Ours Princes Charming in Action

3.8K 227 15
                                    

A/N: makasih buat votenya di chapter sebelumnya. Keep voting ya. Aku mau bilang kalau cerita ini resmi di pending dulu. Tambahan, boleh aku tahu enggak gimana pendapat kalian tentang cerita ini, khususnya chapter ini. soalnya aku kan masih pemula jadi pasti banyak salahnyakan. Jadi aku mohon banget tolong beri pendapat kalian, biar aku bisa nulis cerita yang lebih baik.

Keon

Katakan aku gila. Karena benar aku sudah gila karena cinta. Katakan aku bodoh. Karena benar aku sudah terperdaya oleh cinta. Yang membuatku seperti ini hanya satu orang. Georgia Diavol. Mata hijaunya selalu membuat lututku lemas. Kulitnya yang putih bersih dan lembut membuatku selalu ingin menyentuhnya. Bibir merah mudanya yang tipis selalu membuatku ingin menciumnya. Rambutnya yang hitam seperti kayu eboni membuatku selalu ingin membelainya. sayangnya dia adikku sendiri.

Walaupun semalam aku mengatakan untuk melupakan ciuman kemarin. Tapi tubuhku sangat berhasrat untuk menciumnya lagi. Kenapa tuhan menciptakan kami sebagai kakak beradik? Seandainya dia bukan adikku pasti akan langsung aku jadikan tunangkanku. Atau mungkin akan langsung kunikahi.

Arrrgggh sial, kenapa aku terus memikirkan Gia. Kenapa dia harus selalu ada dipikiranku. Mungkin otakku sudah kecanduan karena dia.Untuk menghilangkan pikiranku dari gadis itu aku meminum lagi sebotol bir. Bir yang kuminum ini adalah Bir Armageddon. Bir ini memiliki kandungan alkhohol mencapai 65%. Jadi jika aku sudah menghabiskan hampir dua botol harusnya aku sudah mabuk berat sekarang. Anehnya sampai sekarang aku masih memegang kendali penuh pada tubuhku. Kecuali untuk otakku yang terus memikirkan adik kecilku itu.

Berbicara tentang dimana aku sekarang mungkin kau bisa menebaknya. Aku sekarang ada disebuah klub. Mungkin kau sedikit bigung kenapa aku bisa masuk padahal umurku belum mencukupi. Jawabannya hanya satu, uang. Dengan uang semua di dunia ini bisa dibeli.

Untuk lebih spesifik lagi aku berada di ruang VIP dengan banyak wanita disekelilingku. Jangan salahkan aku, mereka sendiri yang datang padaku tanpa kuminta. Ketika aku masuk klub tadi mereka langsung menempel padaku dengan mengatakan semua pujian yang membuatku muak.

"Apakah kau mau tambah birnya Key? Atau kau mau langsung pergi menghabiskan malam denganku?" Ucap seorang wanita dikananku yang kuingat bernama Celia.

"Hei Celia Keon akan menghabiskan malamnya dengan kau harus tahu itu. Benarkan Key?" Perkataan itu dilontarkan oleh Diana. Wanita yang berada disebelah kiriku.

"Tidak, hari ini aku tidak menghabiskan malam dengan siapapun." Umumku pada wanita-wanita itu.

"Kalau denganku kau tidak perlu membayar apapun jika itu yang kau takutkan." Apa yang dikatakan wanita yang aku tidak tahu namanya ini huh, dia pikir aku semiskin itu?

"Kau mengejekku? Aku bahkan bisa membeli klub ini jika aku mau." Marahku sambil meminum lagi birku.

"Brenda kau tidak tahu ya tuan tampan kita ini sangat kaya." Ucap gadis berambut coklat dekat Celia.

"Kau tidak perlu mengejek Jalang." Balas Brenda.

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang