Problem

3.3K 183 1
                                    

Aisyah Memandang Handphonenya dengan Gelisah. Ia bingung,apakah ia akan menghubungi Jean atau tidak. Ia sekali lagi memandang Handphonenya.

Tidak.

Gadis itu pasti sibuk dengan kekasihnya. Dan Aisyah masih punya Rasa Tau dirinya. Ia tidak mungkin menelpon dan mengganggu Gadis itu. Mungkin Besok adalah waktu yang tepat untuk memberitahunya. Aisyah meletakkan handphonenya di Kasur. Ia lalu melepaskan Hijabnya. Hari ini begitu melelahkan,walaupun ia hanya bertemu dengan Zayn.

Aisyah memilih untuk mandi dan Membersihkan tubuhnya. Setelah itu,ia memakai Piyama panjangnya. Lalu merebahkan diri Dikasur yang menjadi tujuan akhirnya.
Saat hampir masuk kedalam alam Mimpi. Suara handphonenya yang berbunyi nyaring kembali membawa Aisyah kealam Sadar. Aisyah berdecak,Siapa yang menelponnya malam-malam seperti ini?!

"Halo!?" dengan sedikit malas,Aisyah mengangkat teleponnya.

"Hikss..Ai.."

Aisyah mengangkat Alisnya. Ia menjauhkan Teleponnya untuk melihat Nama penelpon.nama 'Jean' Tertulis dilayar Hp-nya.

"Jean!? Ada apa? Ke-kenapa kau menangis?" Tanya Aisyah. Disebrang sana,Jean Masih terdengar sesegukan. Membuat Aisyah panik sendiri.

"Datanglah Kumohon..aku membutuhkanmu. Sekarang,Please.." Jawab Jean. Aisyah menggigit Bibir bawahnya.
Bagaimana ini? Dia kesana naik apa memangnya? Ini sudah pukul 9 malam dan ia tak yakin mendapat Taksi dimalam-malam begini.

"Jean..Begini.."Aisyah menghela nafas. "...ini sudah malam. Dan,aku tak bisa kesana.." lanjutnya.
Suara tangisan Jean bertambah keras. Ia menambah suaranya seperti merengek,membuat Aisyah semakin Panik dan tak tahu harus berbuat apa.

"Atau begini saja,Kau datang ke Apartemenku. Bagaimana?" Tawar Aisyah. Tak ada cara lain selain cara ini yang harus dilakukannya.

"Baiklah. Tunggu aku!"

Tut tut tuut...

Aisyah mendesah keras. Kepalanya mendadak pusing. Aisyah mengambil Jepit rambutnya dan menyanggul rambutnya lalu menjepitnya. Hal yang biasa ia lakukan jika merapikan Rambut.

Tok tok tok!!

Ceklek..

Blam!

Aisyah bangkit dari kasur menghampiri jean yang bersandar dipintu dengan Air mata yang berlinang. 

"Jean ada ap—"

"Ai!! Hiks.." Jean langsung memeluk Aisyah begitu Aisyah sudah berada didepannya. Aisyah terdiam lalu membalas Pelukan Jean. Air mata Jean begitu banyak membuat Piyama yang dikenakan Aisyah menjadi sedikit basah.

"Tenangkan dirimu Je. Jelaskan pelan-pelan.." Bisik Aisyah. Jean menghapus Air matanya lalu melepaskan pelukannya.
Aisyah membimbing Jean menuju Sofa putih yang ada dikamar. Aisyah terdiam menunggu Jean untuk menceritakan semuanya.

"Aku diputuskan Oleh Arka."Ujar Jean. Aisyah masih diam. "Aku tidak tahu kenapa ia sampai memutuskanku. ia mengajakku bertemu lalu ia mengatakan 'Kita berakhir' tanpa ada alasan yang jelas. Aku mencoba untuk menanyakan apa kesalahanku sampai dia memutuskanku. Tapi dia hanya diam lalu pergi."

Jean mengiringi Ceritanya dengan Tangisan membuat Aisyah Iba. Aisyah kembali menarik Jean kedalam Pelukannya. Ia tak Tega melihat Sahabatnya yang terluka karena Cinta. Inilah alasan dimana ia Takut Jatuh Cinta.

"Shhtt..Tenang Jean. Semuanya akan baik-baik saja.."Ucap Aisyah. Ia tak bisa memberikan apapun selain Doa agar Jean mendapatkan yang lebih baik.

Sekitar 5 menit mereka tenggelam dalam kesedihan,Jean melepaskan pelukannya. Ia lalu tertawa pelan.

"Kita seperti Remaja Abg saja ya? Hahaha.."

Aisyah ikut tertawa. "Itu wajar. Lagipula,kita sudah dewasa. lebih banyak disakiti lebih banyak juga pengalaman yang bisa kita ambil."

Jean mengangguk. Ia lalu menguap. "Ai,aku menginap disini saja ya? Aku malas harus pulang kerumah."

"Tentu saja! Lagipula ini sudah tengah malam,dan seorang wanita tak boleh sendirian. Kau bisa mengganti Bajumu dengan Piyamaku. Lemarinya ada disana." Ujar Aisyah. Ia menunjuk lemari disebelah Toilet. Jean mengangguk.
Jean berjalan kearah lemari lalu mengambil Piyama berwarna Kuning. Ia lalu mengganti pakaiannya didalam kamar mandi.
Setelah berganti pakaian,Jean merebahkan dirinya disebelah Aisyah. Aisyah tersenyum lalu menutup matanya diikuti Oleh Jean.

*****

Zayn menatap Gigi yang duduk didepannya. Ia mengangkat alisnya tinggi. Demi tuhan,apa yang gadis itu lakukan ditengah malam seperti ini? Zayn merasa ia ingin berteriak sekarang.

"Jangan bertele-tele. Cepat katakan Tujuanmu lalu segera pergi dari sini." Ujar Zayn Datar. Ia tak ada Gairah untuk memarahi Gigi lagi.

"Apa benar kau menjalin Hubungan dengan Gadis itu?" Tanya Gigi.

"Gadis yang mana?"

Gigi memutar bola matanya."jangan pura-pura tidak tahu zayn. Gadis Asia itu!" Ujar Gigi. Ia jengkel dengan sifat Plin-plan zayn.

"Oh.." zayn terdiam sejenak. "Memangnya apa urusannya denganmu!?" Lanjut Zayn.

"Katakan saja. Sekarang kau yang berbelit-belit!"

"Dia Kekasihku."

Gigi tertawa Meremehkan. "Kekasih? Kau bercanda."

Zayn memutar bola matanya. "Terserah. Yang penting aku sudah mengakatakannya padamu."

"Begitu ya? Baiklah. Jika kau bilang ia kekasihmu,Mari kita Double Date." Tantang gigi.

Zayn melotot tajam. Double Date? Apa gadis ini Gila? Apa maksudnya mengadakan acara sialan itu? Sial,Gigi berusaha menjebaknya. Ini tak bisa dibiarkan.

"Kenapa diam? Kau tak bisa? Berarti kau kalah dan kau berbohong." Ujar Gigi melihat Zayn yang tiba-tiba menegang.

"Aku tidak berbohong. Baiklah,kita Double Date. Aku akan mengajak Kekasihku. Kuharap kau juga membawa kekasihmu." Jawab Zayn sedikit menekankan Kata 'Kekasih' dalam ucapannya.

Tangan Gigi mengepal. Oh sekarang pria ini mencoba berperang dengannya? Baiklah. Lihat saja nanti.

"Oke. Kita Double Date besok di Grand Place Hotel. Aku akan membookingnya untuk kita berempat. Oh,aku juga akan mengundang beberapa orang dan Wartawan." Gigi Menyeringai.

Zayn terdiam. Dia benar-benar gawat sekarang. "Baiklah."

"Deal" Gigi mengulurkan Tangannya.

"Deal."

**************

TO BE CONTINUE>>

Haihai maaf telat update lagi (T_T) Habis saya gak punya kuota jadi update ceritanya masih agak Slow update.

Maafkan saya bila ada ada Typo dan Beberapa kalimat yang kurang dimengerti-,-

Berikan Kritik dan Saran yang sopan dan dapat dimengerti yah^^ Wajar baru penulis Amatir hehe😂

20++ Votes For next?

Tertanda

Dilaxx

Love You Because ALLAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang