part 34

34.9K 1.6K 41
                                    

selama perjalanan thea hanya menatap keluar jendela. Ia dijemput oleh lio. Sebenarnya tadi varo menawarkan untuk mengantarnya pulang tapi ia menolak.

"Sweetie kenapa diam aja? Cerita sama gue gih kalo lo lagi ada masala" ucap lio.

Thea menoleh ke arah abangnya. Menatap abangnya sebentar lalu menarik nafas dalam-dalam setelah itu menceritakan semuanya yang terjadi dicafe. Lio mendengarkan apa yang diceritakan oleh adiknya itu dengan seksama.

"Itu bukan salah lo jadi lo gak usah ngerasa gak enak sama putri. Lagi pula cinta datang tanpa mengenal waktu dan siapapun mereka kan" ucap lio setelah thea menjelaskan semuanya.

Memang benar apa yang dikatakan oleh bang lio itu bukan salah gue tapi gue gak bisa. Gue ngerasa bersalah banget karena gue mencintai orang yang sama dengan sahabat gue' batin thea

"Ayo turun. Jangan diambil pusing lo fokus aja dulu ke ujian lo" ucap lio mengelus kepala thea lalu turun.

Thea mengikuti abangnya. Setelah itu ia langsung menuju keatas. Sedangkan arka dan rio menatap bingung thea karena biasanya thea akan berteriak jika masuki rumah tapi kali ini ia hanya diam dan langsung menuju ke kamarnya.

"Thea kenapa? " tanya arka.

"Ada masalah dia" ucap lio.

"Gue penasaran gimana tadi acara pengungkapan rasa Cinta thea terhadap varo" ucap rio sambil membayangkan bagaimana ekspresi thea.

"Semua gagal. Bukannya gagal tapi berantakan karena putri mendengar apa yang diucapkan oleh thea" ucap lio.

"Bagaimana bisa? " tanya arka bingung.

Lio pun menceritakan semuanya mulai dari awal hingga akhir seperti apa yang diucapkan oleh thea.

"Gue gak tau harus gimana karena semuanya menyangkut masalah perasaan. Kalian taukan cinta itu datangnya tiba-tiba" ucap lio.

"Ya tapikan seharusnya putri gak nyalahin thea. Seharusnya dia berpikir dulu sebelum bertindak" ucap rio.

"Kayak lo gak tau perempuan aja" ucap arka. Rio berdiri hendak kekamar thea tapi sebelum itu terjadi tangannya dicekal oleh arka.

"Lo mau kemana? " tanya arka.

"Gue mau ke kamar thea takutnya dia terlalu kepikiran hingga stress lo tau kan apa yang bisa terjadi kalo ia terlalu stress " ucap rio.

"Gue tau tapi setidaknya untuk saat ini biarkan dia dulu kita jangan ganggu dia dulu biarkan dia menceritakan semua pada dave gue yakin dave bisa nangin itu" ucap arka akhirnya rio menuruti apa yang dikatakan oleh arka

**********
Sekarang thea berada didepan cermin seperti apa yang biasa ia lakukan jika didepan cermin. Berbicara dengan dave.

"Dave apa yang gue takutin selama ini terjadi. Gue gak nyangka kalo dia juga disitu dan dia juga ngedengerin semua apa yang gue omongin sama varo" ucap thea lirih.

"Udah lo jangan terlalu merasa bersalah ini semua bukan salah lo. Besok lo jelasin dulu ke putri. Lagi pula lo gak tau kan kalo pada akhirnya lo cinta sama varo jadi itu bukan sama lo" ucao dave.

"Tapi... "

"Udah gak usah dipikirin terus karna gue gak mau kalo gue nyakitin lo dan nyakitin orang yang bikin lo kayak gini. Sekarang lo pikirin aja ujian yang akan dilakukan besok jangan terlalu mikirin yang tadi" ucap dave

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur karena jam menunjukkan pukul sepuluh dan besok ia akan mengikuti ujian nasional.

*********************
Thea memasuki ruangan dimana ia akan melaksanakan ujian. Ia berada satu ruangan dengan varo. Setelah hampir dua jam mengerjakan soal akhirnya ia selesai. Sekarang ia berada dikantin berasa dengan yang lain.

Fake Nerd [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang