Jangan sekali-kali kamu mencoba menutupi suatu kesalahan, karena kesalahan itu takkan pernah bisa hilang kalau tidak kamu perbaiki.
Someone_
***
"Eh, hallo. Kamu pasti Fenny kan, lama gak ketemu," ucap Kathryn - istri Aaron.
"Iya lama gak ketemu, tan," ucap Fenny.
"Kamu tambah cantik aja pas udah besar, tante berharap banget kamu yang akan jadi menantu tante. Tapi ternyata yang harus jadi menantu tante kakak kamu," ucap Kathryn.
"Mi, masa mami kayak gitu sih. Malulah kalau sampai yang lain itu denger," peringat Aaron.
"Papi kan tahu sendiri, kalau sejak kecil kalau mereka sekeluarga main ke rumah kitakan yang paling dekat dengan mami itu Fenny bukan kakaknya. Jadi apa salahnya mami berharap seperti itu, kan mami dengan Fenny ini sudah kompak," ujar Kathryn.
"Iya, kompak ngerjain papi maksudnya," ucap Aaron.
"Maaf menganggu perdebat om dan tante, bukankah lebih enak om dan tante sekeluarga masuk dulu. Kan juga gak enak juga, keluargaku yang lain pada nunggu di dalam," ucap Fenny.
"Boleh, kenalan dulu dong sama anak tante. Kalian pasti sudah pada lupakan, lama gak ketemu," ucap Kathryn.
"Aku Fenny Aurelia Ellison, panggil aja Fenny, umurku 17 tahun, aku baru aja akan masuk kuliah di Alvanno university jurusan management," Ucap Fenny.
"Hallo Fenny, namaku Nathania Jessi Alvanno, panggil aja Jessi, umur 18 tahun dan aku juga baru saja masuk Alvanno university dengan jurusan yang sama denganmu. Tapi entah aku yang tidak tau atau bagaimana, jujur saja sejak hari pertama ospek dua hari yang lalu hingga kemarin hari terakhir ospek aku tak melihatmu dan kamu kelas sesi ke berapa?" ucap Jessi beruntun.
"Iya, aku gak masuk kuliah. Aku sakit, lalu kemarin aku harus menjemput papa di bandara dan aku ambil kelas sesi pertama," ucap Fenny.
"Yah, sayangnya aku ambil yang sesi 2. Kita gak sekelas deh, kalau gitu semester depan aku akan ganti kelas sesi pertama juga aja deh. Lumayan ntar bisa pinjam catatanmu kalau aku gak nyatat, karena sahabat-sahabatku kan juga gak nyatat. Hehehe ...," ucap Jessi sambil tangannya membentuk ✌.
"Boleh aja, aku tunggu di semester depan," balas Fenny.
"Oh, kak ayo kenalkan dirimu. Jangan dingin-dingin, kita ini akan jadi keluarga!" peringat Jessi.
"Iya, iya. Namaku Nathanio James Alvanno, umurku 25 tahun, kamu bisa panggil aku Nathan, senang berkenalan denganmu Fenny," ucap Nathan.
"Fenny, kamu ngapain aja sih lama banget. Tamunya di suruh masuk dulu dong, masa tamunya kamu biarkan berdiri di luar kayak gitu. Kamu tahu kan kalau itu gak sopan," omel Kenny yang menyusul adiknya kedepan.
"Lo ngapain di sini heh, ketua bem ganteng-ganteng tapi playboy!" seru Jessi.
"Enak aja, aku gak playboy. Kamu bisa membuktikan kah, kalau aku tuh playboy?" tantang Kenny.
"Lah jelas-jelas lo itu gak ada teman cowok, semua di sekelilingmu cewek. Lah terus selain itu lo juga dengan santainya makan bareng semeja dengan dua maba tanpa tahu malu," cecar Jessi.
"Enak aja, kalau cewek-cewek itu aku sudah mengusirnya. Tapi mereka gak mau pergi, kalau dua maba itu memang aku sahabatan dengan mereka. Bukan aku sih yang sahabatan dengan mereka, tapi adikku ini. Jadinya ya aku juga cukup dekat dengan mereka, apalagi mereka itu sudah dianggap adikku saudara dan aku juga menggangap mereka adik," ucap Kenny.
"Halah alibi!" cecar Jessi.
"Tanya sendiri sama nih adikku, Alice sama Sheril itukan sahabatmu yang kamu anggap saurdarakan?" ucap Kenny.
"Iya," jawab Fenny.
"Dengar tuh anak sok tahu, hidup masih dibiaya'i orang tua aja sok tahu. Apalagi sudah salah masih ngotot dengan alasan anak pemilik kampus, diingat tuh lain kali jangan menutupi kesalahan sendiri dengan mencari kesalahan orang lain," ucap Kenny.
"Ih biarin, lagian aku tuh memang anak yang pemiliki kampus kok," ucap Jessi.
"Mau kamu pemilik kampus pun selama kamu mahasiwa akan aku tindak, aku sebagai ketua bem akan tetap bertindak tegas kalau ada mahasiwa yang melakukan kesalahan dan aku tidak akan membeda-bedakan!" ucap Kenny dengan tegas.
***
Terima Kasih sudah membaca # maaf banyak typo # comment selalu ku tunggu 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...