18» My cute lady

3.5K 162 0
                                    

Fεro°•.

Setiapkali aku ingat akan tindakan terbodohnya yang hampir menghilangkan diri dari eksistensi dunia, berungkali itu pun aku tersentak. Nyaris berhasil membuatku hilang kewarasan. Tapi melihatnya hari ini tersenyum, aku bersyukur pada Tuhan masih mau menyelamatkan satu-satunya kebahagiaanku yang tersisa.

"Kamu tahu gak? kemarin Jack mengajaku ke dermaga!" ujarnya. Dia berjalan mundur, berusaha untuk terus berhadapan denganku, aku sempat memprotesnya agar dia berjalan dengan arah yang benar, tapi dia keras kepala.

Memeberengut berpikir, aku tak tahu kapan arti dari kata kemarin itu, karena seingatku kemarin lusa dia baru selamat dari tragedi percobaan mati, dan kemarin pagi dia marah-marah karena aku marah, lalu malamnya dia bersamaku. Rasanya tak masuk akal jika arti kemarin adalah kemain yang sebenarnya.

"Jack mengajaku berlayar," sambungnya.

Kau tahu? Tanpa kupinta dia selalu mengoceh menceritakan hal konyol yang kadang membuatku tertawa, kesal atau malah tidak tertarik sama sekali. Tapi jujur bagiku mendengar suaranya cukup menyenangkan, menyadarkan bahwa dia ada bersamaku.

Aku hendak menanyakan siapa pria itu, tapi baru saja mulutku terbuka, ia kembali menyambung ceritanya, segera kurapatkan kembali mulutku, akhirnya menghilangkan moodku pada identitas lelaki itu. Mungkin saja dia temanya, saudaranya atau siapalah, yang jelas aku tidak cemburu selama gadisku tak memiliki riwayat perasaan padanya.

"Ditengah pelayaran Jack datang meringkus Jack, sialnya Jack mengorbankan aku, aku tercebur ke laut nyaris tenggelam, untung saja Jack datang tepat waktu dia menyelamatkan aku dari hiu-hiu bar-bar." Ia tertawa, entah sisi mana yang menjadi humor baginya.

Kekesalan tersembul, jika apa yang diucapkanya adalah suatu kebeneran atau masa lalu yang pernah dilewatinya. Karena tercebur ke laut pada saat berlayar, itu bukan hal yang lucu untuk jadi sebuah lelucon, itu tak layak untuk ia tertawakan, karena itu yang menjadi titik fokusku.

Tapi sungguh, ada yang aneh dari ekspresinya, dan dari hasil rekam ulang otakku yang baru saja berputar, aku mendapatkan kata yang ganjil pada beberapa kalimatnya, jangan-jangan ini tipuanya? merengut bingung tanpa mengomentarinya.

Dia menghela nafas atas daya cerna otaku yang tiba-tiba loading.

"Baiklah, sepertinya kamu gak ngerti. "

Raut penasaranku pasti sudah terlihat jelas, dia menyeruput Mint Latte-nya dan kembali menyambung ucapanjya.

"Akan aku jelaskan, Jack yang mengajaku berlayar adalah Jack Dawson--" Sudah kubilang aku tidak berminat lagi pada idntitas lelaki itu, lebih tertarik untuk menanti kelanjutan dari ceritanya.

"Jack yang menyerangku itu Jack Sparrow,"--Mematung sejenak menghentikan langkahku, ternyata memang banyak sekali Jack. Tapi tunggu... Bodoh! aku mendengus kesal, untuk ke sekian kali lelucon payahnya membuatku hampir percaya. Menyesal! keseriusanku dan kekhawatiranku padanya harus dibalas dengan hal semacam ini. Kenapa aku baru sadar jika si Jack pertama saja merupakan tokoh dalam Titanic.

Akan kubalas jika ada kesempatan, yang perlu kulakukan adalah tetap tenang mendengarkannya.

Kembali berjalan dengan tatapan intens untuknya.

"Dan Jack yang menyelamatkanku adalah Jacob Black--"

"—dan yang akan menjitakmu adalah Jackie Chan." Selaku mencoba meraih lengannya. Sialnya dia berlari menghindariku dengan tawa jernihnya.

Mengejarnya, aku bisa saja berlari dua kali lebih cepat, dan meringkusnya dalam pelukanku kalau perlu, tapi aku lebih tertarik memandanginya dari belakang, melihat rambut barunya yang jatuh keriting di bagian bawah di dicat dengan warna Deep-pink di bagian gelombangnya, membuatnya terlihat lebih anggun. Tapi seingatku mirip dengan rambut si Audi, tapi untung saja cewek vulgar itu sudah mengganti gaya rambutnya.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang