14- Picture

26.7K 651 0
                                    

Senyuman hangat dengan lesung pipit menjurang indah dikedua wajahnya yang berseri menyambut kedatangan nya membuat perasaan Elang amat begitu tersentuh.

Elf nya menunggu dengan sabar menantinya pulang. Itu membuat Elang diliputi kebahagiaan.

"Bagaimana tadi meeting nya?" Dia mendekat , membantu Elang membawa tas kerja nya dan menuntun pria itu untuk duduk beristirahat di sofa empuk.

"Berjalan lancar." Senyuman manis Elang kini berubah jahil ketika dilihat Keyla kini tengah ingin membantunya membuka sampul dasi yang sedari tadi memang serasa mencekik leher. "Melihat mu seperti ini , kamu jadi mirip seorang istri sungguhan Elf."

Keyla tak menanggapi hingga perempuan itu berjengit kaget karena dengan cepat , Elang menarik perempuan itu duduk diatas pangkuannya. Memeluk pinggang Keyla posessif , membuat wajah Keyla merona merah salah tingkah.

"Elang ...kamu gak mau mandi dulu? Aku sudah menyiapkan makan malamnya."

Seringai Elang terlihat. "Bagaimana kalau kita belajar menjadi pasangan suami-istri yang bahagia? Anggap saja sebagai latihan."

Keyla memberenggut , mengerucutkan bibirnya kesal karena Elang sama sekali tak mendengar nya. "Sebentar lagi kita bertunangan Elang ...jalan menjadi pasangan yang berbahagia masih jauh. Masih ada beberapa bulan lagi study ku selesai. Ingat ucapan Mamaku?"

Elang menggeram. "Oh dear ...kenapa kamu selalu saja mengingatkan ku soal itu?" Pria itu mendengus. "Merepotkan sekali larangan Mamamu itu."

Keyla terkekeh , tak menampik dengan apa yang dikatakan Elang. Dia juga sebenarnya tak suka dengan ucapan Ibunya. Tapi mau bagaimana lagi? Keyla mana mungkin mengabaikan nya. Lagipula berkat itu pula , dia jadi bisa membalas perlakuan Elang yang selalu tiba-tiba diluar dugaan dan otomatis membuatnya berdebar sesekali.

"Hmm... Ciuman sepertinya tak masalah," Elang berbisik dan mulai menggigit telinga kanan Keyla hingga membuat perempuan itu kembali berjengit. Tubuhnya mendadak merinding mendapat perlakuan tiba-tiba Elang pada kupingnya.

Elang terkekeh pelan , tak mengijinkan untuk mulut Keyla protes karena pria itu langsung membungkamnya dengan lumatan yang sedikit kasar.

Tentu saja Keyla kaget. Bingung harus melakukan apa , karena itu dia memutuskan diam saja , menerima. Tapi menyadari bibirnya digigit kecil oleh Elang , mau tak mau Keyla membuka mulutnya.

Secara mengejutkan , lidah Elang masuk dan mulai mengabsen sederet giginya didalam sana. Keyla mencoba untuk merasakan nya dengan menutup mata. Lidah Elang kini menggoda lidahnya untuk bergerak.

Keyla sedikit bingung , tapi dia mencoba untuk menggerakkan lidahnya. Bisa didengar , Elang mengerang dan menekan lumatannya dengan kasar. Bahkan sudah begitu liar dan bergairah.

Mau tak mau Keyla merasakan nya , perasaan panas yang membakar tubuhnya hingga membuat matanya berkabut. Pikiran nya mendadak melayang , entah keberanian dari mana kedua tangannya mengalung agresif dileher Elang.

Ciuman itu menjadi panas dan berhenti ketika Elang melepasnya untuk sekedar mengatur nafas masing-masing. Tapi belum Keyla bisa merasakan nafasnya , serangan itu kembali.

Elang menciumnya lagi seperti tak ada hari esok. Menekan jari-jarinya dibelakang tengkuk Keyla dan tangan kirinya kini mulai mengelusi punggung gadisnya ini lembut.

Elang hampir saja gila karena libido nya mendadak naik dan menginginkan hal lebih. Segera ia mengakhiri sesi ciuman itu sepihak. Dapat dilihat wajah Keyla yang merona manatap nya tak rela karena melepaskan nya mendadak.

Mata Keyla berkabut dan Elang tau kalau Elf nya ini juga menginginkan hal yang lebih seperti dirinya. Tapi dengan bijaksana Elang menggeleng dan menurunkan Keyla duduk di sofa.

When there [is] Hope (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang