EXTRA PART 1

2.6K 56 4
                                    

Stevany PoV

Now, my twins (Viera & Varo) start to get a Senior high scool sedangkan aku dan Fero menua.

Suatu hari, anakku Viera pulang ke rumah. Kau tidak akan tahu bagaimana reaksi suamiku ketika melihat anak perempuannya diantar pulang oleh seorang anak laki-laki. Sisi detektifnya keluar.

Sekitar pukul 6 sore anakku pulang dari sekolah, dengan riang masuk ke dalam rumah sambil berteriak "I'm home!"

Aku dan Fero yang sedang sibuk pada aktivitas masing-masing di sofa langsung terperanjat menatapnya. Kemudian Fero menghela napas dan menyimpan ponselnya ke atas meja, dari awal memang dia sedang sibuk mengomel tentang anaknya yang satu itu.

"Ayah kira kamu lupa punya rumah."
Viera yang awalnya hendak memeluk Fero menyerongkan tubuhnya lalu duduk di kursi memelukku. Wajah ayahnya sudah merubah moodnya.

"Aku hanya lupa, punya Daddy yang bawel," ujarnya membuatku terkekeh.

Nyala lampu dari sebuah senter menembus kaca jendela, ternyata lampu motor. Aku dan Fero menyadari kehadiran seseorang di luar rumah langsung bangkit dan melongok.

Ia kembali berbalik menatap Viera, sedang anak itu terlihat kikuk. "He's my friend." Kemudian dia berlari kecil ke beranda rumah.

"Ini buku kamu ketinggalan," ujar anak lelaki itu.

"Oh iyaaa, makasih Juna..."

Aku melirik Fero dan mendapati ekspresinya mulai berubah. "Pertamakali kamu datang ke rumahku, aku juga bilang seperti itu sama Ayah." Kataku dan membuatnya semakin waspada. Dia lucu.

Aku dan Fero keluar Viera langsung mengenalkannya. "Namanya Arjuna ."

"Anak siapa?" tanya Fero tanpa menimbang-nimbang terlebih dahulu sambil melipat lengan dan bersandar di frame pintu.

"Anak bapak dan ibu saya."

Aku tertawa atas kepolosan anak laki-laki itu. Sedang Fero semakin tajam menatapnya tapi anak itu tetap terlihat santai. "Nama orang tua mu?"

"Detective mode on." Ujarku pelan dan berdiri di samping suamiku.

"Mahesa abimanyu dan Ibuku ****** ****** ****"

Fero merengut, dia meliriku, lalu kembali menatap anak lelaki itu seolah tak percaya. Kemudian terkekeh. "So different with him."

Fero melengos ke dalam dan aku membututinya dengan heran. "Aku kira sesi interogasi akan berlangsung lama."

"Aku detektif amatir sedang dia anak Best Hacker. Kurasa akan memalukan jika kalah," katanya.

"Mmm? Maksudmu."

"Dia anak Mahesa, yang pernah bantuin aku nangkap peneror yang masuk ke sekolah"'--dia merengut, mencoba mengingat sesuatu--dia adik kelas kita dulu."

Aku masih belum mendapt figure siapapun dalam otakku untuk menerangkan sesosok Mahesa yang Fero maksud.

"Aku pernah babakbelur kan, waktu bantuin dia sama gengnya ngelawan Sean," timpalnya.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang