Part 2

1.5K 60 2
                                    

Kehidupan tidak akan selalu jalan sesuai rencanamu, sekalipun telah kau rencanakan sematang apapun. Kamu punya rencana hidup, tetapi Dia adalah pembuat takdir.

Someone_

***

"Ya sudah, kalau gitu kamu siap-siap aja. Besok mereka akan datang dan papa akan menjelaskan kepada mereka, bahwa anak papa yang papa jodohkan papa ganti," ucap Edward.

"Iya, Pa," ujar Fenny.

"Kalau begitu, Princess kesayangannya papa ini ganti baju dulu gih. Kita pergi ke butik auntymu, beli baju buat pertunanganmu besok," ucap Edward.

"Siap captain!" ujar Fenny sambil hormat ala hormat ke bendera merah putih.

"Ya sudah, sana gih ganti baju. Jangan lama-lama, nanti papa keburu lumutan nunggunya," ucap Edward.

"Tenang aja, Pa, paling lama cuma sejam kok," ucap Fenny yang langsung lari ke kamarnya.

Sementara Kenny yang lihat kelakuan adiknya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

"Anakmu tuh, Pa!" ucap Kenny.

"Adikmu juga tuh, Ken!" balas Edward.

"Aku juga boleh ikut kan, Pa? Aku juga mau ikut. Pokoknya aku ikut, boleh gak boleh tetap ikut!" ujar Kenny.

"Kalau kayak gitu buat apa kamu tanya sama papa, sana cepetan ganti baju gih!" ucap Edward.

"Tenang aja, Pa, nih aku langsung mau ganti baju," ujar Kenny yang langsung ke kamarnya ganti baju.

---

"Ayo, Pa, kita langsung berangkat!" ucap Kenny yang ada di anak tangga terakhir dan di belakangnya ada Fenny.

"Oke, let's go!" ucap Edward.

Mereka segera berangkat dengan Kenny yang menyetir dan Edward duduk disamping kursi pengemudi. Sementara Fenny duduk di kursi penumpang belakang.

---

BUTIK

"Hallo Kenny dan Fenny, keponakkan aunty yang paling ganteng dan cantik ini!" sapa Elisa - auntyku.

"Ya iyalah, ponakkan aunty yang paling ganteng dan cantik. Orang ponakkan aunty yang lain selain kami berdua masih pada tk paling besarpun sd kelas 6, belum kelihatlah cantik dan gantengnyalah masih pada lucu-lucu," ucap Kenny.

"Ngerasa paling ganteng gitu ya kamu Kenny, nyesel deh aunty muji kamu!" ujar Elisa.

"Hmm ...," dehaman suara seseorang.

Jadi umur papaku dengan ketiga saudaranya beda jauh, papaku itu anak pertama. Papaku dengan adik-adiknya selisih 10 tahun, 13 tahun, dan 14 tahun. Dan yah, Kak Viola tidak terlalu di sukai oleh keluarga besar papa, mereka semua tau tentang sifat-sifat asli Kak Viola.

Karena saat kita masih kecil mom sering keluar kota sibuk dengan bisnisnya dan papa pun juga kesulitan mengurus kami bertiga, karena papa sendiri punya kewajiban untuk menafkahi keluarga. Jadi setiap mom keluar kota kami di titipkan di rumah utama dan akan di jaga oleh kakek, nenek, serta uncle dan auntyku, hingga saat mom baru saja pulang dari luar kota itu dan kejadian yang menimpa Kak Viola itu terjadi. Mom menyalahkanku dan ia tak pernah lagi keluar kota, untung saja keluar besar papaku tidak percaya. Seandainya keluarga besar papaku percaya, aku mungkin akan di kucilkan entah di keluargaku sendiri, di keluarga besar mom, dan juga keluarga besar papa.

"Eh, apa kabar, Kak? Kakak sudah 6 tahunan gak pernah datang saat acara kumpul-kumpul keluarga besar. Kakak kemana aja sih?" tanya Elisa.

"Kamu tau sendiri kan setelah kejadian yang menimpa Viola, kakak mana bisa ke sana lagi. Kamu tau sendiri istri kakak gak bolehin kakak ketemu dengan keluarga kakak lagi, karena kalian gak percaya dengan apa yang di katakan Viola," jawab Edward.

"Ya kalau gitu cerai'in aja istri kakak, masa kakak gak boleh ketemu sama keluarganya gara-gara anaknya yang gak bener itu!" ucap Elisa.

"Gak, papa gak boleh cerai'in mom. Aku gak rela kalau itu sampai terjadi, aku gak mau nanti mom jadi sedih," sahut Fenny.

"Tapikan si jalang itu sudah buat kamu dan Kenny keponakkan kesayangan tante menderita," ucap Elisa.

"Tapi aunty gak boleh kayak gitu, gimana pun juga dia tetap momku orang yang telah merawatku saat kecil," bela Fenny.

---

Terima kasih sudah membaca # Maaf banyak typo # Comment selalu ditunggu 😉

The Truth (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang