part 39

32.8K 1.6K 39
                                    

hari semakin senja. Langit berubah warna dari yang awalnya biru menjadi orange. Matahari pun mulai bergerak ke arah barat. Disana terdapat dua orang yang sedang menikmati sunset dengan di temani dua buah kelapa. Mereka membicarakan dari yang berbobot hingga tak berbobot.

Thea menceritakan semua apa yang ia alami selama ini.

"Lo tau? Lo tuh terlalu baik jadi orang. Sampai-sampai cinta lo juga lo korbanin. Lo tuh bisa gk sekali aja egois demi kebahagiaan lo? " ucap gabriel.

Thea tersenyum tipis.

"Lo tau kan kalo gue nih orangnya gimana? Gue bisa aja egois tapi gue juga mikir kedepannya. Kalo gue terima tuh sih varo. Persahabatan gue sama putri hancur dan gue gak mau itu terjadi. Terus nih ya yang namanya cinta kalo bukan jodohnya pasti ada kata putus kan? " tanya thea yang diangguki oleh gabriel.

"Nah kalo gue putus sama varo otomatis gue kehilangan sahabat sekaligus Cinta gue. Seandainya gue masih sahabatan sama dia pasti rasanya tuh canggung kalo ketemu " jelas thea.

"Bener juga sih. Tapi masa iya lo harus kayak gitu terus?" tanya gabriel.

"Entalah kalo jodoh mah gk bakal kemana. Semua udah diatur sama yang diatas kita tinggal menjalankan dan memilih mana yang terbaik buat kita" ucap thea.

****************

Sedangkan di lain tempat. Sahabat thea sedang berkumpul.

"Gue kangen thea" ucap lena.

"Apa kabar ya thea disana?" tanya raka.

"Gue masih inget gimana dulu gue bisa kenal dia" ucap anggs sambil mengingat masa-masa dimana dia pertama kali bertemu.

"Yang paling bodoh tuh gue. Gue bilang kalo thea tuh pacarnya si Angga" ucap raka sambil terkekeh kecil.

"Kalo liburan yuk kita ke london" usul lena.

"Gue setuju aja sih tapi masih lama " ucap lena.

"Eh kalian berdua ngapain diem aja? Pada sariawan lo pada? " tanya xavi.

"Gue tau. Lo lagi mikirin thea ksn var? " tuduh anggi. Varo tersenyum tipis.

"Lo tau aja ya" ucap varo. Sedang kan Putri ia terdiam bukan karna memikirkan thea melainkan ia muak dengan teman-temannya karena setiap berkumpul mereka selalu membicarakan thea.

"Maaf gue telat. Gue harus packing dulu" ucap rio yang baru datang.

"Loh jadi? " tanya bayu.

"Iya lah. Kalo gue jauh-jauh dari thea buhh bisa stress gue" ucap rio.

"Kapan lo berangkat? " tanya varo.

"Besok malem. Kenapa? Ada yang mau lo titipin buat thea? Kalo ada lo datang aja kerumah. Lo tau kan rumah gue? " tanya rio dengan sedikit candaan.

"Lo kira gue amnesia gitu" ucap varo sewot.

"Ya bisa aja kan" ucap rio.

"Gue nitip salam aja sama bilangin suruh nge hubungi gue sama yang lain " ucap Angga

"Siip lah" ucap rio.

******************

"Lo yakin tris? Bukannya gue gak ngedukung lo tapi gue sebagai sahabat itu takut kalo lo sakit hati" ucap leo.

"Sekali lagi lo bilang gitu gue bogem lo" ucap tristan diam.

"Lo mau kemana? " tanya leo.

"Beli tiket" ucap tristan singkat.

Fake Nerd [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang