3» Mysterious !

5.1K 261 0
                                    

"BANGUN ADEKU YANG DEKIL, LU GAK DENGER APA? WOOOYYY!!"

Tangannya yang kekar mengguncang dan menghentak-hentak bahuku. Rupanya aku lupa mengunci kamarku semalam. Alhasil pagi-pagi begini, mahluk macam Dalton bisa gentayangan seenak jidat.

"BANGUUUN HAYHELOOO ! LU BANGUN AJA LEMOT, PANTES RUMUS-RUMUS SULIT LU TELEN!"

Sumpah demi kedahsyatan mata sharinggan ini orang maunya apa. Sepertinya aku harus masuk THT karena baru saja abangku yang kece ini merusak sepasang gendang telingaku.

Cih! Volume suranya sekeras toa.
Diam-diam kuintip Dalton dari balik selimbutku.

Pakboy!!! Toa beneran?!
Aku tersentak, seketika terduduk, kakaku tersenyum penuh kemenangan. Bukannya dia menekan tombol off pada toa yang ditentengnya dengan bangga.

"CEPET MANDI! SEKOLAH!"

Tuh kan sebenarnya apa bedanya memakai toa atau pun enggak.

"Heloo!"--aku setengah berteriak--"libur kali, kan udah dibagi rapport duh!" Lalu kembali merebahkan diri.

"Heloo!... Kemarin rapor sementara kali."

Cih! Siapa yang tidak sebal ketika gestur dan gaya bicaramu ditiru. Tapi sumpah ucapannya membuatku merasa idiot, Aku baru ngeh kalo kemarin hanya pembagian rapot sementara.

"Cepet mandi!"
Tanganya menggusurku dari tempat tidur.

Sempurna! lututku mendarat di lantai dengan gedukan cukup keras.
"MAMA! KAK DAL JAHAT! AKU DISERET SAMPE JATOH!" Aku masih pada posisi jatuhku.

"BO'ONG MA!" Sahutnya, kembali menggunakan toa sialan itu.

Aku segera berdiri, dan merebut alat pengeras suara itu darinya lalu melemparnya ke kasur. Untung aja ke-ka-sur.

"Apaan si!" serunya dengan wajah kesal memungut kembali benda menyebalkan itu.

"Lu tuh yang apa apan, ini kamar gua! Bukan tempat tanah lapang!"

"YO JANGAN DIKASIH KENDOR TURUNKAN!! GULINGKAN!! INDONESIA BEBAS KORUPSI!" Abang p.a ku malah sengaja berorasi

"Berisikkkk kak Daaaaal!!!"

Aku mendelik dan segera meraih handukku yang tergantung dihanger lalu pergi ke kamar mandi.

Dalton mengetuk pintu.
Apa dia sinting? Aku kan baru saja masuk.

"DEK, AWAS YA KALO MANGGIL GUA KADAL LAGI!" ancamnya.

"Oke, gua gak akan manggil lo kadal lagi, gua mau manggil lo 'BANG' aja"-kudekatkan mulutku ke pintu-"BANGKE!" pekikku.

Sontak Dalton menggebrak pintu, sialan! Jantungku hampir copot.

------------------------------------

Pim! Pim! Piiiimm!.
"TAR!" teriakku sambil berlari kecil lalu masuk ke dalam mobil.

"Dih? Masih pagi muka udah ditekuk!" ujarnya.

"Bibir apa kenalpot, cerewet amat!" Sahutku sinis lalu mendelik kesal.

Dalton segera menancap gas tanpa membalasku.

Untungnya Dalton tidak menjemput Selenia, dan aku terbebas dari kutukan menjadi kambing conge sepanjang perjalanan.

Sampai di parkiran aku segera keluar dari mobil dengan tidak lupa membanting pintunya.

And see there! Semua masih tampak lengang dan sepi. Abangku yang kece sekaligus menyebalkan itu keluar dari mobilnya dengan seringian bahagia melihat adik kecilnya tertipu bualanya yang besar.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang