8

1.1K 38 2
                                    

Jangan pernah kalian mencoba mengendalikan segalanya, seakan-akan kamu diri-Nya. Karena mau sesempurna apapun dirimu, kamu takkan pernah jadi diri-Nya.

Someone_

***

Bugh...

Kali ini bukan Kenny yang meninjunnya tapi Aaron, yang langsung di tahan oleh Edward dan Eizel yang langsung melepaskan Kenny dan dibantu Erick dan Justin.

"Kamu susul Fenny aja, Kenny!" perintah Edward dan Kenny pun langsung pergi ke kamar Fenny.

"Lepasin aku, aku mau kasih pelajaran ke anak kurang ajar ini!" ucap Aaron.

"Cukup, Ron! Dia itu anak kamu! Kamu lihat dia sudah babak belur kayak gitu!" peringat Edward.

"Papa gak mau tahu, kamu harus minta maaf dengannya!" ucap Aaron dengan nada tegasnya, yang lebih terkesan  dingin.

"Iya, pa!" ucap Nathan.

"Makanya kak kau jadi orang jangan terlalu angkuh, sok tahu segalanya lagi, aku malu tahu gak punya kakak kayak kamu!" ujar Jessi.

"Mama gak pernah ngajari kamu untuk bertindak gak sopan kayak gitu, bagaimana bisa kamu bisa seperti itu ke perempuan lagi?" ucap Kathryn dengan nada kecewanya.

"Maafin aku, ma. Semua yang ada di sini juga maafin aku. Mungkin memang benar aku ini masih terlalu kekanak-kanakkan dan angkuh. Aku akan coba memperbaiki sifatku," ucap Nathan dengan nada menyesalnya.

"Itu hal yang lumrah, tapi jangan sampai hal itu kamu ulangi lagi. Jadikan apa yang terjadi hari ini sebagai pelajaranmu," ucap Nia.

"Iya, oma. Maaf," ucap Nathan.

"Kamu bukan harus minta maaf sama kami, tapi minta maaflah sama Fenny. Susulah dia di kamarnya, kamarnya dilantai 2 pintu warna Krem. Bawalah dia turun ke bawah, kalau kamu mau kita masih bisa melanjutkan pertunangan ini," ucap Edward sambil menepuk bahu Nathan.

"Aku mau kok, om," jawab Nathan dan langsung menuju ke kamar Fanny.

---

Tok ... tok ...

Dan langsung membuka pintunya.

"Mau apa lagi lu ke sini?" bentak Kenny.

"Aku mau minta maaf dengan Fenny," jawab Nathan.

"Gak usah, lu pergi aja!" bentak Kenny.

"Aku gak akan pergi sebelum minta maaf sama Fenny," bantah Nathan.

"Buat apa lu minta maaf, hah?" bentak Kenny.

"Sudahlah Kak Kenny, aku yang akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Inikan masalahku, Kak Kenny ke bawah dulu aja kumpul sama yang lainnya, aku akan nyusul setelah menyelesaikan masalahku dengan dia," ucap Fenny menengahi.

"Tapi-" ucap Kenny.

"Gak ada tapi-tapian Kak Kenny!" ujar Fenny dengan nada tegasnya.

"Ya udah kakak turun dulu," pamit Kenny.

"Aku benar-benar menyesal, tolong maafkan aku dan kita turun ke bawah melanjutkan pertunangan ini," ucap Nathan.

"Aku sudah memaafkanmu kok, tetapi aku mohon kamu jawaban pertanyaan yang akan kutanyakan dengan jujur," ujar Fenny.

"Apa yang mau kamu tanyakan?" tanya Nathan.

"Apakah ada yang memaksa kakak untuk melanjutkan pertunangan ini?" tanya Fanny.

"Enggak kok," jawab Nathan.

"Kalau ada, biar aku yang nolak aja jadi kakak gak usah bertunangan denganku," ujar Fenny.

"Gak ada yang memaksa aku, beneran deh. Aku yang menutuskan sendiri bahwa akan melanjutkan pertunangan ini dan aku juga akan belajar mencintaimu, aku harap kamu pun juga akan belajar mencintaiku," ucap Nathan.

"Emangnya aku masih mau melanjutkan pertunangan ini?" tanya Fenny.

"Kamu gak mau ya, padahal aku berharap kamu masih mau melanjutkannya. Apalagi setelah aku tahu kamu tidak seperti yang aku pikirkan, karena aku awalnya berfikir kalau kamu itu hanya gadis manja, mantre, dan aku berfikir yang dijodohkan denganku itu di ganti karena kamu tahu aku kaya. Dan kamu memohon dengan orang tuamu agar kamu yang dijodohkan denganku, biasanyakan memang apa yang diinginkan anak terakhir selalu di turuti," jawab Nathan.

"Hmm ... tapi sayang sekali. Aku gak mau nolak, jadi aku akan pegang janjimu untuk belajar mencintai aku," ucap Fenny.

"Jadi maksudnya kamu mau melanjutkan perjodohan ini,' kan?" tanya Nathan.

"Iya, iya aku mau," Jawab Fenny.

"Ayo, kita turun ke bawah!" Seru Nathan sambil menarik tangan Fanny.

"Eh, lepasin tangan aku dulu dong, Kak," ujar Fenny

"Ehm ... eh. Maaf, gerakkan refleks biasa karena aku terlalu senang," ucap Nathan.

"Iya, gak papa kok. Tapi maksudku kakak nunggu di sini dulu aja, aku akan mengobati luka-luka kakak dulu. Baru kita turun kebawah untuk melanjutkan pertunangannya," jelas Fenny.

"Oh oke, iya," ucap Nathan.

***

Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca cerita ku # Comment selalu ditunggu 😊

The Truth (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang