19» Sweet kid

3.1K 147 0
                                    

Seekor anjing bisa mencium hormon yang dikeluarkan pada saat kau merasa takut, jadi usahakan kau menyembunyikan ketakutanmu pada saat bertatapan langsung dengan hewan tersebut. Setidaknya itu ilmu yang kudapat dari film Divergent.

Tapi sungguh berbeda saat mepraktekannya langsung, anjing tetanggaku tetap menyalak saat aku berusaha bersikap baik padanya. Bahkan sampai sekarang dia tak menyerah untuk mendapatkan aku.

Berlari mengitari lapangan di mana komunitas Skateboard sedang beraksi, mereka memang sering nongkrong di sekitar komplek rumahku pada sore kamis, tapi ada maksud lain dari sekedar menonton mereka, kali ini aku lebih berharap mendapat iba dan pertolongan untuk mengatasi anjing gila di belakangku, namun apa yang terjadi, mereka malah merasa terhibur dengan aksi kejar-kejaran ini.

Sebagai pembalasan dendam, aku menyerobot ke tengah-tengah para skater cowok yang berkerumun, seketika semua berlari kocar-kacir sambil mengumpat dan mengutuk untukku, kukira anjing itu akan melepaskan perhatiannya dariku dan beralih mengejar salah satu dari mereka, tapi sialnya tidak! Sepertinya pesonaku terlalu berkesan baginya. Entah anjing macam apa yang mengejarku itu, aku tak tahu jenis-jenisnya karena aku bukan manusia macam Dalton yang mencintai alam dan hewan. Mungkin karena itulah mereka malah berbalik menyerangku dan membenciku. Salahku juga malah mengganggu tidur sorenya dengan menyalakan merecon tepat di samping kandangnya, anjing gila!

Berbelok dan mengabaikan tukang bakso yang beringsut menjauhi rodanya di muka pos ronda, aku masuk ke dalam pos itu, dan yang kudapati adalah Lucas sedang duduk di tembok sambil menyeruput kuah baksonya. Dia tersentak melihat kedatanganku dan anjing gila yang mnguntitku dengan ludahnya yang basah terjulur. Ewh!

Tak heran Lucas ada di daerah sini, berhubung sekarang sore Kamis. Langsung kumanfaatkan, bersembunyi di balik punggungnya, Lucas mengangkat kaki dan mangkuknya bersamaan, sementara anjing itu menggonggong ke arahku, spontan kakiku meloncat mundur, menginjak papan Skate, lalu menggelinding dan patah karena tertimpa bokongku.

Apakah ini yang harus kuterima setelah terlonjak kaget, hampir saja anjing bar-bar itu loncat ke atas jika tak segera Lucas tak menghentakan kaki keras-keras kearahnya.

"Whatthemotherfuckersoshitlikeabitch!!!" Rutukku atas bokongku yang berdenyut ngilu. Tapi napas lega mngiringiku setelah tendangan Lucas berhasil mengusir anjing sialan itu.

"Kamu gak papa?" Aku masih berusaha menenangkan diri, jadi aku hanya mengangguk lemah.

Berusaha mengucapkan terima kasih, tapi segera menahannya setelah sepasang mata Lucas tertuju ada sesuatu di bawah bokongku, sebuah papan Skate yang terbelah menjadi dua bagian.

"Aku minta maaf untuk ini." Kucabut kedua papan yang terhimpit itu.
"Aku pasti ganti rugi!" Kataku dengan terengah-engah.

Lucas menghendikan bahu, "No problem! Sebelumnya memang sudah retak dan hampir patah." Ia melengos lalu menyerahkan mangkuk pada tukang bakso yang baru saja kembali dari pelarianya. Haha aku harus minta maaf padanya.

"Teman-temanmu menyebalkan, sungguh!" ujarku.

Lucas duduk di depanku dengan tatapan tak mengerti. "Mereka malah menertawaiku," timpalku.

"Sebenarnya aku juga menahan tawa." Dia menyilangkan kedua kakinya, melemparkan kepala ke belakang lalu menggemakan tawanya. Sudah lama sekali aku tak mendengar tawa itu, dan sudah lama pula tawa itu tak lagi berefek pada beberapa ekor kupu-kupu di perutku.

Tawanya terhenti dan kembali menatapku, "Maaf membuatmu kesal, tapi kekonyolanmu itu..." Dia kembali tertawa kecil.

"Aku rindu kekonyolanmu." ujarnya tanpa beban. Makanya suruh siapa lo selingkuhin gua, nysel kan lo?

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang