"Sampai kapan lo nyembunyiin semuanya dari varo? " tanya arka.
"Gue gak tau bang" ucap thea pelan.
"Lo tau sebentar lagi lo bakalan pergi dan lo belum ceritakan semuanya pada varo. Apa lo masih marah padanya? " tanya arka.
Sekarang mereka berada di ruang keluarga. Sedangkan lio masih kuliah dan rio pergi keluar sejak pulang sekolah tadi.
"Bukannya gue masih marah tapi ada satu alasan yang buat gue gak sanggup ngatakan semuanya. Ralat bukan semuanya hanya bagian bahwa gue mencitai varo" jelas thea.
"Apa alasan lo? Apakah lo mau menyimpan perasaan lo sendiri tanpa memberitahu varo? Lo tau kan kalo dia juga mencintaimu jadi gue rasa lo bisa mengatakannya dengan mudah tanpa takut ia menjahuimu" ucap arka.
"Bukan itu alasan gue. Lo tau putri? " tanya thea yang dijawab anggukan oleh arka.
"Alasan gue itu putri" ucap thea sambil merebahkan kepalanya di paha abangnya.
"Emang kenapa sama putri? Dan apa hubungannya antara lo, varo sama putri? " tanya arka bingung.
Thea menghela nafas panjang.
"Dia mencintai varo. Itu alasan gue masoh belum meberitahukan yang sebenarnya. Gue gak takut kalo ngejelasin yang lain tapi yang gue takutin itu ketika gue bilang pada varo bahwa gue cinta sama dia. gue takut kalo putri tau perasaan gue sama varo itu ngelebihi persahabatan dan itu bisa bikin persahabatan gue sama dia hancur. Lo tau kan dalam kamus hidup gue gue bakalan berusaha meniadakan kata mantan sahabat" jelas thea.
Arka menghela napas dalam-dalam. "Tapi sampai kan lo sembunyiin perasaan lo? Lo disini tinggal menghitung jari doang setelah itu kau bakal pergi dari sini. Apa lo mau pergi dengan memendam perasaan? " tanya arka yang di jawab gelengan kepala oleh thea.
"Kalo begitu lo harus segera memberitahukan yang sebenarnya sebelum semua terlambat" ucap arka.
"Gue bakal secepatnya memberitahu kan yang sebenarnya tapi sebelum itu gue mau bicara sama dave dulu" ucap thea lalu pergi muju ke kamarnya.
Thea duduk didepan cermin besar yang berada dikamarnya
"Dave bentar lagi gue bakal pergi dari sini dan gue belum ngejelasin semua kepada varo gue harus gimana? " tanya thea lirih.
"Betul kata abang lo tadi lo harus segera ngejelasin semuanya sebelum lo pergi. Maafkan gue ini semua salah gue. Gue terlalu posesif sama lo padahal gue cuman kepribadian lo yang lain tapi gue berani ngatur hidup lo" ucap dave pelan.
Thea tersenyum. " lo gak salah dave gue tau niat lo baik. Lo udah kayak kembaran gue selain rio. Lo tuh malaikat penyelamat gue dave jadi jangan pernah salahin diri lo atas semua apa yang terjadi. Lagi pula lo gak salah yang salah itu gue. Gue terlalu takut buat ngungkapin perasaan gue sama varo dutambah lagi dengan oerasaan putri ke varo" ucap thea.
"Gue ada idea gimana besok lo ajak dia ketemuan? " ucap dave.
"Ketemuan? Dimana? " tanya thea.
"Iya ketemuan. Lo ajak dia ketemuan di cafe biasa disana lo bisa jelasin semuanya" ucap dave thea menimbang-nimbang usul dave.
Bener juga sih ' pikir thea.
"Oke kalo gitu besok gue bakalan ngajak dia ketemuan di cafe biasa'' ucap thea.
****************
"Emm boleh minta waktunya bentar" ucap thea gugup karena ini pertama kalinya ia bicara dengan varo sejak tiga bulan yang lalu dan itu mampu membuat thea gugup.Varo mengangkat sebelah alisnya lalu berucap " Sure darling, apasih yg enggak buat lo " ucap varo.
Sebelum bicara thea menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [REVISI]
Teen FictionGue hanya manusia biasa yang mempunyai rasa sakit dan lelah, yang mempunyai banyak kesalahan selama hidup. Aku bukan bidadari yang mempunyai kesabaran yang hebat. Gue Althea Nathania Anderson anak terakhir dari 4 bersaudara. Guememiliki kepribadian...