40» After all, new life

2.3K 117 7
                                    

←«Few Months later»→


Cahaya pun bersinar menunjukan keagungan sang penguasa dari segala penguasa. Yang selalu memberi keadilan pada semuanya tanpa harus dituntut.

°

Stevany P.o.V

Black and white of life like a piano key, with a fickle beat tones.

But that night the tuts played the lullaby ♪ song who brought me somewhere cold I never find before.

Nearly, his lips sang a couplet elegy of nightmare at vicinity my hearing, which the rhyme strobbed me well like a broad-bladed knife!

Turned my head and I saw something hidden in the back hill. I heard the vague sound, slowly changed be scream so clear. Suddenly I'm felt warm crept me, then heated fastly inside me, burn !

Realized of one thing, "not like this, not tonight, not yet to stop my chest drag". My life must go on, cause the stars appeared from hill. Flicker, then the dot of the light rise and spread wide never paled untill the limit comes. He's a piece light, the reason why I still alive. Afterglow isn't dark, but glowing in the new day.

Wellcome in better life.

Kututup lembar buku catatan pribadiku dan menyimpannya ke dalam bagpack. Saat aku menatap langit di antara ranting dan dedaunan kusadari betapa cerahnya pagi ini. Dan aku harus menikmati pemandangan taman belakang sekolah ini di hari-hari terakhirku sebagai siswa.

Menatap biru sang angkasa membawaku pada kedamaian, sebelum akhirnya aku terperosok juga pada sebuah pertanyaan di benaku.

Apa aku termasuk jahat jika aku mendengar kematian seseorang aku justru merasa puas?

Penebusan dosa, hukum karma, juga penuntutan keadilan, seperti sebab dan akibat, bukankah itu yang menjadi kebenaran hukum alam. Dan suatu kebenaran pula jika aku terpuaskan dari pengabulan hukum-hukum tersebut.

Meski telah berlalu, kegelapan seperti baru saja berakhir, dan hidup terus berjalan. Semua yang telah kulalui akan menjadi alas keteguhan untuk aku menapaki jalan ke depannya. Meski pedih karena sebagian orang-orang yang menjadi penyemangat telah pergi, tapi aku tak menyesali pengorbanan mereka. Dengan menjaga yang berharga yang tersisa dalam hidupku, adalah bentuk penghormatan dan rasa terimakasihku pada mereka.

Kutegaskan!

Aku janji, kematian Ghea, Galang, Weyna dan juga Rega takan sia-sia. Aku hidup untuk meneruskan hidup mereka di samping orang-orang yang aku cintai.

Kuraup tasku dan menyampirkannya di sebelah bahuku, kursi merekit mengiringi aku yang berdiri, menghela napas dan segera meluncur di atas sepatu roda pemberian Camelin untuk hadiah ulang tahun sekaligus hadiah kelulusan. Padahal aku juga belum tahu apa aku lulus atau tidak. Tapi aku akan segera mengetahuinya pagi ini.

Kutelusuri koridor yang kemudian membawaku pada titik dimana tangga melingkar ke lantai dua. Memutar bola mata, tadinya aku mau apresiasi bentuk perhatian dari Camelin ini--karena dia masih mengingat hobi lama kami waktu kecil--jadi aku memakainya. Tapi kalo sudah begini menyesal juga tak memakainya esok atau lusa saja--di hari libur sampe hari graduasi nanti--seperti yang disarankan Mama.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang