"Beda kali, Ar! Ini tuh baru yang namanya jalan-jalan biasanya Fenny mah cuma ke tempat di mana barang yang dia butuhkan, beli, dan lalu pulang," ucap Alice.
"Dan ini namanya bukan jalan-jalan, tapi maraton kaki," ucap Kenny.
"Ken-Ken jangan protes nanti yang ada kita malah semakin lama jalan-jalannya," ucap Richard.
"Kalian sering nemenin kayak gini?" tanya Kenny.
"Sering, kalau mau jalan-jalan Jessi itu harus di temeni. Kalau gak ada Nathan, maka ya aku yang menemani atau Hans dan Jane. Tapi sekarang nambah satu orang lagi deh yang boleh nemeni Jessi yaitu Fenny, karena kalau Jessi nanti marah bakalan susah di tenangkan," ucap Jimmy.
"Hmm ... aku penasaran deh, nih curut marahnya kek gimana," ujar Kenny.
"Aku bukan curut, Kak Kenny. Aku manusia dan nama aku Jessi!" ucap Jessi.
"Kamu udah pernah melihatnya Ken, kamu lupa kejadian saat pesta perusahaan keluarga kamu itu. Nah begitulah Jessi kalau marah, dia pasti akan melakukan apa yang ingin dilakukannya. Jadi pada waktu itu seandainya saja kita gak bantuin Jessi untuk bales perbuatan Nessa, mungkin mereka semua akan babak belur karena di jadikan samsak karate sama Jessi," ujar Alex.
---
"Kalian tau ini jam berapa?" tanya seseorang dengan nada dinginnya.
"Jam 12, Kak," jawab Fenny.
"Kenapa kalian baru pulang?" tanya Nathan.
"Ampun deh, Kak. Kamu gak usah marah lagi. Apa sih yang kamu takuti kalau kita pulang malam, kamu takut kita clubbing? Tahu sendiri aku gak suka ke club-club, karena baunya rokok, apa lagi Fenny. Kamu tahu sendiri Fenny gimana orangnya, pasti baru juga minum satu gelas dia bisa tepar. Lagipula dia mana mau aku aja ke club, yang ada aku langsung di seret pulang sama dia," jawab Jessi.
"Jadi kalian ngapain kok jam segini baru pulang?" tanya Nathan.
"Habis jalan-jalan dan lihat bioskop," Jawab Jessi.
"Cuma berdua?" tanya Nathan.
"Gak, bertiga belas." jawab Jessi.
"Ya sudah, kalau gitu sekarang kalian tidur," ucap Nathan.
---
"Kak Nathan, kamu marah sama aku?" Tanya Fenny.
"Gak, sudah ayo tidur, Fen!" ucap Nathan.
"Kamu marah sama aku, Kak," ucap Fenny.
"Memang, apa hubunganmu dengan Arnold? Kenapa tadi pas pulang dia narik kamu?" tanya Nathan.
"Hanya sahabat," jawab Fenny.
"Mana mungkin, gak pernah ada sejarahnya perempuan dan laki-laki pure bersahabat. Pasti salah satu dari kalian ada yang punya rasa untuk yang lainnya!" ucap Nathan.
"Memang," ucap Fenny.
"Jadi siapa yang sempet punya rasa?" tanya Nathan dengan nada cemburunya.
"Arnold, tapi sekarang sudah move on kok," jawab Fenny.
"Yakin tuh?" tanya Nathan.
"Yakinlah, orang dia yang ngomong sendiri. Kalau sekarang dia suka sama Jessi, lagipula aku sama dia gak mungkin memustuskan persahabatan ini. Karena kami sudah bersahabat sejak kecil," ucap Fennny.
"Dan aku tak akan mengizinkan Jessi pacaran dengan Arnold," Ucap Nathan.
"Kenapa?" tanya Fenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...