Gabriel dan thea tiba di depan gedung tinggi. Gabriel menurunkan barang-barang thea dibantu oleh satpam.
"Lo bakal tinggal disebelah kamar gue. Lantai 6 kamar nomer 24" ucap gabriel didalam lift.
"Terus kamar lo nomer 23 apa 25?'' tanya thea.
"Gue nomer 23" ucap gabriel lalu keluar dari dalam lift.
Thea membuka kunci kamarnya laou memasukkan barang-barang miliknya.
"Gue bantu beresin ya" ucap gabriel.
"Tak usah. Kita makan dulu aja. Di kulkas milik lo lengkap kan bahan-bahannya? " tanya thea.
"Pasti dong. Baru aja kemaren gue belanja. Kalo gitu ayo. Gue udah gak sabar makan masakan lo" ucap gabriel lalu keluar.
**************
"Ternyata ia tinggal disini. Tunggulah aku baby. Aku akan mendapatkan mu" ucap laki-laki itu lalu melajukan mobilnya pergi dari tempat itu.
Sedangkan thea dan gabriel sedang menikmati makan siangnya.
"Besok lo ke kampus sama gue" ucap Gabriel
"Iya gue tau. Dan kalo lo sekali lagi bilang kayak gitu lo bakal tau akibatnya" ancam thea.
Gabriel bergidik ngeri melihat sepupu kesayangannya itu. Setelah sekian lama ia tak pernah lagi ketemu dengan thea sepupunya itu telah berbubah seperti seorang psycho jika mengancam.
Ia tau itu mungkin bawaan dari dave yang terlalu protektif terhadap thea. Tapi ia juga bersyukur karena setidaknya thea ada yang ngejaga jika sedang sendiri.
***********************
Thea menuju keruang yayasan. Ia akan mengambil jadwal kuliahnya sedangkan gabriel dia sedang ada kelas dan thwa disuruh menunggu di kantin karena ia hanya memiliki satu kelas.
"Permisi sir saya althea nathania anderson saya murid dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa" ucap thea ketika duduk di depan ketua yayasan.
"Oh ms anderson. Ini jadwal mu dengan kunci loker mu" ucap orang itu.
"Terimakasih sir" ucap thea menjabat tangan ketua yayasan lalu pergi.
Ia berkeliling kampus. Mengamati setiap sudut yang dimilik kampus itu hingga ia tak sengaja menabrak orang karena tak fokus dengan jalannya.
"Maaf aku tak sengaja" ucap thea.
"Tak apa aku juga salah kok karena terlalu fokus dengan handphone ku" ucap orang itu.
Deg. Suara ini. Seperti suara....
"Thea? " ucap orang itu lagi.
" tristan? " ucap thea balik.
"Maafkan saya sir saya tak sengaja. Kalau gitu saya pergi dulu. Permisi sir" ucap thea lalu berbalik hendak pergi tapi tangnnya dicekal oleh tristan.
"Hei kamu mau kemana? Kita belum berbincang bincang. Bagaimana kalo kita ke kantin? Aku yang traktir sebagai tanda maaf" ucap tristan. l
"Tak usah sir. Saya sudah ditunggu sama seseorang " ucap thea.
Tristan mendengus mendengar ucapan thea.
"Pasti cowok yang menjemputmu dibandara. Apa lebihnya dia sih? Dia gak lebih tampan dariku . Lebih baik kamu sama saya aja dari pada sama bocah ingusan itu" ucap tristan meremehkan gabriel.
Thea dan dave geram melihat tristan yang menghina sepupunya. Ya walupun dave baru beberapa kali melihat gabriel tapi dia sudah menganggapnya saudara. Bukankah semuan saudara thea juga saudaranya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [REVISI]
Teen FictionGue hanya manusia biasa yang mempunyai rasa sakit dan lelah, yang mempunyai banyak kesalahan selama hidup. Aku bukan bidadari yang mempunyai kesabaran yang hebat. Gue Althea Nathania Anderson anak terakhir dari 4 bersaudara. Guememiliki kepribadian...