Bila ini secangkir kopi, tolong bawakan secangkir teh untukku. Bila ini secangkir teh, tolong bawakan secangkir kopi untukku.
*Abraham Lincoln*
Seperti hidup antar pasangan yang ditakdirkan 'tuk saling melengkapi. Analogi pahitnya kopi dengan manisnya teh yang saling melengkapi agar lidah tak terasa selalu pahit dan tak juga selalu terasa manis.
---
Happy Reading Guys 😘
Restaurant
"Sudah pesan tempat bapak?" tanya salah satu pelayan.
"Sudah," jawab Edward.
"Atas nama siapa bapak?" tanya sang pelayan.
"Sahabat saya, Aaron Alvanno," jawab Edward.
"Ah itu, mari saya antar ke ruangannya," Ucap sang pelayan dan langsung berjalan mendahului mereka bertiga.
Setelah mengantarkan mereka kedalam keruangan yang telah dipesan itu sang pelayan meninggalkan mereka dan menutup kembali pintu VVIP itu.
"Om Aaron mah bukan sahabat papa lagi, tapi calon besan, pa," Ucap Kenny.
"Hehe, iya juga sih." Ucap Edward.
"Kenapa mau ketemu dengan om Aaron pa, mau ngomongin pernikahan Fenny dan Nathan, kah?" Tanya Kenny dengan nada usilnya.
"Kak Kenny, berhentilah menjahiliku!" Sahut Fenny.
"Kalian ini seperti anak kecil saja," ucap Edward.
"Tapi benarkan pa, untuk membicarakan pernikahan Fenny dengan Nathan?" tanya Kenny dengan menaik turunkan alisnya .
"Gak, aku belum mau menikah, Kak," sahut Fenny.
"Yah tapi kemungkinan terbesar bertemu om Aaron hanya itu saja yang dibahas," ucap Kenny.
"Mana tau kalau papa bahas kerja sama perusahaan gitu," ujar Fenny.
"Gaklah, kan perusahaan yang di Asia aku yang penggang bukan papa," Ucap Kenny.
Suara pintu ruangan yang dibuka itu menginterupsi perdebatan kakak beradik itu.
"Oi, apa kabar bro?" tanya Aaron sambil menepuk bahu Edward.
"Baik, kamu sendiri gimana?" jawab Edward balik.
"Baik juga," balas Aaron.
"Hai Ryn, gimana kabar mu?" sapa Edward.
"Baik," jawab Kathryn.
"Hallo, Uncle!" sapa Jessi.
"Hallo Jessi, lama gak kelihatan," balas Edward.
"Hehehe ... banyak tugas uncle jadi gak sempet hubungin uncle deh," ucap Jessi.
"Hallo uncle, aunty!" sapa Kenny.
"Hallo Ken!" balas Kathryn dan Aaron bersamaan.
"Hallo uncle, aunty!" sapa Fenny.
"Hallo juga calon menantu!" balas Aaron dan Kathryn bersamaan.
"Jangan panggil aunty dong, panggil aja mami masa lupa," ucap Kathryn.
"Eh, iya mami," ucap Fenny.
"Ya udah, ayo kita duduk dulu," ucap Aaron dan semuanya langsung duduk.
"Anakmu yang laki mana?" tanya Edward.
"Masih parkir mobilnya dulu," jawab Aaron.
"Hallo uncle!" sapa Nathan yang baru masuk.
"Hai juga calon menantu, jangan panggil uncle tapi panggil papa aja," balas Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...