Fake Nerd [REVISI]

part 21

Althea pov

Hari ini gue bakal ngomong siapa gue sebenarnya.

Gue jalan di koridor dengan banyak pasang mata yang menatap gue benci. Tapi gue gak terlalu memikirkan itu toh gak penting juga mikirin mereka.

"Pagi thea" ucap seseorang yang entah sejak kapan berada disamping ku.

"E-eh pagi ka" ucapku kaget.

"Kenapa lo nyuruh kita ke taman belakang? " tanyanya to the point.

"Ada yang mau gue omongin sama kalian semua. Gue harap kalian gak marah kalo gue udah ngomongin yang sesungguhnya " ucapku.

"Ngomongin apa sih kok tempatnya di taman belakang? Kan di kantin juga bisa" ucapnya lagi.

"Raka lo bodoh atau gimana sih?  Kalo kita bicara di kantin pasti banyak yang denger. Udah deh lo turutin aja apa yang gue omongin kemaren. Kalo gitu gue masuk dulu bye. " uacapku laly masuk ke dalam kelas. Ya seseorang itu adalah raka.

Gue langsung duduk disebelah xavi.

"Pagi xav" ucapku

"Pagi natha" ucapnya balik.

*****************

Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu. Seperti yang kalian tau sekarang gue lagi di taman belakang bersama sahabat gue.

"Udah pada kumpul? " tanyaku.

"Udah. Emang lo mau ngomong apa sih kayaknya penting banget" ucap dion.

"Oke gue mulai ya" ucapku.

"Gue mau jujur sama kalian semua. Sebenernya gue ini adik rio dan lio" gue berhenti bicara untuk mengetahui respon dari mereka.

"Yang bener lo jangan bercanda gitu dong" ucap bayu.

"Gue gak bercanda. Gue ngomong yang sebenarnya. Gue Althea Nathania Anderson saudara kembar rio dan adik dari lio. Mungkin kalian masih gak percaya dengan apa yang gue omongin tapi dengan begini kalian pasti percaya " ucap ku lalu melepas kacamata dan kunciranku.

"Ja-jadi lo adeknya mereka berdua" ucap raka.

"Ya gue adik dari mereka berdua dan gue harap kalian gak marah ataupun ngejauhin gue"

"Kenapa lo gak jujur dari dulu? Dan apa alasan lo merubah diri lo jadi kayak gini? " tanya varo dingin.

"Gue merasa dengan mengubah penampilan gue bakal jadi lebih baik dari sebelumnya" ucapku

"Gue tau alasan lo gak itu doang kan? " ucap varo dingin lalu berdiri meninggalkan kita semua.

Gue tau var lo kecewa karena gue gak bilang dari awal. Asal lo tau gue gini juga ada alasannya selain alasan tadi.

Gue menatap nanar punggu varo yang semakin lama semakin menjauh.

"Kenapa lo barusan ngomong sama kita sekarang? Kenapa gak dari dulu? Apa lo gak percaya sama kita? " tanya angga beruntun.

"Bukannya gue gak percaya sama kalian semua tapi gue belum siap aja bicara yang sesungguhnya" ucap ku lirih.

"Gue tau lo ada alasan lain mungkin lo bisa cerita sama kita" ucap anggi.

Gue tersenyum tipis lalu melihat jam yang melingkar ditanganku.
Istirahat bentar lagi selesai gak mungkin gue cerita semuanya.

"Thank's, tapi gue gak bisa cerita sekarang karena bentar lagi istirahat selesai. Lebih baik kalian kerumah gue nanti gue bakal ceritain semuanya" ucapku.