16» Date time !

3.7K 165 0
                                    

ºTell me where you've been Stevy?!º

Beres mandi, pilih perlengkapan yang akan kupakai, keluarkan mereka dari tempatnya, lempar ke kasur, and use it all!

First my understhings Black, sleevelessblack t-shirt, skinny jeans with ripped on knees, the last my lovely red kets what matching with beanie on my head and my bagpack.

Berdiri di depan kaca, memutar badan ke kanan dan ke kiri, lalu lemparkan senyuman bangga.

I changed be a cool bobby-soxer tonight!

Turun dari kamarku hidungku langsung mencium aroma-aroma surgawi yang menggiurkan, tidak salah lagi sup daging andalan mama sudah menungguku di atas meja perhidangan di sana. Tadinya aku tidak berniat untuk mengisi perutku terlebih dahulu karena kemungkinan nanti Fero juga akan mengajakku makan, tapi godaan asap itu menggelepai di udara, menariku ke arah dapur dan aku tak bisa menahan diri untuk tidak mengikutinya. Yes! I'm yearn Mom's foods, karena mama kan selalu sibuk, jadi yang biasa kumakan sehari-hari hanya seafoods dari mini market depan, dan makan junk lainya yang bisa kupesan, ada pun saat malas aku hanya mengandalkan diri dengan memasak mie instan, tapi kalau sedang teramat sangat malas, aku meminta tolong kepada Bi Irah untuk memasak atau membelikan makanan saat dia pergi ke pasar.

Melangkah penuh semangat ke arah dapur lalu spontan terhenti di kosen pintu, karena dengan tanpa sengaja, baru saja mataku melihat adegan yang terlarang sekali untuk kulihat. Mom and Dad kissing! Tapi itu bukan salahku, merekanya saja yang random.

Melongokan kepalaku, Stay and dazed to watch them! Aku lebih baik bertingkah tidak sopan, dari pada harus meninggalkan aroma sedap itu dan memebunuh mati rasa penasaranku pada mereka.

"Nggak sopan deh!" seru Dalton tiba-tiba sambil menarik beanie di kepalaku hingga melar menutupi kedua mataku. Terlonjak, jantungku karena dia hampir saja jatuh ke lambung Shit!

Tapi lihat yang dilakukannya! Kakaku malah berjalan ke sana mendekati mama dan papa, kedua orang tuaku itu sontak menghentikan aktivitasnya. Ayah yang duduk di kursi melepaskan lenganya melingkar dipinggang mamaku, sedangkan Mama gelagap berbalik menghadap ke stove, sementara Dalton acuh-acuh saja duduk di depan meja makan santai tanpa peduli dengan urat malu orang tuanya yang hampir putus. Cih! coba lebih tidak sopan siapa?

Aku cemberut menghampiri mereka dengan beanie yang masih menutupi setengah wajahku, kedua tanganku berkelepai mencari arah walau sebenarnya aku masih bisa melihat bayangan mereka di celah-celah rajutan, just acting! Setelah beberapa langkah akhirnya ujung sepatuku mengenai kaki kursi.

"Sloppy girl! Berhenti bertingkah konyol, kenakan dengan benar, kakimu bisa tersandung!" Ujar Mama sambil memutar swicth di sisi kompor ke arah tulisan off, bunyi gelagak di dalam pan pun berhenti berasamaan dengan ceklikanya.

Sebelum ucapan Mama jadi kenyataan kuturuti titahnya, kutarik beanieku pada posisi yang sempurna, dan Dunia pun kembali bercahaya. Kutarik sandaran kursi di depanku lalu duduk.

"Eh?" Aku kecewa setelah menjatuhkan tatapanku ke bawah, mangkuk di depanku ternyata kosong. Mama baru saja mengangkat pan dan mulai menuangkankan sup yang diceduknya ke setiap mangkuk, dimulai dari mangkuk ayahku yang diutamakan—jelas dia kekasihnya,
—aku mengeluh ketika Dalton yang mendapat urutan kedua, menatap mangkuk-ku yang masih kosong dengan ratapan, pikirku dia bernasib buruk karena mendapatkan urutan paling akhir. Tapi berdirinya Mama di sampingku segera membuatku tersenyum lebar, ia menuangkan sup-nya. Ada daging ayamnya, bakso, sosis, irisan wortel dan sayuran lainya, umm!... perutku sudah melonjak-lonjak kegirangan.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang