8» Traumatic?

4.2K 211 9
                                    

Moga reader gak bosan baca karya amatirku ini.
Jangan lupa VotMent nya biar akyu tetap SemangArt. Hehe!

ლ...Stεlo & Fεro ...ლ♥

Hari-hari membawaku semakin dekat denganya, semua ini tidak hanya berdampak pada keingin tahuan orang lain tapi juga berdampak padaku, salah satunya membuat Endorpin dalam tubuhku tidak bisa berfungsi dengan stabil. Sesaat Endorpin itu memproduksi hormon kebahagian namun beberapa detik selanjutnya ia bisa saja memunculkan kesedihan, dan itu hanya dikarenakan hal hal spele yang dilakukannya'.

Bersamanya kebahagiaan dan kesedihan berdampingan dengan sangat mudah.
Kadang kebahagiaan itu muncul saat aku melihat senyumannya dan kadang kesedihan datang dari ucapan sentimentalnya, atau mungkin parahnya dari rasa cemburu yang diam-diam aku yang rasa.

Nyatanya banyak gadis yang menyukainya, dan rata-rata mereka bukan gadis dari kalangan sembarangan. Ada ketua Osis, ketua ACC, pemegang kejuaraan Olimpiade Matematika dan mungkin masih banyak lagi.

Lalu lihat aku! Stevany Leonard. Gadis pemegang rekor kecerobohan tingkat kakap dengan sikap layaknya alien idiot. Jelas itu bukan senjata untuk mematikan para pesaing. Lantas apa yang membuat 'dia' memerhatikan aku? Entahlah. Ternyata hal itu pun telah menyita kebingunagn Billy, karena ia baru pertamakali melihatnya' dekat dengan perempuan selain saudaranya, katanya.

Sikap cueknya terhadap lawan jenis membuat Billy sampai menuduhnya mengidap Malaxophobia yang tak pernah peduli terhadap cinta dan perempuan, itu bukan sembarang tuduhan yang tak beralasan, karena Billy bilang pernah dengar sendiri dia mengatakan bahwa cinta hanya sesuatu yang tidak penting, dan yang bisa dilakukan cinta hanyalah melukai, bahkan dia juga pernah mengatakan pada Billy bahwa perempuan adalah makhluk yang mengganggu dan merepotkan.

Aku sependapat denganya, aku juga yang men-cap cinta hanya bisa membekaskan kesakitan, itu sebabnya aku menjomblo selama empat tahun terakhir sejak putus dari Lucas, tapi aku tidak setuju dengan pendapatnya yang kedua, karena aku ini perempuan, tentu saja aku akan menolak pemikiran itu mentah-mentah. Perempuan tidak merepotkan, yang merepotkan adalah jalan pikiran laki laki untuk memahami kami.

Kuhirup udara panjang-panjang lalu menghembuskanya, kugaruk kepalaku prustasi, bukan karena apa yang kupikirkan tadi. Tapi karena kehabisan akal untuk keluar dari tempat ini.

Kau tahu? Dua mahluk terkutuk dari negri entah berantah telah mengurungku di dalam gudang sekolah. Makhluk itu membodohiku dengan meminta bantuanku untuk memindahkan properti teater yang sudah rusak ke gudang, ruangan ke empat di lantai tiga, aula kesenian. Tapi rupanya mereka malah mengunciku di sini.

Lagi-lagi aku mendengus kesal, menyadari batapa bodohnya aku yang percaya begitu saja pada mahluk jejadian seperti Poppy dan Zwi.

Aku yakin kedua kakak kelasku itu hanya menjadi wayang, karena setahuku aku tak punya masalah apa pun dengan mereka, yang ada otak merekalah yang bermasalah, mau-maunya dijadikan boneka.

Lantas siapa dalangnya? Tentu saja ratu dari kedua kacung itu. Kak Maura.

Sang ketua utama ACC. Gadis yang dibanjiri banyak talenta. Kemampuannya hampir menguasai seluruh ekstrakulikuler kesenian.
Cantik sudah pasti, pandai bernyanyi, menari, berekting, memainkan alat musik dan banyak lagi termasuk mendamprat orang dengan segala kekuasaan dan akses bebas yang dimilikinya. Motif di balik semua ini tidak lain dan tidak bukan adalah rasa irinya terhadap kedekatanku dengan mahluk Mint itu—Fero Rightwart.

Mari kita Falshback!
Beberapa minggu yang lalu Maura menggantikanku duet dengan Fero di acara Festival musik, tentu saja itu membuatnya semakin di atas angin. Kemudian tiga hari yang lalu dia menginterogasiku, menanyakan apa hubunganku dengan Fero, dia juga mengancamku agar menjauhi Fero karena katanya dia sudah mengincar Fero saat pertama kali Fero datang ke sekolah ini, tentu saja titahnya tak aku hiraukan, karena sepertinya Fero sendiri pun telah jadi pecandu adiktif seorang Stevany Leonard. Dia sering sekali berada di dekatku, sengaja atau tidak tapi itu yang kudapati.

Sugar MintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang