Banyak pertanyaan-pertanyaan yang melanda pikiran Yukina, dia memikirkan semua kejadian aneh yang terjadi padanya selama perjalanan pulang ke rumah. Kucing hitam yant berlari di depannya seperti di kejar sesuatu, sekaleng minuman yang menggelinding ke arahnya hingga angin yang membawa sebuah bisikan itu. Ya mungkin saja dia hanya berhalusinasi, tapi dengan kejadian-kejadian aneh yang berderet seperti itu justru malah membuatnya merasa ada yang ganjil.
Bahkan Yukina sampai tidak bernafsu untuk makan karena saking memikirkan semua kejadian aneh itu. Mungkin saja ini semua hanya bawaan karena setelah mendengar semua pembicaraan kedua sahabatnya yang membicarakan tentang hal-hal mistis.
Dia merebahkan tubuhnya ke atas kasur sambil menatap langit-langit kamar. Ketika pikirannya kosong, suara deringan ponsel membuatnya terkejut. Dia mengambil ponselnya dan mengangkat ponsel itu tinggi-tinggi untuk melihat nama penelepon. Tertera nama Jessey di layar.
Saat dia ingin menekan tombol hijau, tiba-tiba saja tangannya terasa licin dan terjatuh hingga ponsel itu terjatuh tepat di wajahnya. Yukina mengaduh pelan sambil menekan hidungnya yang terasa berdenyut.
Namun, dengan cepat pula Yukina mengangkat panggilannya sebelum lagu yang melantun berhenti.
"Halo,"
"Hai, Yukina. Hanya memastikan kamu sudah sampai rumah atau belum?"
"Sudah,"
"Oh, bagus. Oh ya, kamu mau mendengar hal yang menarik?"
"Apa?"
"Tentang Vampire."
Seketika Yukina bungkam dan bingung memilih kata untuk membalas semua perkataan Jessey. Ya, ini membicarakan hal-hal yang berbau mistis. Cukup untuk hari ini dia merasa ada yang ganjil, jangan sampai hari berikutnya, berikutnya lagi dan seterusnya dia akan mendapat kejadian-kejadian yang aneh.
"Jessey, aku...,"
"Dengarkan ya, Vampire adalah makhluk yang dapat hidup sampai ratusan tahun. Mereka membutuhkan makanan dari manusia, yaitu darah. Biasanya Vampire tidak peduli dengan nyawa manusia yang menjadi korbannya, mereka akan meminum darah manusia sampai tidak tersisa sedikit pun. Lalu...,"
"Jessey!" Yukina sedikit meninggikan suaranya.
Dari seberang sana Jessey terdiam karena terkejut.
"M-maaf," Yukina melanjutkan.
"Ah iya, tak masalah. Hahaha, sepertinya kamu sedang dalam mood yang tidak bagus ya. Baiklah, aku tutup dulu telponnya. Jangan lupa untuk makan, bye."
Sambungan telepon terputus. Yukina melempar ponselnya ke samping tubuhnya, di lihatnya jam dinding yang menunjukan hari hampir petang. Dia bangkit, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Langit makin menggelap, suara burung hantu pun sesekali terdengar. Yukina mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk karena habis keramas, setelah menyisir rambutnya, dia merebahkan tubuhnya. Di dalam keheningan, rasa kantuk datang menghampirinya. Secara perlahan, matanya tertutup dan dunia mimpi menghampirinya.
*
Di sebuah tempat yang di selimuti kegelapan, kesepian dan kehampaan. Berdiri lah seorang gadis di tengah-tengah tempat itu, bingung mencari jalan keluar. Nafasnya memburu sambil berlari seakan sedang di kejar sesuatu, tapi tempat itu seakan tidak ada ujungnya. Sedari tadi dia tidak menemukan seberkas cahaya sekalipun, semuanya gelap.
Tiba-tiba, tubuh mungilnya menabrak sesuatu hingga membuatnya terjatuh. Dia merintih pelan sambil memegangi lengannya yang terasa nyeri. Di lihatnya orang itu, tubuhnya terlihat tegap dengan sebuah jubah hitam yang menyelimuti tubuhnya. Wajahnya tertutup karena tudung jubah yang di pakainya, tapi jika di lihat dari perawakannya, Yukina tahu kalau orang itu adalah seorang lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound Up With Vampire
Vampir[SEDANG DI REVISI] Dari judul awal, My Love is a Vampire. Gadis dingin yang seketika kehidupannya berubah setelah bertemu dengan seorang lelaki misterius yang sebenarnya adalah teman barunya di sekolah. Percaya dengan adanya Vampire? Pastinya tidak...