part 6

54.5K 2.5K 14
                                    

"Eh bay kenapa nama belakang lo sama kayak nama belakang dion? " tanyaku penasaran karena nama belakang mereka sama sama pramudya.

"Oh itu, dion itu anak dari om gue" jawab bayu.

Aku hanya menjawab dengan anggukan.

Tet tet tet

"Eh udah masuk tuh" ucapku kepada mereka.

"Ya udah kalo gitu kita ke kelas dulu ya bye guys" ucap anggi. Ya mereka bertiga satu kelas.

Dalam perjalanan ke kelas tiba-tiba gue pingin ke kamar mandi.

"Eh ngga lo duluan aja deh" kataku tiba-tiba.

"Kenapa? " tanya angga bingung.

"Gue pengen ke toilet dulu, lo duluan aja oke" ucapku.

"Oke tapi lo jangan lama lama karena ini waktunya pelajaran. Sejarah dan lo harus tau kalo guru sejarah tuh killer banget " ucap angga sambil bergidik ngeri.

"Oke gue gak bakal lama kok" ucapku.

"Okee gue duluan ya, hati hati ya" ucap angga. Lah dia kira gue mau kemana pake hati-hati segala. Kataku dalam hati.

Ketika gue mau pergi dari toilet, ada seorang yang narik rambut gue dan itu sakit banget sumpah deh. Cewek yang ngejambak gue tuh satu tapi dia punya sidekick tuh 3 orang. Gue tau cewek yang narik rambut gue tuh cewek yang nanya kenapa nama gue hampir sama kayak rio.

"Eh nerd kenapa lo bisa suduk disebelah alvaro ha?" ucapnya sambil menarik rambutku lebih kuat.

"Ahh l-lo si-siapa?" tanya gue.

"Masa lo gak tau gue? Gue kan yang nanya kenapa nama lo hampir sama kayak namanya rio, oh mungkin lo belum tau nama gue kali ya. Oke kalo gitu kenalin nama gue Dara Ayu Roesli gue pacar Alvaro" ucapnya panjang lebar.

"Gue tanya lagi kenapa lo bisa duduk disebelah alvaro? Sedangkan gue dari dulu berusaha buat bisa duduk disebelahnya aja susah sedangkan lo yang baru pertama kala masuk langsung bisa duduk disebelahnya ha? Lo bilang apa sama alvaro? " tanyanya penuh emosi.

"Gu-gue gak bi-bilang apa apa sama alvaro" ucapku sambil menahan rasa sakit dikepala.

"Oh ya? Oke kalo lo gak mau bilang '' ucapnya sambil menyeringai.

Setekah mengucapkan itu dia menarikku berdiri lalu memasukan ku salah satu bilik toilet lalu nyiram gue dan setelah itu menguncinya dari luar.

"Bukaa dara tolong bukain pintunya " teriakku tapi tak ada sahutan dari mereka.

Gue terus teriak tapi tetap aja gak ada yang bukain, akhirnya gue nyerah dan gue pun nangis didalam bilik ini karena Sumpah ini dingin banget gue gak kuat lagi rasanya.

"Ah ya gue kan bawa hp coba telpon abang rio siapa tau dia kali jam kosong " gumamku setelah ingat bawah gue bawa hp.

Tut tut tut

"Hai sayang what's wrong? " tanya bang rio

"Bang apa abang ada pelajaran?" ucapku. Tubuhku menggigil .

"Kenapa? Abang gak ada pelajaran karena gurunya gak masuk, emang kenapa? " tanya bang rio bingung.

"B-bang di-dingin, to-tolong aku" ucapku terbata-bata.

"Kamu kenapa thea?" tanya bang rio khawatir.

"Di-dingin bang" ucapku pelan.

"Sekarang kamu dimana? " tanya bang rio cemas.

Fake Nerd [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang