"Beranilah, Sir, memangnya ngapain harus takut," jawab Alice.
"Entahlah, tadi ada yang bilang bahwa saya tak akan berani mengeluarkan mahasiswi yang tidak mengerjakan tugas yang saya beri," ucap Chris.
"Heh ... maksud saya bukan begitu, Sir." ceplos Alice.
"Jadi?" tanya Chris dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Jadi kenapa, Sir?" tanya Alice.
"Mulai besok kamu akan berada di kelas aksel, ingat kelasmu pindah. Saya yang akan bilang ke pihak kampus, ingat jangan coba-coba tidak masuk!" ucap Chris.
"Ta-" protes Alice.
"Tidak ada protes, Fenny sekarang bergabunglah dengan kelompokmu!" ucap Chris.
"Iya, Sir." ucap Fenny.
"Dasar gila!" maki Alice saat Chris sudah pergi.
"Yang sabar ya, Lice, wkwk... selamat menikmati neraka dunia!" ujar Jessi.
"Ah ... Jessi kamu jahat banget sih, kamu ikutan pindah dong bareng aku ke kelas aksel," ujar Alice.
"Wkwk ... aku gak mau, nanti yang ada aku gak lulus," ucap Jessi.
"Apa bedanya sama aku coba?" tanya Alice.
"Ya bedalah, kamu kan lebih pintar dari aku. Gak belajar aja nilaimu gak butuh perbaikkan, kalau kamu belajar mungkin nilai kamu bisa bagus kayak Fenny," ucap Jessi.
"Hah ... udahlah, ayo kita habiskan detik-detik akhir kebersamaan kita," ujar Alice
"Lebay kamu, Lice!" ujar Sheril.
"Aku gak lebay kali, tapi memang begitu. Kamu lihat aja sendiri Fenny, habis dia masuk kelas aksel dia jarang kumpul sama kita," ucap Alice.
"Lumayan dong, masuk kelas aksel jalur khusus!" usil Gitta.
"Kamu aja ganti'in aku gimana?" tanya Alice.
"Ogah, dih ... amit-amit pelajarannya aku gak kuat," ucap Gitta.
"Sepertinya Alice ini penyebar virus lebay," ujar Leni.
"Enak aja!" ucap Alice.
"Udah guys, yuk kita nikamti bazzar ini," ucap Jessi.
---
"Oi, Fen lo bersihin itu yang bener dong!" ucap Angel.
"Lo tuh dari pada ngomong doang, bantu'i kita bersihin. Omongan lo gak dibutuhin disini, kita lebih butuh tenaga lo," ucap Olive.
"Apa? Lo udah berani ngelawan gue?" tanya Angel dengan sombongnya.
"Emang sejak kapan gue gak berani sama lo?" jawab Olive dengan nada menantangnya.
"Biasanya kan lo gak berani sama gue, oh ya ... lagipula lo sekarang sendirian. Sahabat bodoh lo itu gak ada, sementara gue masih ada sahabat-sahabat gue karena mereka juga keterima di kelas aksel. Jadi lo masih mau ngelawan atau gak?" tanya Angel sambil mendorong bahu Olive.
"Lo kok jahat banget sih, Olive kan gak salah apa pun dengan lo!" sahut Fenny.
"Huh ... ini lagi, ada pahlawan kesiangan!" decak Angel.
"Olive, lo gak papa?" tanya Fenny sambil membantu Olive berdiri.
"Gue gak papa, udah gak usah bantu'i gue!" jawab Olive sambil menghempaskan tangan Fenny.
"Cih ... dasar anak gak tau diri lo!" ujar Angel sambil mendorong bahu Olive, sehingga Olive kembali jatuh. "Udah di tolongin juga, masih sok-sokan gak butuh pertolongan!"
"Gue memang gak butuh pertolongan!" ujar Olive.
"Hmm ... ya, ya gak butuh pertolongan. Padahal si Fenny ini, kalau dari informasi yang gue tau cukup setia kepada sahabatnya. Buktinya dia mau berteman dengan keluarga koruptor seperti sepupu lo si Sheril itu loh, bahkan karena Fenny juga sekarang sepupu lo Sheril sudah punya banyak sahabat," ujar Angel.
"Sudah, cukup ! Jangan lo teruskan lagi Angel, gue berteman dengan siapapun yang mau berteman dengan gue. Gue gak peduli apapun status sosial mereka." ucap Fenny.
"Wow ... gitu ya, emang hari gini ada yang gratis gitu? Hari gini gengsi tuh sangat penting lagi!" ejek Angel.
"Itu bagi lo, tapi gak bagi gue!" ucap Fenny lalu membantu Olive berdiri.
"OMG, hello. Bahkan bagi Olive sendiri gengsi juga penting, ya kan, Liv? Bahkan setelah bokap Sheril dan juga bokapnya ketauan korupsi dia langsung pindah dari sekolah, masa lo gak inget sih, Fen. Lo dulu tuh sering banget di bully dia sama Sheril, kalau lo mau bales dendam sekarang saat yang tepat. Gue ingetin lo ya, kesempatan itu gak datang dua kali jadi manfaatkan aja kesempatan yang ada!" ujar Angel.
"Thanks, tapi gue gak mau!" ucap Fenny, lalu menarik Olive untuk pergi dari sana.
---
"Maaf, tadi aku gak maksud bentak kamu. Aku cuma gak mau kamu terlibat masalah dengan Angel, kamu tahu sendiri kalau terlibat masalah dengan Angel itu kek gimana," ucap Olive.
"Gak papa, aku gak masalah kok. Lagipula aku udah terlibat masalah dengan sepupunya, aku sering bertengkar dengan Nessa. Tanya aja sama Sheril, bahkan dia pun juga ikutan kok," ucap Fenny.
"Wkwk, aku kangen sama Sheril. Terakhir kita ketemu smp, lalu kita lost contact. Karena aku pindah sekolah, mengikuti papaku pindah. Karena yang harus merintis usahanya dari nol karena keluarga tuh cabe-cabean," ucap Olive.
"Nanti hari Sabtu kita pergi festival bareng aja, aku ajak Sheril dan sahabat-sahabat aku yang lainnya," ucap Fenny.
"Boleh, ayo. Aku juga ingin banget, apalagi bisa ketemu Sheril," ucap Olive.
"Hehe ... sekarang kita sahabatan, 'kan?" tanya Fenny.
"Kamu beneran mau jadi sahabatku?" tanya Olive.
"Iya, kamu mau, 'kan?" jawab Fenny.
"Tentu mau, aku jangankan dapet sahabat baru. Dapet teman baru aja susah, kamu tahu sendiri kan semua yang sudah berurusan dengan Angel pasti gak akan bisa mendapatkan teman baru. Karena kalau ada yang berani berteman dengan orang yang berusan dengan Angel, itu berarti mereka menantang Angel," balas Olive.
"Aku gak peduli, yuk kita lanjutkan membersihkannya," ucap Fenny.
"Iya, ayo," balas Olive.
*-*
Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca # Kritik dan saran kalian ku tunggu 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...