"Hmm ... lagi ngomongin kita ya?" tanya seseorang.
"Ih, gr banget kamu, Kak!" seru Fenny saat kakaknya datang di meja mereka bersama dengan kedua sahabatnya.
"Eh, hari ini hang out bersama yuk!" ajak Joe.
"Mau kemana?" tanya Sheril.
"Ke taman bermain gimana?" tanya Billy.
"Boleh deh, ayo," jawab Alice.
"Eh guys, tapi hari ini aku gak bisa ikut. Kalau diganti besok aja gimana?" tanya Fenny.
"Kenapa gak bisa?" tanya Joe.
"Aku mau nganterin papaku ke bandara," jawab Fenny.
"Oke, kita ganti besok. Btw, ini yang baru jadian gak mau traktir-traktir kita nih?" ujar Billy.
"Eh, jangan ledekki aku teruslah!" ucap Kenny.
"Traktir kamilah, Ken!" ucap Joe.
"Oke, oke, kalian belilah apa yang mau kalian beli. Biar aku yang membayarnya, bagaimana dengan kalian para ladies juga mau ditraktir?" tanya Kenny.
"Gak makasih, aku dan Alice sudah sarapan di rumah," jawab Fenny.
"Bagus deh, uangku gak akan berkurang banyak-banyak," ucap Kenny.
"Dasar! Traktir gak ikhlas!" seru Sheril.
"Bukan gak ikhlas, tapi kalau bisa lebih hemat kenapa gak!" balas Kenny.
Tak lama setelah itu jam telah menunjukkan pukul 07.55 Fenny, Sheril, dan Alice berpamitan karena mereka ada kelas jam 08.00
---
"Papa, Fenny pulang!" serunya ketika memasuki rumah.
"Anak perempuan itu jangan teriak-teriak, harus anggun dong jadi anak perempuan," ucap Edward.
"Hehe, peace, pa!" ucap Fenny ✌.
"Ya sudah, ayo anterin papa ke bandara sebelum papa ketinggalan pesawat," ucap Edward.
"Oke, ayo. Sini koper papa biar aku aja yang bawa," ucap Fenny sambil mengambil alih koper yang dibawa papanya.
Setelah itu Fenny mengeret kopernya menuju tempat dimana ia memarkirkan mobilnya dan memasukkan ke bagasinya. Barulah ia masuk duduk di kursi kemudi, sementara papanya sudah masuk ke mobil saat Fenny sedang memasukkan koper ke bagasi.
"Let's go! Kita berangkat!" seru Fenny.
"Fenny jalannya dipelankan dikit dong, kamu ini mau buat papa kena penyakit jantung ya!" seru Edward.
"Kan katanya papa gak mau ketinggalan pesawat," ucap Fenny dengan polosnya.
"Tapi juga gak gebut kali, lihatlah 120 km per jam itu benar-benar gak lucu!" ucap Edward.
"Yah, kalau gak gitu gak seru dong, pa," ucap Fenny.
"Sudah pelanin, kalau gak mobil kamu papa jual!" ancam Edward.
"Ya ampun pa gitu amat, terus buat apa beli mobil sport lamborghini mahal-mahal gini kalau gak buat ngebut," ucap Fenny sambil menurunkan kecepatan mobilnya.
"Kamu beneran mau papa jual mobilnya?" tanya Edward.
"Gak sih, pa," jawab Fenny.
"Ya udah, awas kamu ulangi lagi!" ujar Edward.
Dan Fenny tak membalas perkataan Edward, karena mereka telah sampai di bandara.
Setelah pesawat yang ditumpangi Edward berangkat, Fenny langsung memutuskan untuk pulang.
---
Keesokan harinya
"Pagi, Kak Ken!" sapa Fenny yang sedang mengoleskan selai ke rotinya miliknya.
"Pagi, Fen!" balas Kenny sambil mengambil roti yang telah disiapkan adiknya itu.
"Oh ya kak, hari ini jadi jalan-jalan ke taman hiburan?" tanya Fenny.
"Jadi dong, eh btw tunanganmu itu sebentar lagi akan mengajar di kampus loh!" jawab Kenny.
"Ya biarin, ngapain aku harus peduli. Kan kampus-kampus dia, jadi ya suka-suka dia mau ngapain kampusnya," balas Fenny.
"Kok kamu gitu sih," ujar Kenny.
"Udah deh kak, gak usah mengejek aku terus deh. Aku tahu Kak Kenny itu iri, kan sama aku?" tanya Fenny sambil menaik turunkan alisnya dengan nada menggoda.
"Ngapain akau iri sama kamu, aku udah punya pacar lagi, aku bukan sang Kenny yang jomblo kayak dulu," balas Kenny.
"Iya tau deh, yang udah punya pacar. Jemput sekarang gih pacarnya, kasian pacarnya nunggunya kelamaan ntar," ledek Fenny.
"Maunya aku ngelediki princess kesayanganku ini, eh malah aku yang jadinya diledeki!" gerutu Kenny sambil berjalan menuju pintu keluar sementara itu Fenny hanya cekikikkan di meja makan.
***
Terima Kasih sudah membaca # Maaf banyak typo # Kritik dan saran selalu ku tunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Revisi)
RomanceAku selalu saja terkena masalah, entahlah aku merasa masalah sepertinya takkan bosan-bosannya menghampiriku. Jika aku bukanlah Fenny yang sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah berat seperti ini sejak kecil, mungkin saja aku sudah ... Penasaran...