22

759 25 0
                                    

"Ngapain kesini?" tanya Alice dengan sok garangnya.

"Ngapeli pacar akulah, emangnya kamu jomblo," jawab Kenny.

"Fen, kakak loloh selalu bilang gue jomblo. Padahalkan gue gak jomblo, tapi single," ucap Alice.

"Sama aja kali!" ucap Joe.

"Beda!" ujar Alice.

"Sama!" ucap Joe.

"Beda!" ujar Alice.

"Lebih baik kalian pacaran aja deh, setiap kali ketemu berantem mulu," sahut Fenny asal.

"Fenny! Kamu kok tega sih nyuruh gue pacaran sama dia," rengek Alice.

"Biarin lo gak jomblo," ucap Fenny asal.

"Huek, lebih baik gue jomblo," ucap Alice.

"Lo, cewek gila kok ada disini!" seru Kenny sambil menunjuk seseorang.

"Hei gue punya nama kali, namaku Celin bukan cewek gila. Dan yah gue masih, waras kali. Kalau lo gak percaya gue ini sepupu jauh lo, buka album keluarga Allison cari pasti ada yang namanya Marcelin Vandra Allison dan itu gue," ucap Celin.

"Coba deh, ntar dirumah gue cari. Oh ya sekarang Fenny, Alice, dan Sheril ikut aku dan untuk Joe dengan Billy terserah mau ngapain," ucap Kenny.

"Termasuk tepe-tepe (tebar pesona)?" tanya Billy.

"Kalian itu, lebih baik cepat cari pacar dari pada tepe-tepe gak jelas," jawab Kenny.

"Eh, kita mau ikut dong!" seru Jessi.

"Dilarang, kita itu mau rapat untuk acara kelulusan kakak-kakak kelas dan kalian itu bukan anggota bem," ucap Kenny.

"Ah ... kalau tau mau pergi rapat mah, mana kami mau ikut. Ma to the les, males!" ucap Jessi.

"Ya udah, bye...," ucap Kenny.

---

Skip sebulan kemudian

"Eh, pulang kuliah ayo kita hang out!" ucap Jessi.

"Boleh, mau kemana?" tanya Alice.

"Ke taman hiburan aja, gue udah lama gak kesana," jawab Jessi.

"Boleh deh," ucap Fenny.

"Gak papa yang penting kita hang out, gue juga udah lama gak hang out bareng sahabat-sahabat gue ini. Karena kalau gue mau hang out bareng sahabat-sahabat gue ini mesti harus diawasi kak Nathan dan kak Nathan itu baru saja pulang dari kuliahnya di luar negeri. Jadi selama dia di luar negeri gue mana bisa hang out bareng sahabat-sahabat gue, tapi sekarang rasanya bisa deh kalau ada Fenny," ucap Jessi.

"Kok bisa gitu?" tanya Gitta.

"Ada deh," jawab Jessi.

"Yeay ... berarti kita akan sering hang out bareng, kan?" tanya Leni.

"Gak tau juga sih, kan tergantung Fenny atau gak kak Nathan," jawab Jessi.

"Ya udah, kamu ijin sama mami dulu," ucap Fenny.

"Mami?!" ujar mereka bersamaan, kecuali Fenny dan Jessi.

"Ya, Fenny manggil ortu aku papi dan mami. Fenny kamu aja yang ijinkan ke mami, kamu bilang kamu yang ngajak, please ...," mohon Jessi menghiraukan pertanyaan serentak teman-temannya.

"Iya, bentar," ucap Fenny langsung menghubungi Kathryn.

"Gimana? Boleh, kan?" tanya Jessi saat Fenny sudah selesai telepon.

The Truth (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang