Little Chat, Little Feeling, Little Secret

4.6K 254 17
                                    

 Chapter ini kudedikasikan buat Marin-san2903 karena dah buat aku lebih semangat nulis karena komentarnya

Georgia

“Gia jangan memainkan makananmu.” Teguran Leon menyadarkanku. Secara reflek aku menatap Leon yang dalam prosesnya membuatku menyenggol minumanku. Prang gelasku pecah. Tanpa berpikir hal lain cepat-cepat kupunguti pecahannya. Setelah itu aku membawa semua pecahan itu kebelakang untuk dibuang.

Ketika aku ingin kembali untuk membersihkan sisa pecahannya Key menghadang jalanku.

“Tidak perlu, sudah kubersihkan.” Ucapnya sambil menyilangkan tangannya. Dari gerak-geriknya sepertinya Keon ingin membicarakan sesuatu yang serius.

Tiba-tiba pipiku memanas. Aku ingat ciuman tadi sore. Apakah dia ingin membicarakan itu?.

“Gia.” Keon berkata dengan suara pelan sambil menggaruk lehernya.

“Ya.” Ucapku dengan nada senormal yang aku bisa.

“Tentang ciuman tadi sore….”

Wajahku bertambah panas. Aku menundukkan kepalaku,“Ya?”

“Anggap saja itu tidak pernah terjadi dan lupakan semua perasaan itu. kita seharusnya tidak memilikinya.” Setelah mengatakan itu dia berbalik lalu pergi sedangkan aku masih berdiri disana. Wajahku yang tadi panas mulai dingin. Warna diwajahku sepertinya menghilang..

Selesai mencerna perkataan Keon, aku merasa dadaku digeroti perasaan yang aneh. Perasaan pedih seperti menyayat dadaku. Rasanya seperti dadaku dibelah dengan pisau tumpul. Sehingga dadaku harus berulang-ulang disayat.

Tanpa sadar mataku menitikkan air mata. Dengan cepat kuhapus air mata itu lalu berlari ke kamarku. Kau hebat Key. Kau dapat membuatku menitikkan air mata setelah 10 tahun aku tidak pernah menangis.

Aku berlari tidak memedulikan tatapan aneh George maupun Leon. Yang kupikirkan saat ini hanya meringkuk di kamarku dan merenungi semua ini.

Aku sampai di kamar. Tanpa membuang waktu aku mengunci pintu kemudian meringkuk di pojok kamar.

Aku menangis dalam diam. Pikiranku bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?. Mengapa aku merasakan rasa sakit ketika dia mengatakan itu? apa sebenarnya perasaan ini? semua pertanyaan itu terus berputar di kepalaku hingga aku tertidur.

Leon

Apa yang kalian lakukan jika kalian memiliki kemampuan untuk membaca pikiran? Akankah kalian gunakan untuk mencontek? Membuka aib musuh? Atau mencari tahu apa yang disukai orang yang kalian taksir?. Aku pikir kalian akan melakukan semua itu. Begitupun denganku. Pertama kali aku menyadari kekuatan ini saat berumur 10 tahun. Jangan katanya apa aku senang atau tidak. Karena kalian sudah tahu jawabannya

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang