2- Ketemu lagi

101K 2.3K 15
                                    

Jangan cuman dibaca vote dan coment juga ya :)

Edited; 2118 Word (21/12/2016)

***

Gio menghembuskan nafasnya kasar. Dia meraup wine yang tersisa di gelas dan meneguk hingga tandas! Bertemu dengan Vanya tadi siang membuat ia kembali mengenang masa lalu.

Dan itu sangat menjengkelkan!

Vanyanya yang dulu belum juga berubah. Masih manja, keras kepala, menggemaskan , sulit di tebak , dan....psikopat.

Kembali Gio menghembuskan nafas kasar. Apa benar Vanya psikopat? Gio dan Vanya sudah lama tak menjalin hubungan , hubungan mereka berakhir mengenaskan saat tiba-tiba Vanya minta putus dan pergi entah kemana.

Kepergian nya tentu saja membuat Gio berang. Hingga hampir dua minggu ia menjalani hidupnya seperti zombie. Untung saja masih ada kebawelan adiknya—Anggi. Jika tidak ada Anggi yang selalu menyindir , mengejek , memarahi dan lain sebagainya—Gio tidak tau akan jadi seperti apa.

Dan perempuan bernama Vanya itu muncul lagi dua bulan yang lalu. Gio berpapasan dengan nya dari arah supermarket. Kebetulan ia sedang menemani pacarnya belanja dan tanpa di duga ia melihat Vanya. Tentu saja mereka terkejut , tapi sekali lagi Gio terkejut saat Vanya malah memeluknya dan mengatakan hal-hal seperti 'kangen' , 'rindu banget' dan 'apa kabar'.

Rere yang kebetulan menjabat jadi pacar Gio saat itu melotot dan melepas paksa pelukan Vanya dari leher Gio.

Gio masih ingat sekali wajah Vanya yang menatap nyalang ke arah Rere. Tidak tanggung-tanggung , Rere pun membalasnya tanpa sekalipun gentar atau merasa terintimidasi.

"Maaf ya... Orang ini pacar saya, anda tidak boleh memeluknya seenak jidat."

Vanya mendengus ke arah Rere dan membalas. "Kenapa anda marah? Bahkan pacar anda sendiri biasa-biasa saja." Vanya melanjutkan, "lagi pula , saya ini juga pernah menjabat jadi pacarnya dulu. Memang nya minta peluk doang tidak boleh? Kalian masih pacaran , jadi jangan bertingkah seperti suami-istri!"

"Apa anda bilang...?"

Dan acara jambak-jambakkan pun terjadi. Gio sukses diputuskan Rere setelah itu tanpa sekalipun ia dapat menjelaskan. Dan semua itu gara-gara Vanya!

Bohong kalau Vanya tak mengganggu hubungan nya. Perempuan itu selalu datang dan mengganggu kehidupan Gio. Bahkan perempuan-perempuan yang Gio pacari selalu minta putus setelah berperang jambak-jambakkan dengan Vanya.

Sebenarnya Gio merasa terbantu karena adanya Vanya dia tak perlu repot-repot minta putus duluan karena dia juga sudah bosan. Dia tak pernah langgeng dengan para pacarnya. Hanya Vanya dulu , makanya Gio selalu menghindari Vanya dari pada ia merasakan lagi batinnya yang tersiksa.

Sudah cukup dua tahun yang lalu saja. Tidak dengan tahun ini. Gio tidak mau memikirkan Vanya , itu hanya membuat kepalanya kembali pusing dan memutar kembali kenangan pahit bersama perempuan yang bodohnya dulu sangat ia percayai dan cintai.

Dan dengan idiotnya Gio ditinggalkan begitu saja. Cukup hanya hari itu. Tidak akan ada hari-hari pahit seperti itu lagi. Karena itulah, Gio menjadi orang yang seperti sekarang. Mampir ke pub tiap kali lelah dari kantor atau menghubungi para wanita yang mau bermalam di apartemen nya.

Selama ini Gio sudah terkenal sebagai pria yang ahli dalam urusan perempuan. Membuat banyak perempuan mendamba diatas ranjang dan meninggalkan nya setelah menikmatinya. Gio sama sekali tak pernah menyesal melakukan itu , lagi pula dia sudah dewasa. Toh tidak akan ada yang memperdulikan apa yang akan dia lakukan.

When there [is] Hope (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang