32- Kenapa?

16.6K 424 2
                                    

Edited; 1205 Word (21/12/2016)

***

Keyla's POV

Pada akhirnya aku benar-benar pergi dari negara kelahiran. Bersimpuh dalam ranjang baru diruang rawat inap yang baru juga. Fyuuh , kenapa aku jadi merasa kesepian disini?

Langit oranye yang tengah menghiasi diluar , sedikit membuat bibirku meringis. Kepalaku mendadak pening lagi. Mau tidak mau aku memutuskan untuk memejamkan mata sebentar.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka , aku membuka juga mataku dan langsung menangkap sosok seorang dokter muda—cantik yang sebelumnya mengenalkan namanya padaku—Anna, datang mendekatiku dengan senyuman ramah.

Seperti halnya Ilham yang menjadi dokter khususku , Anna mengambil alih tugas Ilham untuk merawatku disini.

"How your mood today nona?"

Aku membalas senyumnya canggung , karena belum terlalu kenal aku tidak ingin terlalu mengumbar senyum manis sia-sia pada dokter muda ini. "Better,"

"Malam nanti kamu harus makan dan meminum obatnya Miss, kemudian istirahat." Dia kembali melebarkan senyuman ramah.

Aku mengangguk saja , tidak mau ambil pusing untuk memikirkan balasan yang pantas untuk perkataan nya tadi? Aku sudah amat terlalu sering diberikan petunjuk seperti itu. Dan aku sangat bosan mendengarnya.

Oh iya, Ayah dan Mama ku akan menyusul untuk menjengukku besok. Setidaknya aku tidak akan kesepian nanti. Aku mengharapkan kedatangan Elang. Mengingat tunanganku itu dikejar meeting besar di China, mau tidak mau aku menekankan rasa rinduku.

Aku tidak mau membebankan Elang demi tuntuttan agar dirinya datang sekedar menjenguk dan menemaniku mengobrol. Satu minggu? Tidak masalah, setidaknya seminggu setelahnya aku bisa berjumpa lagi dengan pria yang membuat hatiku jatuh itu.

Aku jadi seperti kekasih yang mengharapkan perhatian orang yang dicintainya ya? Kadang aku juga merasa lucu pada diriku sendiri. Entah sejak kapan, kehadiran Elang kali ini begitu aku harapkan.

Setelah melakukan aktivitasku seperti biasa, aku pun memutuskan tidur lebih cepat , melewatkan pukul 7 yang biasanya akan membuat ku terjaga, dan memasuki alam mimpi kemudian.

:::::::::::::::

Seperti apa yang sebelumnya aku beritahu , Ayah dan Mamaku datang pagi harinya. Mereka menjengukku dengan senyuman menyejukkan. Setelah menuntaskan berbagai macam kemo dan yang lainnya , aku kembali ke kamar inap ku, tersenyum menyambut mereka.

"Keylaaa.." Mamaku memanggilku dan langsung menyerbu, memelukku erat. Karena hormon berlebih Mamaku sekarang , wanita cantik ini menangis sesenggukkan dibahuku.

Kadang kala aku menganggap Mamaku lebay. Apa saja yang berhubungan denganku pasti membuat dia begitu emosional. Seperti saat aku bertunangan dengan Elang waktu itu misalnya, dan sekarang dirumah sakit.

Tidak hanya ditanah kelahiranku , di rumah sakit Singapura ini pun Mamaku menangis. "Kamu baik-baik saja kan sayang?"

Aku mengelus punggung Mama membalas perlakuannya. "Keyla baik Mam. Sangat baik. Bagaimana calon adik bayi nya?"

Mamaku kini melepaskan pelukan nya , mengusap bulir air matanya yang meluruh tanpa bisa ia cegah dan menatapiku seperti salah seorang remaja yang sedang cemberut dapat godaan dari sang kekasih.

When there [is] Hope (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang