pergi ke Gym untuk menggoda perempuan.

“Sebagai setengah vampire kita memiliki kekuatan, reflek, kecerdasan dan penglihatan yang terbaik dari semua makhluk di dunia. Contohnya saja kita dapat berlari melebihi kecepatan mobil sport, melihat dalam kegelapan dan banyak lagi. Seb…”

“Tunggu dulu!” potongku. Sebenarnya aku memotong perkataan Arthur karena sebuah pertanyaan terbesit di otakku. Pertanyaan ini juga didasari oleh film-film yang pernah aku tonton. Aku tahu itu aneh dan tidak rasional. Tapi ya begitulah adanya.

“ Jika aku benar setengah vampire bukannya aku akan mudah haus mengingat baru kemarin kau mengubahku menjadi abadi? Ditambah lagi sepertinya aku tidak meminum darah setetespun sejak aku sadar kemarin.” lanjutku.

Sepertinya Aku membuat Arthur jengkel karena keudian di berkata dengan nada ketus, “Dasar, tunggu dulu! Biar aku menyelesaikan penjelasanku.”

“Ayolah, penjelasan yang seperti itu tidak akan membuang banyak waktumu kan?

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang