Hidup takkan pernah berjalan mulus, pasti akan selalu dihadapkan dengan masalah-masalah.
Someone_
***
"Jadi kakak mau cerita apa?" tanya Fenny.
"Jangan panggil aku kakak, panggil aku Nathan aja," jawab Nathan.
"Itu gak sopan, Kak, kan umurnya kakak lebih tua." ucap Fenny.
"Ya sudah, kalau begitu kamu panggil Kak Nathan aja gimana?" tawar Nathan.
"Oke, aku panggil Kak Nathan aja. Jadi Kak Nathan cuma mau ngomong ini? Kalau ngomong ini, ngomong diruang keluarga aja bisa, Kak," ucap Fenny.
"Bukan, yang aku mau omongkan sebenarnya bukan itu," ucap Nathan.
"Jadi apa yang mau Kak Nathan omongkan?" tanya Fenny.
"Masalah keluargaku sih, kamu kan sekarang tunanganku jadi aku rasa kamu harus tahu masalah keluargaku," jawab Nathan.
"Jadi tadi itu sepupuku, namanya William," ucap Nathan.
"Yang mana?" tanya Fenny.
"Yang sudah pulang duluan sekeluarga kecil, dia ya bisa dibilang aku bermusuhan dengan dia. Bukan aku dan dia sih, lebih tepatnya papaku dan mamanya. Karena mamanya adalah anak pertama di keluarga dan mamanya itu ingin agar perusahaan keluarga itu diwariskan kepadanya, tapi sayangnya hal itu tidak terjadi. Perusahaan keluarga diwariskan kepada papiku sebagai anak laki-laki satu-satunya dikeluarga, papiku 5 bersaudara. Papiku anak ke 4, jadi ya permusuhan itu terus berlanjut ke generasi berikutnya yaitu kami anak-anaknya. Jadi aku berharap kamu mau memakhlumi masalah yang ada di keluargaku," ucap Nathan.
"Tentu aku akan memakhluminya, karena tidak ada sebuah keluarga yang tidak memiliki masalah dan semua masalah akan jadi bagaimana itu tergantung dengan bagaimana cara kita menghadapinya. Keluargaku juga tak luput dari masalah, itu sebabnya aku bisa menjadi seperti sekarang karena masalah yang kuhadapi," ujar Fenny.
"Tapi setidaknya tidak serumit masalah keluargaku kan?" tanya Nathan.
"Entahlah, aku sendiri juga tidak tahu apakah ini masalah ringan ataukah masalah berat," jawab Fenny.
"Coba ceritakan, gantian tadi aku yang bercerita dan sekarang giliranmu," balas Nathan.
Dan menggalirlah seluruh masa lalu yang dijalani oleh Fenny, bagaimana ibu tirinya yang percaya begitu saja dengan kakak tirinya, bagaimana kakak tirinya menuduhnya, dan bagaimana kakaknya (Kenny) yang selalu ada untuknya.
"Ternyata masalah kita sama-sama beratnya ya, aku gak nyangka masalah yang kamu hadapi di usiamu yang masih SD itu sudah mengalami masalah sebegitu beratnya," ujar Nathan.
"Ya sudah, ayo kita kembali kumpul sama yang lainnya," ucap Nathan.
"Yuk, hmm ... Kak Nathan kalau besok aku ingin gak ada pesta pertunangan boleh gak?" tanya Fenny sambil berjalan bersama Nathan menuju ruang keluarga.
"Kenapa memangnya?" tanya Nathan.
"Enggak papa sih, aku hanya males ada pesta aja. Besokkan juga aku ada jam kuliah, kan gak lucu kalau aku bolos kuliah terus. Sudah 4 hari aku gak masuk kuliah dan lebih bagusnya lagi 4 hari itu adalah 4 hari pertama aku masuk kuliah. Nanti yang ada aku di drop out dari kampus," ujar Fenny.
"Kalau itu yang kamu mau, aku akan buat seperti itu. Anggap aja sebagai permintaan maafku atas kesalahan yang tadi aku lakukan oke. Tapi tenang saja, kamu gak akan di drop out kok, kan aku pemilik kampusnya," ucap Nathan.
"Terima kasih Kak Nathan, karena kalau aku bilang ke papa pasti gak akan di bolehin," ucap Fenny.
"Gak usah terima kasih, itu gunanya kita sebagai tunangan bukan? Saling membantu, melengkapi, dan mengerti satu sama lain," ucap Nathan.
"Mungkin," ujar Fenny.
"Bukan mungkin, tapi memang seperti itu. Ya sudah, kamu gabung gih sama sepupu-sepupuku. Kenalan sama mereka semua dan aku akan ngomongin masalah pembatalan pesta besok sama papi dan mami oke," ucap Nathan.
"Oke, aku gabung sama yang lainnya duluan," ucap Fenny.
---
Kemudian Fenny segera keruang keluarga dan ikut duduk disamping Kenny yang sedang sibuk dengan ponselnya hingga tak menyadari Fenny sudsh duduk di sebelahnya, bahkan sampai ikutan membaca pesan yang sedang di baca Kenny.
"A ... cie ... Kak Kenny!" seru Fenny yang menyebabkan Kenny terlonjak dan melempar handphone-nya.
Dan Fennypun langsung berdiri mengambil handphone Kenny yang terlempar dan membaca pesannya keras sambil terus berlari.
***
Terima kasih sudah mau membaca cerita gak jelas dari author abal-abal ini # Maaf banyak typo # Kritik dan saran selalu saya tunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...