Folowing The Strange Feeling

5.3K 297 6
                                    

thanx buat yang dah baca ceritaku yang absurd ini, chapter ini didesikasikan buat semua yang udah baca

Arthur

            Bruk! Aku menabrak bahu seseorang. Aku minta maaf pada orang itu tanpa melihat wajahnya lalu lari lagi. Saat aku pergi aku mendengar orang itu mengumpat kepadaku. Tapi saat ini aku tidak terlalu peduli. Prioritas utamaku saat ini ada aura kekuatan yang kurasakan dari tadi.

Jika kalian berpikir aku orang gila mungkin ya, karena aku mencari sesuatu yang tidak dapat kulihat tapi hanya dapat kurasakan. Tapi aku berani bertaruh ada banyak orang yang sangat percaya pada nalurinya.

Well sekarang kita kembali ke 30 menit yang lalu untuk mengetahui cerita mengapa aku berlarian di pinggiran jalanan New York yang padat ini. Saat itu aku sedang belanja dengan Key dan Gia untuk kebutuhan mingguan kami. Kami berpisah mencari barang-barang yang sesuai dengan daftar yang telah kami bagi dari rumah. Setelah selesai kami berkumpul di kasir untuk membayar. Baru beberapa menit mengantri di kasir aku merasakan sesuatu.

Aku melihat sekelilingku. Tidak ada sesuatu yang janggal, tidak ada monster atau apapun yang aneh. Bahkan aku tidak sedikitpun mencium bau monster. Aku lupa memberitahu, sebagai setengah vampire hidungku juga sangat sensitive bahkan dapat mencium bau monster dari jarak 2 kilometer.

 “Gia apa kau merasakan sesuatu?” pertanyaan Key pada Gia menyadarkanku. Apakah mereka juga merasakannya.

“Ya aku merasakan sesuatu yang aneh, bagaimana denganmu Art?.” Gia menatapku.

“ Tidak.” Jawabku dengan cukup percaya diri agar mereka tidak terlalu khawatir. Walaupun mulutku bilang tidak aku tidak bisa memungkiri kalau perasaanku mengatakan sebaliknya.

“Emh aku lupa kalau aku harus mengerjakan sesuatu hari ini. Jadi bisakah kalian nanti pulang sendiri?”

Mereka berbalik dan memberikanku tatapan membunuh. “Tidak, aku tidak mau.” sahut Gia.

“Lagi pula belanjaan kita cukup banyak, aku malas dan tidak mau jika harus membawa semua itu sambil menunggu taksi, bus atau kereta.”ucap Key sambil memberi tatapan tidak mau dibantahnya.

Aku menghela nafas. Mereka berdua ini kalau sudah bicara malas saja, manjanya pasti keluar. tapi aku juga tidak bisa menyalahkan mereka karena belanjaan kami benar-benar banyak. Hingga mencapai tiga troly.

Kalau begini hanya ada satu jalan keluarnya. Aku menatap mereka berdua “Bagaimana kalau begini, kalian berdua pulang dengan mobilku sedangkan aku nanti, akan pulang naik taksi?”

Mendengar perkataanku seringai iblis Key keluar. Aku tahu apa yang sedang dipikirkannya. “Tidak,tidak boleh ada penumpang lain! serta kau tidak boleh pergi kemana-mana selain ke rumah dan Gia kau harus mengawasi kakakmu itu!”

“Apa keuntungannya bagiku?”

            Aku menghela nafas lagi. Sambil mendorong troly ke depan aku menjawab, “Besok es krim gratis sepuasmu, setuju?

            Senyum kemenangan terlukis di wajahnya, “Setuju.”

            Aku menyerahkan kunci mobil pada Key lalu keluar supermarket. Dan itulah bagaimana cerita hingga aku belarian di pinggiran jalan New York.

            Aku terus berlari mengikuti aura yang kurasakan. Jangan bertanya mengapa aku tidak melakukan teleportasi saja. Baiklah akan kuberitahu alasannya. Alasannya karena aku tidak tahu tempat persisnya kekuatan ini berada. Jika aku tetap menggunakan teleportasi hanya ada dua kemungkinan aku tersesat di tempat yang lain atau aku akan terjebak di dimensi ruang. karena itulah aku tidak menggunakan teleportasi.

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang