41» Isn't Ending, this is the beginning

3.8K 122 7
                                    

Selamat datang di bagian penutup. :*

Puji syukur, untuk cerita ini. Gak pernah nyangka walau sampe angka seribu. Aku sadar aku bukan spesialisnya writing or be writer.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih bagi para pembaca setia. Makasih banget buat yang sampe rela meluangkan waktu untuk vote apalagi komen.
Mohon maaf jika ceritanya dirasa boring, lambat, kurang up beat dan aneh. Maklum, karena itu juga muncul dari otak saya yang aneh. Mohon maaf atas typo, gramma yang salah, bahasa yang kurang berkenan dan english yang acak adul alias tidak tepat *Lagibelajarterus* :3
Atau ada adegan yang bikin hahaha *Lusemuapadatahulah* sekali lagi maaf.
MASALAH EDITING TYPO & GRAMMA BISA KAPAN-KAPAN. Hehe aku orangnya agak pemales. -_-
Setelah ini, aku mau fokus di cerita BANDOENG deh, karena dari buku yg lain cuma itu yg agak up, yg lainya gantung dulu, feelnya pada ikang buat dilanjut.

Stevany dan Fero yang terakhirkalinya.


Stevany°•.

Oh rumah sepi, awalnya aku sering sakit hati dengan kebiasaan mereka, hangout tanpa bertanya dulu padaku apakah aku mau ikut atau tidak. Meski aku tidak ada di rumah saat mereka pergi tapi setidaknya mereka tahu fungsi ponsel itu apa, dan mereka juga pasti tahu nomorku.

Lagi-lagi aku merasa tak diinginkan.

"Bibi!" teriakku kencang sembari menjatuhkan diri ke sofa, setelahnya diiringi suara benda berjatuhan di dapur.

"Iya nooooon!" sahutnya. Beberapa detik kemudian Bibi sudah berada di samping sofa sambil menenteng sebuah panci.

Aku mengambil posisi duduk lalu menatap Bibi, "Loh? Bibi lagi ngapain di dapur?"

"Non Stel bikin kaget Bibi, tadi kan Bibi mau masak makan malem, tapi kata ibu 'gak usah masak Bi, jadi gak jadi', yaudah Bibi beres-beres lagi semuanya."

What? kenapa gak jadi? kan di rumah ada orang, yaitu ada, Stelo, Stevany, si sloppy, anaknya. Ish!

"Eh, tapi kalo Non mau makan, Bibi masakin."

"Gak mau."

"Oh gak mau dimasakin, kalo begitu Bibi beliin aja kumaha?"

"Gak!akugaklaper!" Aku kesal jadi bicara dengan cepat! kenapa sih Mama tega. Kalo Mama gak nyuruh Bibi siapin makan malam, berarti keluargaku yang tanpa aku itu merencanakan dinner.

Tadinya aku memutuskan untuk puasa ngomong, tapi aku memerlukan informasi. "Emang Bibi liat Mama gimana?"

"Mama Non itu baik--"

"Rrrrr! bukan itu, maksudnya tadi mereka pake baju yang kek gimana?"

Bibi terlihat berfikir "Formal Non, Bapak sama Mas Dalton pake baju rapi kek mau ke kantor gitu, terus Ibu sama Mba Selen pake Deress."

Dress Bi...

Kalo gak salah Bibi nyebut nama Kak Selen? Apa? dia yang belum sah jadi anggota keluarga ada? diajak? lah aku? Hiks!

ME NYE BAL KAN!

Apa aku gak diajak gara-gara aku pernah mengacau acara Ayah dengan klien. Padahalkan waktu itu aku tidak sengaja, saat itu kain yang jadi alas meja tersangkut tasku, saat aku pergi permisi ke toilet seketika itu juga semua yang bercokol di atas meja ikut terseret. Istri klien Ayah kesal karena dress putih mahalnya tersiram soft drink merah yang tumpah begitu saja, akhirnya ia mengajukan pembatalan bisnis pada suaminya a.k.a klien Ayah.

Ayah rugi besar. Selain klein batal, dia juga harus ganti rugi barang-barang resto berbintang itu. Imbalanya aku disuruh bantu Bibi cuci piring selama satu minggu.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang