"Ada apa, Jes?" tanya saudara-saudara sepupu Jessi dan sahabat-sahabatnya.
"Ambil minuman dan makanan apapun yang disediakan disini!" perintah Jessi.
"Mau apaan lo, Jes?" tanya Gitta.
"Gue mau bales tuh jalang, berani-beraninya dia buat cal- eh sahabatku malu ditempat seperti ini," jawab Jessi.
"Lah emangnya itu siapa yang lagi dikerubungi, Jes?" tanya Leni.
"Fenny," jawab Jessi.
"Apa? Kurang ajar banget, sepupu gue tuh!" seru Celin.
"Makannya cepetan, ambil apa yang gue suruh!" omel Jessi.
"Eh, eh kalian ngapain ngambil minuman dan makanan seorang dua-dua gitu?" tanya Nathan yang baru aja kembali dari menemui rekan bisnisnya.
"Diem aja lo, Nath!" ujar Jane.
"Apa-apaan sih kalian ini? Apa kalian sekarang juga gak punya sopan santun, habiskan satu dulu baru ambil lagi!" ujar Nathan.
"Diam!" bentak Jessi dan sahabatnya dan juga dengan sepupu-sepupunya.
"Kalian itu-" ujar Nathan.
Dan dihiraukan oleh mereka yang langsung berjalan menuju kerumunan.
"Kalau pada gak berani bantu, minggir!" teriak Jessi.
"Guys, cepat melingkar. Tunggu aba-aba dari gue baru kalian boleh menyiramkannya," ucap Jessi.
"Alice, lo taukan apa yang harus lo lakuakan?" tanya Jessi sambil teriak.
"Yup, gue tau!" jawab Alice juga berteriak.
Langsung saja tanpa buang-buang waktu Alice menyikut Queen dan menendang Rista. Lalu berlari menarik Fenny keluar dari kerumunan.
"Lakukan!" perintah Jessi yang langsung menyusul Fenny dan Alice keluar kerumunan.
"Ai, lo kenapa kok bisa basah gini sih?" tanya Nathan dengan tampang kuatirnya dan langsung menyampirkan jasnya ke Fenny.
"Aku gak papa kok-" jawab Fenny.
"Gak papa apanya, orang lo udah disiram pakai soft drink bergelas-gelas gitu!" omel Alice.
Mendengarkan omelan Alice, seketika rahang Nathan mengeras.
"Siapa yang berani melakukan ini?" tanya Nathan dengan aura yang menakutkan.
"Itu yang apa Nessa, Rista, dan Queen kak," jawab Jessi.
"Gue akan bales kalau gitu, lihat saja perusahaan orang tua mereka adalah taruhannya!" ucap Nathan.
"Eh, jangan Kak Nathan!" ujar Fenny.
"Tapi ai ... aku itu gak terima kamu di giniin," protes Nathan.
"Tenang aja bro, kita mah sudah membalasnya," ucap Hans yang baru saja keluar dari gerombolan manusia itu diikuti dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...