"Malam Pi, Mi!" sapa Nathan dan Fenny barengan."Malam Nathan! Malam juga Fenny!" balas Aaron dan Kathryn bersamaan.
"Malam Om, Tante!" sapa Alice.
"Lama gak ketemu kamu, Alice," ucap Kathryn.
"Iya, Tan," ucap Alice.
"Ini siapa nih, sahabat baru kamu, Fen?" tanya Kathryn.
"Iya, Mi, namanya Olive sepupunya Sheril," jawab Fenny.
"Ooo, kenalin Kathryn," ucapnya.
"Olive, Tan," ucapnya.
"Aaron, sering-sering main kesini aja. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu nginep aja di sini gak papa, kasian Jessi dan Fenny kesepian," ucapnya.
"Olive, Om, hehe ... kalau masalah nginep itu nanti dilihat aja. Kan tugas kuliahku banyak, Om," ucap Olive.
"Ya udah, ayo kalian makan malam aja dulu baru kerja tugas," ucap Kathryn.
"Mi, aku panggil Jessi dulu ya," ucap Fenny.
"Iya, sekalian yang lainnya juga suruh pada turun aja," ucap Kathryn.
"Yang lainnya?" tanya Nathan.
"Iya, Jimmy, Hans, dan Jane pada main ke rumah," jawab Kathryn.
"Hmmm ... mereka main kok gak bilang-bilang, tumben amat," ucap Nathan.
"Katanya mereka ke sininya gak direncana'in," ucap Kathryn.
"Hmmm ... kalian berdua duduklah dulu, gak mungkin akan berdiri teruskan," ucap Nathan.
"Iya, Kak," ucap Olive dan Alice bersamaan.
"Lo! Lo ngapain ada di rumah gue?" ucap Jessi.
"Kamu itu apaan sih Jes, dia itu tamu," ucap Nathan.
"Cih! Gue gak sudi kali nerima tamu kayak dia!" ucap Jessi.
"Ma-ma-maaf," ucap Olive sambil menunduk.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Fenny.
"Gak, gue gak sudi kenalan sama orang macem dia! Penghancur hubungan orang!" ujar Jessi.
"Apa maksudnya ini, Jessi?" geram Aaron.
"Dia itu yang ngerebut Leo dari aku, Pa," jawab Jessi.
"Aku minta maaf, waktu itu aku beneran gak tahu kalau Leo sudah punya pacar," ucap Olive.
"Halah, gak usah munafik deh lo!" cecar Jessi.
"Ada apa sih ini ribut-ribut?" tanya Jimmy uang baru saja menghampiri meja makan.
"Ini kak, dia adalah orang yang pernah aku ceritakan ke kamu," jawab Jessi sambil menunjuk Olive.
"Kamu?" ujar Jimmy.
"Ha-hallo, Kak, maafin aku. Aku beneran gak ada maksud merebut Leo dari Jessi," jawab Olive.
"Sebentar, kamu bukannya yang aku tolong dulu itu. Bener gak sih, yang waktu itu-" ucap Jimmy.
"Iya, itu memang aku. Terima kasih dan maaf sebelumnya karena dulu aku pergi tanpa mengucapin terima kasih," sahut Olive.
"Ngapain kamu tolongin dia, Kak Jimmy?!" ujar Jessi jengkel.
"Seharusnya kamu berterima kasih sama dia Jes, kalau gak kamu gak bakalan tahu keburukkan Leo," ucap Jimmy.
"Leo itu gak buruk, Leo itu baik," bantah Jessi.
"Aku nolongin dia, karena dia mau diperk*sa sama Leo," ucap Jimmy.
"What? Yang bener kamu, Kak, setauku Leo gak kayak gitu kok," ujar Jessi.
"Sekarang kakak tanya, walaupun kalian beda sekolah. Kenapa Leo bisa pacaran dengan yang lain? Padahal hanya beda sekolah, masih satu kota juga," tanya Jimmy.
"Ya, karena dianya aja yang kecentilan jadi cewek," jawab Jessi.
"Kamu yakin? Kamukan gak tahu seaslinya kejadiannya seperti apa," tanya Jimmy.
"Aku udah tahu yang sebenarnya kok, Leo udah jelasin semuanya ke aku," jawab Jessi.
"Memangnya kapan Leo jelasin ke kamu?" tanya Jimmy.
"Three days ago," jawab Jessi.
"What the hell, kenapa kamu gak bilang kakak kalau kamu ketemu Leo?" tanya Jimmy.
"Buat apa?" tanya Jessi balik.
"Kamu mau balikkan sama dia, Jes?" tanya Nathan.
"Mungkin," jawab Jessi.
"Jadi selama ini kamu ngejar-ngejar Arnold untuk apa? Untuk pelampiasan saja?" tanya Nathan.
"Ya untuk apa aku mempertahanin Arnold kalau dianya aja gak ngelihat aku sama sekali. Mungkin aja ini saat yang tepat bagi aku untuk berhenti memperjuangin Arnold, berhenti bukan karena aku menyerah tetapi berhenti untuk membuat luka yang lebih dalam di hatiku," jawab Jessi.
"Maaf, sebenarnya Arnold juga sedang memperjuangin kamu. Hanya kakaklah yang menjadi penghalangnya, tapi kalau kamu memang benar-benar mencintai Arnold, kakak akan biarkan kalian pacaran. Kalau gak percaya bahwa Arnold juga mencintai kamu tanyakan aja langsung ke Fenny," ucap Nathan.
"Benarkah itu, Fen?" tanya Jessi.
"Iya," jawab Fenny.
"Kamu jangan nyerah dulu dong, Jessi. Kasian Arnold kalau harus berjuang sendirian melawan kakakmu yamg keras kepala ini," sahut Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...