Thanks buat yang dah mau baca ceritaku yang aneh ini
Reon
Ketika aku membuka mataku hal yang pertama kali kulihat adalah sepasang manik berwarna coklat. Butuh sepersekian detik untuk sadar apa yang sebenarnya ada dihadapanku. Ketika aku sadar aku berteriak, “AAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” Bersamaan dengan teriakanku aku mendorong orang yang ada dihadapanku. Orang itu terjatuh ke lantai dengan bunyi bruuk yang cukup keras.
“Apa yang kau lakukan?” teriakku sambil berdiri menjaga jarak.
“Hei apa yang terjadi disini?” sebuah suara lain di belakangku membuatku kaget. Aku menoleh ke belakang.
“Arthur?” aku mengernyitkan dahi karena bingung.
”Oooh ternyata kau sudah bangun Rey, apa yang terjadi?” Arthur mendekat.
Aku menunjuk kearah pria yang sedang mengusap punggungnya karena kudorong tadi. “ Dia, dia telah melakukan pelecehan terhadapku.”
“Hey aku hanya memeluk dan tidur bersamamu.” Mendengar jawabannya amarahku mendidih sampai ubun-ubun. Bagaimana bisa dia bilang hanya dengan wajah tak berdosa lagi. Padahal tidak ada yang pernah menyentuhku selain saudara-saudaraku.
“Kau!” mataku menatap marah padanya. “ Kau akan membayar orang mesum.” Aku mengambil sebuah vas yang ada di dekatku. Aku sudah bersiap melemparkannya tapi ada sesuatu yang menghentikanku. Aku berbalik ke belakang untuk melihat kalau ternyata Arthur yang menghentikanku.
“Hentikan ini semua, Rey tenanglah” aku mulai mengatur nafasku untuk menenangkanku. Kemudian aku meletakkan vas yang kupegang kembali ketempatnya. Akan tetapi Arthur mengambil vas itu lagi. setelah itu dia melemparkannya ke arah pria tadi. Pria itu tidak sempat mengelak hingga vas yang dilempar Arthur menghantam kepalanya.
Pria itu tidak meringis, atau marah akan tetapi dia malah tersenyum bahagia, "Sayangku jangan katakan kau cemburu. Ah akhirnya setelah sekian lama kau akhirnya sadar kalau kau juga mencintaiku." Otakku berputar ketika mendengar dia memanggil Arthur dengan sebutan sayang. Apakah selama ini Arthur selalu menolak para gadis karena dia gay dan dia sudah punya pacar?
"Rey, jangan dengarkan omongan orang mesum, seperti dia, apa kau haus Rey?” Suara Arthur terdengar sangat tenang seperti air yang mengalir ketika menawarkan itu. Aku seperti tersihir mendengar suara Arthur. Suaranya itu sangat indah dan dalam nada suaranya itu juga terdengar penuh perhatian padaku.
“Hey Rey!” Suara Arthur membuyarkan lamunanku.
“Apa?” Tanyaku dengan bodoh.
“Apa kau haus Reon Diavol?” Sekarang suara Arthur telah berganti menjadi nada sebal. Tapi kemudian aku sadar kalau ternyata tenggorokanku sangat kering.
“Ya tolong.” Setelah mendengar jawabanku Arthur pergi. aku tidak tahu kemana tapi yang jelas kemungkinan dapur.
Sambil menunggu Arthur memperhatikan sekelilingku. Aku baru menyadari kalau ruangan yang kutempati ini sangat luas dan mewah. Ruangan ini di dominasi oleh warna emas. Mulai dari meja dan sofa yang berwarna emas sampai cat di dinding yng berwarna emas. Seolah ruangan ini dibuat dari emas.di dinding yang berwarna emas itu tergantung banyak lukisan. Dari corak lukisannya kupikir semua lukisan itu termasuk lukisan klasik.
Aku mendekati salah satu lukisan yang terdekat denganku. Lukisan itu menggambarkan seorang pria berambut pirang sedang mengendarai kereta berwarna emas yang ditarik oleh seekor griffin yang juga berwarna emas. Aku mengakui kalau lukisan itu sangat indah. Detil dari seluruh lukisan itu membuat lukisan itu terlihat nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Blood
FantasyDarah vampir dan dewa mengalir di tubuh mereka. Mereka kuat sekaligus menawan. Sulit untuk menolak kehadiran mereka. Saat mereka datang feromon yang kuat akan memenuhi indramu. Otakmu akan kehilangan kewarasan. kau akan jatuh terduduk dan memuja mer...