"Pagi, mi!" sapa Fenny yang baru keluar dari kamar Jessi dan melihat Kathryn yang juga baru saja keluar dari kamarnya.
"Hallo, pagi juga sayang. Kok sudah bangun?" tanya Kathryn.
"Kebiasaan, mami sendiri juga kok sudah bangun?" Jjawab Fenny.
"Iya, ini mau nyiapin sarapan," balas Kathryn.
"Aku bantu gimana, mi?" tanya Fenny.
"Boleh, ayo kita kedapur," jawab Kathryn.
"Oke," balas Fenny.
Kemudian mereka berdua menuju dapur dan memasak sarapan bersama.
"Nah dah siap, kamu mandi dulu gih, mami juga mau mandi. Setelah itu baru kamu tolong bangunkan Jessi dan Nathan, sementara mami akan bangunkan papi dan kita langsung kumpul di ruang makan aja, oke!" ujar Kathryn.
"Oke mi!" balas Fenny.
Setelah itu Fenny dan Kathryn langsung berpencar mandi setelah mandi Kathryn langsung membangunkan Aaron dan Fenny pun membangunkan Jessi dan Nathan.
"Jessi, bangun!" ucap Fenny sambil mengoncang-ngocangnya.
"Hmm ...." gumam Jessi.
"Jessi bangun, sudah ditunggu sama mami diruang makan loh," ucap Fenny.
"Sebentar lagi aja, masih ngatuk," ucap Jessi.
"Nanti kamu kehabisan sarapannya loh!" seru Fenny.
"Biarin, nanti tinggal delivery," ucap Jessi.
"Jessi bangun sekarang atau aku bilangi kakakmu loh ya, kalau kamu su-" ucap Fenny.
"Iya, iya ini aku bangun," gerutu Jessi.
"Nah, gitu dong sana cepetan mandi!" ucap Fenny.
"Iya, iya ini udah otw kam-" gerutu Jessi sambil jalan dengan setengah sadar.
"Awas!" teriak Fenny.
Bruk
"Aduh!" seru Jessi.
"Sudah di teriaki juga masih jalan terus, nabrakan jadinya," ucap Fenny.
"Aish, siapa juga yang suruh menaruh tembok disini sih!" omel Jessi.
"Temboknya memang sudah ada disana sejak lama kali," ucap Fenny.
"Iya juga sih, tau ah bodoh amat!" ujar Jessi yang langsung masuk kekamar mandi.
"Kak Nathan, bangun kak!" ucap Fenny.
"Kak bangun, kak!" ucap Fenny lagi sambil mengoncang-ngocang tubuh Nathan.
"Kak bangun, kak!" seru Fenny kali ini sambil loncat-loncat dikasur Nathan yang kosong.
"Eh, gempa, gempa!" teriak Nathan.
"Hahaha ...." tawa Fenny.
"Kenapa kamu ketawa, cepat lari ada gempa!" seru Nathan.
"Gak ada gempa kali, kak!" ucap Fenny.
"Lah, tadi pas aku tidur ada ngocangan," ucap Nathan.
"Itu aku yang loncat-loncat di kasurnya kak Nathan," ucap Fenny.
"Kamu ini, pagi-pagi sudah banyak tingkahnya ya!" seru Nathan.
"Biarin, salahnya siapa yang gak mau bangun!" balas Fenny sambil memeletkan lidahnya dan langsung berlari turun menuju meja makan.
Dan Nathan mengejarnya hingga ke meja makan.
"Nathan!" teriak seseorang yang dihiraukan.
"Nathan! Balik kamarmu dan segera mandi, sekarang!" teriak Kathryn yang masih tetap dihiraukan.
"Aduh, duh mi, sakit mi!" seru Nathan.
"Salah sendiri, mami teriaki gak kamu gubris, sekarang balik ke kamarmu, dan mandi!" ucap Kathryn.
"Oke, Mi, tapi lepasin dong jewerannya," ucap Nathan yang langsung dilepaskan oleh Kathryn.
Kemudian Nathan langsung balik menuju kamarnya dan berpapasan dengan Aaron ditangga dan berpapasan lagi dengan Jessi yang baru keluar dari kamarnya.
"Kenapa tuh anak, pagi-pagi mukanya udah ditekuk aja?" tanya Aaron yang baru duduk di salah satu kursi dimeja makan.
"Habis aku marahi," jawab Kathryn.
"Lah, kenapa kamu marahi?" tanya Aaron.
"Belum mandi, sudah kejar-kejaran sama Fenny. Sebenernya sih gak papa aku tambah senang lihatnya, diakan sudah lama gak sebebas itu," jawab Kathryn.
"Pagi, Pi, Mi, Fen!" sapa Jessi.
"Pagi!" balas mereka bertiga.
"Btw, ekspresinya kak Nathan pagi ini lucu banget, unik, sayangnya gak aku foto," ucap Jessi.
"Iya lucu, apalagi tadi pas dibangunkan bisa tiba-tiba teriak gempa bumi," ucap Fenny.
"Emangnya kamu apakan kok bisa sampai kayak gitu?" tanya Jessi yang penasaran.
"Aku loncat-loncat dikasurnya, hehe... habisnya kak Nathan susah dibangunkan," jawab Fenny.
"Haha, harusnya tadi aku rekam pasti lucu banget deh," ujar Jessi.
"Aish, pasti pada ngomomgin akukan?" tanya Nathan yamg baru saja duduk di sebelah Fenny.
"Ish, pd banget kamu kak!" seru Jessi.
"Yah, harus pd-lah," balas Nathan.
"Sudah, sudah, ayo kita langsung sarapan saja," ucap Kathryn.
Kemudian mereka langsung sarapan, setelah sarapan Nathan langsung mengantar Fenny pulang barulah ia berangkat ke kantor.
---
Seusai liburan semester
"Fenny!" sapa Alice dan Sheril saat melihat Fenny yang baru masuk.
"Kalian masih aja teriak-teriak, sekalian pakai toa sana!" ucap Fenny.
"Abisnya kan, kita kangen banget sama kamu, Fen!" ucap Alice.
"Yup, kangen pakai banget malahan," ujar Sheril.
"Iya, tapi gak usah teriak-teriak juga emangnya gak bisa?" tanya Fenny.
"Enggak," jawab mereka berdua serentak.
"Hai, hai, gue Jessi di sini!"
"Hai, gue Vilenia Gladys M., lo-lo pada bisa panggil gue Leni!"
"Nomer telepon dong!" seru seseorang.
"Mau nomer telepon kami? Apa Len?" ujar Jessi.
"Lo ngarep banget deh, cari tau aja sendiri!" ucap Leni.
"Kalian berdua itu anak pindahan aja, belagu banget sih!" seru Nessa.
"Peduli? Enggak! Bodo amat!" ucap Jessi dan Leni bersamaan.
"Hem ..., berhentilah ribut!" perintah Nathan yang baru masuk.
"Oke sir," jawab mereka berdua dan langsung menuju kebangku yang masih kosong.
Setelah itu mereka memulai pelajaran untuk pertama kalinya disemester yang baru itu.
***
Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca cerita abal-abalku ini # Kritik dan saran selalu ku tunggu 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...