(Season II) Attractive

634 61 10
                                    


Maafkan Author karena telah berbulan-bulan hiatus dan tak memberi kabar hingga cerita ini terbengkalai. Terimakasih pada para reader yang setia menunggu Author yang suka telat ini. Selamat Tahun Baru dan jangan lupa Vote dan Commentnya.

 Selamat Tahun Baru dan jangan lupa Vote dan Commentnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex Pettyfer as Apollo

Wajah Arthur memerah. Dimulai dipakaikan kalung anjing, hingga menjadi pembantu, harga diri Arthur benar-benar dihancurkan perlahan. Bagian terburuk dari itu adalah dia harus memakai itu semua sejak pagi hingga malam selama seminggu. Mengingat mata-mata yang melihatnya membuat Arthur ingin menghajar pemuda bermanik es itu. Dia ingin menghapus seringai menjijikkan yang menghantui mimpinya dua malam terakhir.

 Dia ingin menghapus seringai menjijikkan yang menghantui mimpinya dua malam terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hannes Gobeyn as Reinard Nerou

Arthur berjalan di belakang Rein dengan muka masam. Setiap orang melihatnya mengenakan semua aksesoris yang diberikan Rein, pemuda itu juga memastikan semua aksesoris itu terlihat oleh setiap orang. Tidak ada yang tertawa, namun semuanya tertegun menatap Arthur dengan memerah.

Keon dan Reon ingin membantu Arthur. Sayangnya Arthur menolak mentah-mentah bantuan mereka, ini kekalahannya, hukumannya karena sudah meremehkan lawannya. Dia tidak ingin membawa kedua adiknya dalam masalah yang dia sebabkan.

Arthur memgikuti Rein ke kelas sejarah sihir–satu-satunya waktu dimana Rein dan gengnya sekelas dengan Arthur. Beberapa buku tebal dia peluk dengan kedua tanganya, maniknya menatap ke depan dengan percaya diri, karena Arthur sadar, semakin ia menunduk semakin dia diperlakukan semena-mena. Dia harus berdiri kuat dengan kedua kakinya agar tidak diperlakukan sesukannya.

"Bersihkan mejaku, Ambilkan jus jaheku dan Taruh bukuku di atas meja!" perintah Rein tanpa menoleh.

Arthur melaksanakan tiap instruksi sesuai yang diperintahkan. Dia menggunakan mantra angin untuk membersihkan meja yang ingin ditempati Rein, kemudian mengambil jus jahe yang disimpannya dalam loker sihirnya, dan terakhir menaruh buku berat itu di atas meja. Arthur mendesah pelan, kemudian berjalan ke kursi kosong di depan.

"Kemana Kau mau pergi? Tetaplah di tempat! Ini perintah,"

Dengan malas Arthur kembali ke tempatnya tadi. Dia mengambil tempat duduk di antara Rein dan Kyle. Dari ujung mata Arthur terlihat Kyle menyeringai, sedetik kemudian Arthur merasakan sebuah tangan mengusap pahanya. Arthur memukul tangan Kyle cukup keras hingga ia mengaduh.

Neo BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang